Tujuan dan Fungsi Asuransi

22 dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan dulu atau diperhitungkan dengan nilai risiko yang akan dihadapi. Semakin besar risiko, semakin besar premi yang harus dibayar dan sebaliknya. Perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, dimana disebutkan syarat-syarat, hak-hak, kewajiban masing-masing pihak, jumlah uang yang dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungkan terjadi risiko, pihak asuransi akan membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani bersama sebelumnya. 36

B. Tujuan dan Fungsi Asuransi

Buku II KUHPer, yaitu dalam Pasal 1774 juga mengatur tentang asuransi, namun ketentuan pasal itu dapat tidak diindahkan mengingat bahwa pasal tersebut dengan kurang tepat telah mengklasifikasi perjanjian asuransi sebagai perjanjian untung-untungan, yang merupakan perjanjian yang mengandung unsur spekulasi. Secara umum asuransi yang dilakukan oleh seseorang adalah bertujuan untuk mengalihkan risiko, untuk mendapatkan pembayaran ganti rugi, pembayaran santunan atau kepentingan kesejahteraan anggota. 1. Pengalihan Risiko Resiko merupakan kata yang sudah kita dengar hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak kita sukai, sesuatu yag ingin kita hindari. Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai kejadian yang merugikan. Resiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian. 37 36 Kasmir, Op.Cit, hlm 261. 37 Mamduh M. Hanafih, Op.Cit, hlm 1. Universitas Sumatera Utara 23 Pengalihan risiko artinya, Tertanggung mengetahui bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Tertanggung menyadari bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, mereka akan menderita kerugian atau korban jiwa atau cacat raganya. Secara ekonomi, kerugian materialatau korban jiwa atau cacat raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya. Tertanggung sebagai pihak yang terancam bahaya merasa berat memikul beban risiko yang sewaktu-waktu terdapat peristiwa yang tidak dikehendaki terjadi. Untuk mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut, pihak tertanggung mencari pihak lain yang bersedia mengambil alih beban risiko ancaman bahaya dan tertanggung akan membayar kontra prestasi yang disebut premi. Dalam dunia bisnis perusahaan asuransi selalu menerima tawaran dari pihak tertanggung untuk mengambil alih risiko dengan imbalan pembayaran premi. Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan, penanggung beruntung memiliki dan menikmati premi yang telah diterimanya dari tertanggung. 2. Pembayaran ganti rugi Pembayaran ganti kerugian artinya, kerugian yang timbul itu bersifat sebagian, tidak semuanya berupa kerugian total. Dengan demikian, tertanggung Universitas Sumatera Utara 24 mengadakan asuransi yang bertujuan untuk memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sunguh-sunguh dideritanya. Terjadinya peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada masalah terhadap risiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya tidak selalu bahaya yang mengancam itu sungguh-sungguh terjadi. Ini merupakan kesempatan baik bagi penanggung mengumpulkan premi yangdibayar oleh beberapa tertanggung yang mengikatkan diri kepadanya. Jika pada suatu ketika sungguh- sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian risiko berubah menjadi kerugian, maka kepada tertanggung yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan jumlah asuransinya. Dalam praktiknya kerugian yang timbul itu bersifat sebagian partial loss, tidak semuanya berupa kerugian total total loss. Dengan demikian, tertanggung mengadakan asuransi yang bertujuan untuk memperoleh pembayaran ganti kerugian yang sungguh-sungguh dideritanya. Jumlah premi yang diterima dari beberapa tertanggung, maka jumlah ganti kerugian yang dibayarkan kepada tertanggung yang menderita kerugian tidaklah begitu besar jumlahnya. Kerugian yang diganti oleh penanggung itu hanya sebagian kecil dari jumlah premi yang diterima dari seluruh tertanggung. Dari sudut perhitungan ekonomi, keadaan ini merupakan faktor pendorong perkembangan perusahaan asuransi, disamping faktor tingginya pendapatan perkapita warga Negara warga masyarakat. 3. Pembayaran santunan Asuransi kerugian dan asuransi jiwa diadakan berdasarkan perjanjian sukarela antara penanggung dan tertanggung voluntary insurance. Akan tetapi, Universitas Sumatera Utara 25 terdapat undang-undang yang mengatur asuransi yang bersifat wajib compulsory insurance, artinya tertanggung terikat dengan penanggung karena perintah undang-undang, bukan karena perjanjian. Asuransi jenis ini disebut asuransi sosial social security insurance. Asuransi sosial bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya kecelakaan yang menimblkan kematian atau cacat tubuh. Dengan membayar sejumlah kontrabusi semacam premi, tertanggung berhak memperoleh perlindungan dari ancaman bahaya. Tertanggung membayar kontribusi tersebut adalah mereka yang terikat pada suatu hubungan hukum tertentu yang ditetapkan undang-undang, misalnya hubungan kerja, penumpang angkutan umum. Apabila mereka mendapat musibah kecelakaan dalam pekerjaannya atau selama angkutan berlangsung, mereka atau ahli warisnya akan memperoleh pembayaran santunan dari penanggung, yang jumlahnya telah ditetapkan oleh undang-undang. Dengan demikian tujuan mengadakan asuransi sosial menurut pembentuk undang-undang adalah untuk melindungi kepentingan masyarakat, dan mereka yang terkena musibah diberi santunan sejumlah uang. 4. Kesejahteraan anggota Kesejahteraan anggota artinya, merupakan asuransi saling, menanggung atau asuransi usaha bersama yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota. Apabila beberapa orang berhimpun dalam satu perkumpulan dan membayar kontribusi iuran kepada perkumpulan, maka perkumpulan itu berkedudukan sebagai penanggung, sedangkan anggota perkumpulan berkedudukan sebagai tertanggung. Jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan Universitas Sumatera Utara 26 kerugian atau kematian bagi anggota tertanggung, perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada anggota tertanggung yang bersangkutan. Asuransi saling menanggung tidak dapat digolongkan ke dalam asuransi murni, tetapi hanya mempunyai unsur-unsur yang mirip dengan asuransi kerugian atau asuransi jiwa. Penyetoran uang iuran oleh angota perkumpulan semacam premi oleh tertanggung merupakan pengumpulan dana untuk kesejahteraan anggotanya atau mengurus kepentingan anggotanya. 38 Ditinjau dari perusahaan asuransi, tujuan asuransi adalah : 39 1. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan yang diderita oleh tertanggung 2. Memberikan dorongan ke arah perkembangan ekonomi yang lebih maju 3. Menghilangkan keragu-raguan bagi usahawan dalam menjalankan usaha atau pekerjaannya 4. Menjamin penanaman modal investor 5. Memperoleh hasil berupa premi atas imbalan jasa yang diberikan Selain itu asuransi juga mempunyai tujuan untuk melengkapi persyaratan kredit. Karena kreditur akan lebih percaya pada perusahaan yang risiko usahanya diasuransikan. Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan perusahaan serta kekayaan pada saat ini, tetapi sejauh mana perusahaan tersebut telah melindungi diri dari kejadian-kejadian yang tidak terduga dimasa yang akan datang. Cara memperoleh perlindungan tersebut dengan memiliki polis asuransi. 40 38 H.K. Martono dan Eka Budi Tjahjono, Op.Cit, hlm 28-31. 39 Suparjono, Perasuransian di Indonesia, Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999, hlm 14. 40 Herman Damawi, Manajemen Asuransi, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, hlm 6. Universitas Sumatera Utara 27 Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko secara finansial, asuransi juga memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi primer a. Pengalihan resiko Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko kerugian chance of loss dari tertanggung sebagai ”Original Risk Bearer” kepada penanggung a risk transfer mechanism. Sehingga ketidakpastian uncertainty yang berupa kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan syarat pembayaran premi. b. Penghimpun dana Sebagai penghimpun dana dari masyarakat pemegang polis yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami kerugian evenemen, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya asuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkembang, yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung. c. Premi seimbang Universitas Sumatera Utara 28 Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar sebanding dengan risiko yang dialihkannya kepada penanggung equitable premium. Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan tertanggung dihitung berdasarkan suatu tarip premi rate of premium dikalikan dengan nilai pertanggungan. 2. Fungsi Sekunder a. Export terselubung invisible export sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata intangible product keluar negeri. b. Perangsang pertumbuhan ekonomi stimulus ekonomi Adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial, dan sebagai tabungan. c. Sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings d. Sarana pencegah dan pengendalian kerugian Setiap orang yang memiliki suatu benda tentu menghadapi suatu risiko bahwa nilai dari miliknya itu akan berkurang baik karena hilangnya benda itu, maka karena kerusakan atau karena musnah terbakar atau karena sebab lainnya. Disebabkan kebakaran maka benda seseorang barang-barang perhiasan, karena angin topan maka seseorang akan menderita kerugian dari hasil panennya. Semua hal–hal ini yaitu kebakaran, pencurian, angin topan dan lain-lain itu adalah peristiwa-peristiwa yang pada satu pihak walaupun kemungkinan itu akan terjadi itu besar, tidaklah dapat diharapkan terjadinya dengan suatu kepastian, dan pada Universitas Sumatera Utara 29 pihak lain bahwa orang yang ditimpanya itu biasanya menderita kerugian yang lebih besar dari faktor-faktor kerugian yang normal, sedangkan peristiwa- peristiwa ini kadang-kadang juga dapat mengakibatkan mungkin jatuhnya keadaan keuangan dari seseorang. Jika hal ini dihubungkan dengan asuransi maka dapatlah dikatakan bahwa kerugian orang-orang itu tadi dapat diperingan atau dikurangi, bahkan ditanggung oleh orang lain asal untuk itu diperjanjikan sebelumnya. Asuransi mempunyai fungsi yaitu : a. Sebagai lembaga pelimpahan risiko 41 Pada hakikatnya, setiap kegiatan manusia didunia ini betapapun sederhananya, selalu mengandung berbagai kemungkinan, baik yang positif maupun negatif. Adakalanya beruntung dan adakalanya mengalami kerugian. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kegiatan manusia itu selalu mengandung suatu keadaan yang tidak pasti. Keadaan tidak pasti yang menimbulkan rasa tidak aman terhadap setiap kemungkinan menderita itu disebut risiko. Oleh karena itu manusia mencari jalan dan upaya bagaimana caranya agar risiko yang seharusnya ia tanggung sendiri itu dapat dikurangi dan dibagi kepada pihak lain yang bersedia menanggung risiko tersebut. Salah satu upaya manusia untuk mengalihkan risiko ialah dengan jalan mengadakan perjanjian pelimpahan risiko dengan pihak lain. Perjanjian yang dimaksud disini adalah perjanjian asuransi atau perjanjian pertanggungan. Peralihan risiko dari pihak satu kepihak lain apabila dilakukan secara teratur oleh kalangan luas dalam masyarakat dan dalam frekuensi yang 41 Djoko Prakoso, dan I Ketut Murtika, Op.Cit, hlm. 7. Universitas Sumatera Utara 30 relatif lama dan terus menerus akan melahirkan suatu lembaga. Lembaga demikian dapat disebut lembaga asuransi atau pertanggungan. b. Sebagai lembagai penyerap dana dari masyarakat. Pada hakikatnya, lembaga asuransi atau pertanggungan selain sebagai lembaga peralihan risiko, ia juga sebagai lembaga penyerap dana dari masyarakat melalui pembayaran premi yang diberikan oleh masyarakat tertanggung kepada para penanggung penanggung adalah perusahaan-perusahan asuransi sebagai lembaga. 42

C. Prinsip-Prinsip Asuransi