Abortus Abortus Berulang Faktor-Faktor Resiko Kejadian Abortus Di RSUP H.Adam Malik Medan, RSUD.Pringadi Dan RS Jejaring Periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2012

ini paling penting pada persalinan karena sesudah plasenta lahir, kontraksi kuat dan menjepit pembuluh darah. Uterus ini sebenarnya mengapung dalam rongga pelvis dengan jaringan ikat dan ligamentum yang menyokongnya untuk terfiksasi dengan baik 2

2.2 Abortus

. Abortus adalah ancaman akan keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan, atau menurut kriteria WHO yang menyatakan berat janin atau embrio itu paling tidak telah mencapai 500 gram atau kurang yang sesuai dengan usia kehamilan 20 minggu . 1,3,6,9,11

2.3 Abortus Berulang

Menurut Himpunan Fertilisasi Endokrin dan Fertilitas Indonesia HIFERI mengatakan bahwa keguguran berulang paling tidak terjadi dua kali atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu. 14 Berdasarkan urutan kejadiannya, kejadian keguguran berulang dapat dibagi : 1. Keguguran primer dimana terdapat kejadian keguguran sebanyak 2 kali atau lebih secara berturut-turut. Universitas Sumatera Utara 2. Kejadian keguguran sekunder yaitu keguguran sebanyak 2 kali berturut-turut, setelah sebelumnya terdapat kehamilan yang berlangsung dari usia kehamilan 20 minggu. 3. Keguguran tersier, terdapat keguguran sebelumnya yang diikuti dengan kehamilan usia 20 minggu dan selanjutnya diikuti dengan kejadian keguguran sebanyak 2 kali berturut-turut.

2.3.1 Klasifikasi abortus adalah

2 1. Abortus spontan yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa disengaja : Abortus ini dibagai atas 5 kategori yaitu : a. Abortus iminens yaitu perdarahan yang terjadi pada paruh pertama kehamilan yang bisa mengacam ibu untuk terjadinya keguguran. b. Abortus insipien yaitu abortus yang tidak dapat terhindarkan ditandai dengan pecahnya ketuban yang nyata disertai pembukaan serviks. c. Abortus inkomplit yaitu abortus yang terjadi dimana kanalis servikalis membuka ,jadi tidak diperlukan untuk dilakukan dilatasi serviks. Universitas Sumatera Utara d. Missed abortion yaitu retensi produk konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu yang telah meninggal in utero selama ± 6 minggu. Pada kasus yang tipikal, kehamilan berlangsung normal, dengan amenore, mual dan muntah, perubahan payudara dan pertumbuhan uterus. Abortus habitualis yaitu abortus spontan terjadi selama tiga kali berturut-turut. 2. Abortus provokatus yaitu abortus yang disengaja yang terbagi atas dua kategori yaitu : a. Abortus provokatus medisinalis yaitu abortus yang dilakukan atas indikasi medis b. Abortus provokatus kriminalis yaitu abortus yang dilakukan bukan atas indikasi medis Gambar 2. Klasifikasi abortus dengan gambar Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Klasifikasi keguguran lain

14 Teknologi yang semakin canggih memungkinkan kita untuk mendeteksi kehamilan dengan pemeriksaan hormon human chorionic gonadotropin hCG dan ultrasonografi USG menyebabkan penentuan jenis keguguran menjadi akurat berdasarkan usia kehamilan. Tabel 1 . klasifikasi kejadian keguguran berdasarkan usia kehamilan. Hasil temuan ultrasonografi dan evaluasi kadar hCG Jenis keguguran Usia kehamilan Aktivitas DJJ USG Kadar beta hCG Kegagalan preembrionik 6 Tidak pernah Kehamilan teridentifikasi Rendah kemudian menurun Kegagalan kehamilan diniembrionik 6-8 Tidak pernah Kantung kehamilan yang kosong atau dengan struktur yang minimal tanpa aktifitas DJJ Awalnya meningkat lalu menurun Kegagalan kehamilan lanjut late pregnancy loss 8-20 Hilang Tampak CRL dan tampak aktifitas DJJ sebelumnya Meningkat, kemudian menetap atau menurun Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Kejadian keguguran berulang berdasarkan usia kehamilan dikaitkan dengan kemungkinan penyebab dan investigasi Jenis keguguran Kondisi yang mungkin berhubungan Investigasi Keguguran preembrionik dan embrionik Kelainan kromosom Kelainan hormon Kelainan endometrium Kelainan imunologis Pemeriksaan kromosom Pemeriksaan hormon Pengambilan sampel Endometrium ACA dan LA Keguguran janin Antifosfolipid Syndrome APS Tromobofilia ACA dan LA Pemeriksaan hemostatis dan skrining trombofilia Keguguran trimester kedua Kelainan anatomi Kelemahan servikc Histeroskopi , USG USG

2.4 Etiologi