Sejarah Indonesia 81
c.  Skor rentang antara 1 – 4  .XUDQJ
 XNXS  DLN
 PDWDLN
2. Penilaian  presentasi
No. Nama
Menjelaskan 1-4
Memvisualisasi- kan 1-4
Merespon 1-4
Jumlah Skor
1-4 1.
2. 3.
4. 5.
Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan:
a.  Keterampilan  menjelaskan  adalah  kemampuan  menyampaikan  hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik
mungkin,  atau sekreatif mungkin. c.  Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta  didik  menyampai-
kan  tanggapan  atas  pertanyaan,  bantahan,  sanggahan  dari  pihak  lain secara empatik.
d. Skor rentang antara 1 – 4  .XUDQJ
 XNXS  DLN
 PDWDLN
82 Kelas XII SMAMA
Pembelajaran Keempat 90 menit “Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem
Pemerintahan”
A.   Pengantar
3HUWHPXDQ PLQJJX NHHPSDW DNDQ PHQJNDML NRQÀLN GDQ SHUJRODNDQ GL Indonesia antara tahun1948-1965, yang berkait dengan Sistem Pemerintahan.
Pentingnya  pembelajaran  topik  ini,  terutama  bila  dikaitkan  dengan  adanya kenyataan  kalau  pada  masa  sekarangpun  persoalan  hubungan  antara  pusat
dengan  daerah  terkadang  masih    menimbulkan  polemik.  Meskipun  tidak
VDPSDL EHUXMXQJ SDGD WHUMDGLQ\D NRQÀLN QDPXQ NRQGLVL  LQL WHQWX VDMD dapat  berpotensi  mengganggu  keharmonisan  dalam  masyarakat  Indonesia.
Maka  dengan  mempelajari  sejarah  yang  berkait  dengan  persoalan  sistem pemerintahan, siswa diharapkan  dapat memahami potensi ketidakharmonian
semacam ini, lalu mampu menganalisis upaya-upaya kondusif dan positif yang dapat dilakukan. Jadi, di sini guru perlu menanamkan kesadaran kepada para
siswa bahwa potensi disasosiatif mengarah pada perpecahan juga dapat saja terjadi karena persoalan perbedaan pandangan mengenai sistem pemerintahan
yang  berlaku.  Penanaman  pemahaman  dan  praktik  musyawarah  hendaknya perlu  lebih  dahulu  dilakukan  dalam  upaya  penyelesaian  masalah  ini.  Maka
dalam  pembelajaran  berikut,  guru  diharapkan  dapat  mengajak  siswa    untuk memahami  dan  berperan  serta  dalam  menjaga  persatuan  masyarakat  dan
bangsa dari potensi pertentangan negatif yang mungkin terjadi.
B.   Indikator
Melalui kegiatan pembelajaran ini, siswa mampu: PHQJLGHQWL¿NDVLNRQÀLNNRQÀLN\DQJEHUNDLWGHQJDQVLVWHPSHPHULQWDK
an  di  Indonesia  antara  tahun  1948-1965,  yaitu  Pemberontakan  PRRI dan Permesta, serta persoalan negara federal dan BFO.
PHQJRPXQLNDVLNDQEHQWXNEHQWXNNRQÀLNDQWDUDWDKXQ\DQJ terjadi atas dasar kepentingan serta  dampak  pertentangan  dalam  hal
sistem  pemerintahan  antara  tahun  1948-1965,  bagi  perjuangan  dan persatuan  bangsa  Indonesia  yang  sedang  menghadapi  penjajah  dan
menata sistem pemerintahan.
Sejarah Indonesia 83
C.    Materi Pembelajaran
1. Pemberontakan PRRI dan Permesta 2. Persoalan Negara Federal dan BFO
Materi  yang  disampaikan  pada  pembelajaran  keempat  ini  terdapat  pada Buku Siswa Bab I halaman 25-28. Guru juga dapat menggunakan buku
dan bahan lain yang relevan.
D.   Model dan Langkah-langkah
1. Model: Artikulasi 2. Pendekatan:
VFLHQWL¿F, dengan langkah-langkah: mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan 15 Menit
a.   Guru  mempersiapkan  kelas  agar lebih  kondusif untuk proses belajar mengajar  kerapian  dan  kebersihan  ruang  kelas,  presensiabsensi,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan. E XUX PHQ\DPSDLNDQ WRSLN WHQWDQJ ³NRQÀLN GL ,QGRQHVLD DQWDUD
tahun  1948-1965,  yang  berkait  dengan  sistem  pemerintahan”  dan kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti 60 Menit
a.   Guru menyajikan materi tentang pemberontakan PRRI dan Permesta serta  persoalan  negara  federal  dan  BFO,  termasuk  dampak  yang
terjadi    akibat  adanya  pertentangan  dalam  hal  sistem  pemerintahan antara  tahun  1948-1965,  bagi  perjuangan  dan  persatuan  bangsa
Indonesia  yang    tengah  menghadapi  penjajah  dan  tengah  menata sistem pemerintahan.
b.   Untuk meningkatkan daya serap siswa, guru membentuk  kelompok berpasangan dua orang.
c.   Guru  menugaskan  salah  satu  siswa  dari  pasangan  itu  menceritakan materi  yang  baru  diterima  dari  guru    dan  pasangannya  mendengar
sambil  membuat  catatan-catatan  kecil,  kemudian  berganti  peran. Begitu juga kelompok lainnya.