Gambar 3.8. Penilaian REBA Kanan
Berikut ini nilai level tindakan REBA yang skornya diperoleh dari skor akhir REBA.
Tabel 3.14. Nilai Level Tindakan REBA Skor REBA
Level Resiko Level Tindakan
Tindakan
1 Dapat diabaikan
Tidak diperlukan 2-3
Kecil 1
Mungkin diperlukan 4-7
Sedang 2
Perlu 8-10
Tinggi 3
Segera 11-15
Sangat tinggi 4
Sekarang juga
3.4. Produktivitas
4
Produktivitas dipandang dari dua sisi yaitu sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi
penggunaan input dalam memproduksi output barang atau jasa. Produktivitas
4
Tarwaka.dkk, Ergonomi Untuk keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press, Surakarta, 2004, p.137-141
Universitas Sumatera Utara
tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas.
Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama yaitu:
1. Pengukuran produktivitas 2. Evaluasi produktivitas
3. Perencanaan produktivitas 4. Peningkatan produktivitas
Secara formal, program peningkatan produktivitas harus dimulai melalui pengukuran produktivitas dari sistem itu sendiri. Apabila produktivitas dari sistem
industri itu telah dapat diukur, langkah berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan itu, berbagai
program formal dapat dilakukan untuk meningkatakan produktivitas secara terus- menerus. Tahap-tahap ini terus berulang secara kontinu untuk mencapai
peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem industri. Konsep peningkatan produktivitas ini dapat dikaitkan secara langsung
dengan profitabilitas perusahaan. Landasan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan adalah membangun suatu sistem industri yang
memperhatikan secara terfokus dan bersama-sama sekaligus pada aspek-aspek
Universitas Sumatera Utara
kualitas, efektivitas pencapaian tujuan, dan efisiensi penggunaan sumber daya. Selanjutnya indikator keberhasilan sistem industri itu dipantau melalui
pengukuran produktivitas dan profitabilitas terus-menerus, dimana pengukuran produktivitas memberikan informasi tentang masalah-masalah internal dari sistem
industri itu, sedangkan pengukuran profitabilitas memberikan informasi tentang masalah-masalah eksternal dari sistem indusri itu.
Produktivitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam:
1. Tenaga kerja direct atau indirect labor
2. Modal kapital berupa mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik, dan lain-lain.
Bertitik tolak dari hal tesebut, maka selalu berupaya memanfaatkan semua sumber daya untuk mewujudkan sesuatu secara maksimal dengan memadukan sumber dan hasil dalam bentuk yang optimal. Tenaga
kerja manusia, disamping modal dan sumber produksi lainnya adalah sumber daya yang harus dimanfaatkan secara penuh dan terarah. Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas memang tidak bisa dikatakan bahwa faktor
manusia ini adalah satu-satunya faktor yang harus diamati, diteliti, dianalisa, dan diperbaiki. Proses produksi dapat dinyatakan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah
ataupun merubah sekumpulan masukan input menjadi sejumlah keluaran output yamg memiliki nilai tambah added value. Pengolahan ataupun perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik ataupun non-fisik, dimana
perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi maupun sifat-sifatnya. Mengenai nilai tambah yang dimaksudkan disini adalah nilai dari keluaran yang “bertambah” dalam pengertian nilai fungsional kegunaan
danatau nilai ekonomisnya. Selanjutnya berbicara tentang produktivitas, maka hal ini secara sederhana dapat didefenisikan sebagai
perbandingan rasio antara output dan inputnya. Dengan diketahuinya nilai produktivitas maka akan diketahui pula seberapa efektif proses produksi telah didayagunakan untuk meningkatkan output dan seberapa efisien pula
sumber-sumber input telah berhasil dihemat. Upaya peningkatan produktivitas secara terus menerus dan menyeluruh merupakan satu hal yang penting tidak saja berlaku bagi setiap individu pekerja melainkan untuk
perusahaanindustri. Dengan peningkatan produktivitas maka tanggung jawab manajemen akan terpusat pada segala upaya dan
daya untuk melaksanakan fungsi dan peran dalam kegiatan produksi, khususnya yang bersangkut paut dengan
Universitas Sumatera Utara
efisiensi penggunaan sumber-sumber input. Berkaitan dengan maksud dan tujuan ini, maka analisa ergonomi, studi gerak dan waktu akan memainkan peran yang penting dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Agar
produktivitas kerja bisa meningkat, perlu diupayakan proses produksi bisa memberikan kontribusi sepenuhnya terhadap kegiatan produktif yang berkaitan dengan nilai tambah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktivitas ada dua yaitu: 1.
Faktor teknis, yaitu faktor yang berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik, metode penerapan kerja yang lebih baik, penerapan kerja yang lebih efisien dan efektif, dan atau penggunaan
bahan baku yang lebih ekonomis. 2.
Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan manusia di dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Disini ada dua hal pokok yang menentukan,
yaitu kemampuan kerja dari pekerja tesebut dan yang lain adalah motivasi kerja yang merupakan pendorong ke arah kemajuan dan peningkatan prestasi kerja seseorang.
Banyak yang dilakukan manusia dalam usahanya untuk meningkatakan produktivitas. Kemajuan teknologi akhirnya banyak mengakibatkan tergesernya tenaga manusia untuk diganti menjadi tenaga mesin.
Perbaikan dan kemajuan teknologi memang akan banyak mendorong usaha peningkatan produktivitas, meskipun pada saat lain hal ini justru berakibat buruk pada segi manusia sebagai pelaksana kerjanya. Produktivitas yang
diharapkan naik justeru turun. Mekanisasi atau otomatisasi adalah suatu ancaman yang harus dipertimbangkan baik-baik sebab
dengan ini pekerja akan selalu dibayangi ketakutan akan kehilangan pekerjaannya untuk kemudian digantikan oleh mesin. Jelas disadari bahwa usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas tidaklah selalu harus dilaksanakan lewat
pengembangan ataupun dari perbaikan teknologi daripaada mesin atau fasilitas produksi lainnya. Banyak usaha telah dikembangkan justru ke arah yang lain, yaitu ke arah manusia sebagai pelaksana kerja.
Penekanan pada faktor manusia sebagai sumber penentu untuk kenaikan produktivitas dalam kondisi tertentu haruslah mendapatkan prioritas yang lebih tinggi dibandingkan faktor-faktor teknis. Disini haruslah diusahakan
untuk mengeliminir pemakaian dan penerapan teknologi yang lebih berorientasi pada proses mekanisasi dan otomatisasi.
Manusia bukanlah barang mati seperti halnya mesin atau fasilitas produksi lainnya. Kerja dari mesin dapat program sesuai dengan spesifikasi dan
kemampuan teknis yang dimiliki. Manusia bukanlah mesin yang dapat diatur dan diprogram. Dalam diri manusia akan dapat dijumpai variabel baik yang nyata
Universitas Sumatera Utara
terlihat atau tidak yang mempengaruhi segala bentuk kerja dan aktivitasnya yang akan membuat salah duga terhadap apa-apa yang diprogramkan untuknya dan
harus dilaksanakan. Untuk itu didalam mengelola sumber daya manusia yang ada dan dimiliki, maka pendekatan yang lebih bersifat manusiawi perlu diperhatikan
agar lebih bisa diharapkan adanya tingkat produktivitas yang lebih tinggi lagi.
3.5. Pengukuran Waktu dengan Stop Watch