Kerangka Berpikir PEMBELAJARAN FISIK MODE THINK PAIR HARE (TPS) DAN MODEL MAKE A MATCH (MAM) DI TINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BERRPRESTASI

commit to user sebagai acuan guru dalam memilih model pembelajaran yang cocok dengan karakter materi dan kondisi siswa. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Tulus Junanto 2008 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan T-P-S terhadap prestasi belajar ditinjau dari Sikap Ilmiah. Kesimpulan penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada T-P-S baik pada aspek kognitif maupun afektif. Sedangkan pada tesis yang dilakukan peneliti sekarang menggunakan model Think Pair Share TPS dan Make A Match MAM dan ditinjau dari kemampuan awal dan motivasi berprestasi. Perbedaan ini dikarenakan peneliti ingin menerapkan variasi model pembelajaran kooperatif yang lain, sehingga diharapkan bisa lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dan sebagai acuan guru dalam memilih model pembelajaran yang cocok dengan karakter materi dan kondisi siswa.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan dari kajian yang telah diuraikan, dapat dikemukakan kerangka pemikiran pada penelitian ini bahwa keberhasilan sebuah proses belajar mengajar ditentukan dari prestasi belajar siswa. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M terhadap

prestasi belajar Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Ponorogo yang karakter siswanya rata-rata aktif, memiliki keinginan belajar yang baik serta memiliki input yang commit to user baik. Karakteristik materi Hukum Gravitasi Newton adalah abstrak. Efeknya dapat dilihat siswa tetapi gaya atau medan gravitasi itu sendiri tidak teramati oleh siswa. Karena siswa telah merasakan efeknya dengan didukung pengalaman yang ada, siswa dapat belajar secara kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar konstruktivisme, di mana siswa secara aktif membangun pengetahuannya dan dapat menemukan sendiri konsep-konsep pengetahuan yang sulit dan mentransformasi informasi yang kompleks, mengecek informasi yang baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak sesuai lagi. TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu sama lain. Keunggulan dari TPS ini adalah memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain, mengoptimalkan partisipasi siswa, memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasinya kepada orang lain Anita Lie, 2002 :57. Teknik ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia siswa. MAM dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, siswa tampak lebih aktif mencari jawaban kartu antara jawaban dan soal. Dari yang telah diuraikan, diduga ada perbedaan prestasi belajar siswa pada materi Gravitasi Umum antara siswa yang diajar menggunakan model T-P-S commit to user dan M-A-M yaitu di duga siswa yang diajar dengan model TPS memiliki prestasi belajar lebih tinggi.

2. Pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi belajar

Kemampuan awal prior knowledge adalah semua pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dicirikan dengan kecepatan dia memahami konsep baru dalam hal ini Gravitasi Umum dan kemampuan siswa tersebut dalam menghubungkan materi yang disampaikan dengan konsep sebelumnya yang mendasari. Siswa dengan kemampuan awal tinggi akan mudah merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru baik tentang konsep awal yang berkaitan dengan Gravitasi Umum seperti konsep gerak melingkar dan hukum-hukum Newton serta Gravitasi Umum itu sendiri. Dari yang telah diuraikan, diduga ada perbedaan prestasi belajar siswa pada materi Hukum Gravitasi Newton antara siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan rendah yaitu diduga siswa dengan kemampuan awal tinggi akan memiliki prestasi belajar lebih tinggi.

3. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar

Motivasi berprestasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan dan mengarahkan seseorang dalam mencapai prestasi. Salah satu keunggulan motivasi berprestasi tinggi adalah siswa berusaha keras mempelajari subjek tertentu atau ketika mereka berjuang keras untuk meraih tujuan dari tugas tertentu Bila siswa memiliki motivasi berprestasi terhadap suatu pelajaran, maka siswa tersebut akan berbuat, bertindak dan memusatkan pikirannya terhadap mata commit to user pelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh. Tetapi sebaliknya apabila seorang siswa kurang termotivasi untuk berprestasi dalam suatu pelajaran, maka siswa tersebut tidak akan menampakkan kesungguahannya terhadap pelajaran tersebut. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan menghasilkan prestasi belajar lebih tinggi pula dibandingkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Sehingga diduga ada perbedaan prestasi belajar siswa pada materi Gravitasi umum antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu diduga siswa bermotivasi prestasi tinggi akan memiliki prestasi belajar lebih tinggi.

4. Interaksi penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M dengan

kemampuan awal siswa Pembelajaran kooperatif model TPS dan MAM merupakan model pembelajaran yang menekankan siswa bekarjasama dalam kelompok-kelompok belajar. TPS merupakan salah satu model pembelajaran yang merupakan perpaduan antara belajar secara mandiri dan belajar secara berkelompok. TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu sama lain Muslimin Ibrahim, dkk, 2000 : 26. Sedangkan MAM dapat meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas. Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam proses belajar mengajar, siswa tampak lebih aktif mencari jawaban kartu antara jawaban dan soal. commit to user Sedangkan Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dicirikan dengan kecepatan dia memahami konsep baru dalam hal ini Gravitasi Umum dan kemampuan siswa tersebut dalam menghubungkan materi yang disampaikan dengan konsep sebelumnya yang mendasari. Siswa dengan kemampuan awal tinggi akan mudah merespon dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru baik tentang konsep awal yang berkaitan dengan Gravitasi Umum seperti konsep gerak melingkar dan Hukum-hukum Newton serta Gravitasi Umum itu sendiri. Dari uraian di atas, diduga ada interaksi penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar fisika pada konsep Gravitasi Umum.

5. Interaksi penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M dengan

motivasi berprestasi Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar konstruktivisme, di mana siswa secara aktif membangun pengetahuannya dan dapat menemukan sendiri konsep-konsep pengetahuan yang sulit dan mentransformasi informasi yang kompleks, mengecek informasi yang baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan- aturan tersebut tidak sesuai lagi. Apabila seorang siswa memiliki motivasi belajar dan berprestasi yang tinggi terhadap mata pelajaran tertentu maka siswa tersebut akan lebih tekun dan bersemangat dalam belajar sehingga bila menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan mudah. Sebaliknya bila motivasi berprestasi commit to user seseorang rendah terhadap suatu mata pelajaran maka akan menyulitkan dirinya sendiri dalam mempelajari meta pelajaran tersebut. Dari uraian di atas diduga ada interaksi penggunaan model pembelajaran TPS dan MAM dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika pada materi Gravitasi Umum.

6. Interaksi antara kemampuan awal dengan motivasi berprestasi

Dalam proses belajar mengajar Gravitasi Umum perlu memperhatikan kemampuan awal dan motivasi berprestasi siswa. Karena dalam proses belajar Gravitasi Umum siswa akan lebih mudah dan cepat memahaminya jika siswa memiliki dan menguasai konsep prasyarat seperti konsep gerak melingkar dan Hukum-hukum Newton. Sehingga diperlukan kemampuan awal yang tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan lebih mudah memahami konsep Gravitasi Umum. Motivasi berprestasi dapat mempermudah belajar berarti bila seseorang memiliki motivasi yang besar terhadap mata pelajaran tertentu akan lebih tekun dan bersemangat dalam belajar sehingga bila menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan mudah. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa menunda- nunda pekerjaanya. Sebaliknya bila motivasi berprestasi seseorang rendah terhadap suatu mata pelajaran maka akan menyulitkan dirinya sendiri dalam mempelajari meta pelajaran tersebut. commit to user Dari uraian di atas, diduga ada interaksi antara kemampuan awal dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika pada materi Hukum Gravitasi Newton.

7. Interaksi penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M,

kemampuan awal dengan motivasi berprestasi Pada pembelajaran kooperatif siswa akan bekerjasama dengan temannya dalam satu kelompok dalam memahami materi fisika tentang Hukum Gravitasi Newton. Siswa yang mempunyai kemampuan awal yang tinggi tentang konsep prasyarat sebelum memahami Hukum Gravitasi Newton akan lebih mudah dalam memahami dan menguasai materi tersebut. Selain itu motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar. Motivasi berprestasi dapat mempermudah belajar berarti bila seseorang memiliki motivasi yang besar terhadap mata pelajaran tertentu akan lebih bersemangat dalam belajar sehingga sehingga bila menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan mudah. Sebaliknya bila motivasi berprestasi seseorang rendah terhadap suatu mata pelajaran maka akan menyulitkan dirinya sendiri dalam mempelajari meta pelajaran tersebut. Dari uraian di atas, muncul dugaan terdapat interaksi penggunaan model pembelajaran T-P-S dan M-A-M, kemampuan awal dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar fisika pada materi Hukum Gravitasi Newton.

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 11

PEMBELAJARAN KIMIA MODEL TPS (THINK PAIR SHARE) DAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR

0 6 145

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 6 MEDAN T.P 2014/2015.

0 4 22

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANCURBATU T.P 2013/2014.

0 2 22

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SIDAMANIK T.P. 2012/2013.

0 1 14