Ketersediaan Puskesmas Padang Bulan Selayang II dalam

52 Tabel 4.4 Distribusi Informan Berdasarkan Karakteristik Informan Jabatan Pendidikan UmurTahun Jenis Kelamin I Kepala Puskesmas S1 53 Perempuan II Dokter Puskesmas S2 52 Perempuan III KTU Puskesmas Akeb 44 Perempuan IV Perawat Puskesmas SPK 54 Perempuan V Pengelola Obat Puskesmas D-III 43 Perempuan VI Pengelola BPJS Puskesmas AMK 34 Perempuan VII Pasien S1 60 Perempuan VIII Pasien SMA 46 Laki-laki IX Pasien SMA 18 Laki-laki

4.3 Ketersediaan Puskesmas Padang Bulan Selayang II dalam

pelayanan rujukan 4.3.1 Ketersediaan sumber daya manusia di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Sesuai dengan standar ketenagaan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 maka jumlah standar sumber daya manusia di pelayanan tingkat pertama seperti yang dijelaskan pada tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Kebutuhan jumlah standar ketenagaan Puskesmas pada Fasilitas Kesehatan Tingakat Pertama wilayah perkotaan Non Rawat inap. No. Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah yang dibutuhkan Jumlah yang ada 1. Dokter atau Dokter layanan primer 1 6 2. Dokter gigi 1 3 3. Perawat 5 8 4. Bidan 4 5 5. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 4 6. Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 2 7. Ahli Teknologi Laboratorium Medik 1 2 8. Tenaga Gizi 1 1 9. Tenaga Kefarmasian 1 4 10. Tenaga Administrasi 3 7 11. Pekarya 2 3 Jumlah 22 45 Universitas Sumatera Utara 53 Hasil wawancara terhadap informan menunjukan bahwa dari 9 informan yang diwawancarai semua menyatakan mengetahui pegawai Puskesmas Padang Bulan Selayang II bekerja dengan baik dan telah memenuhi standar ketenagaan Puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.6 Matriks ketersediaan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta jaminan kesehatan nasional. No. Informan Pernyataan I Saya diangkat udah secara struktural tetapi tetap saya tidak bisa hilang dari fungsi saya sebagai dokter, yaa kebetulan aja dokter kita banyak disini, ya kalau sore pun kadang kalau ada kesempatan dan kebetulan dokter kita sedang tidak ada dokter gigi yang ada ya saya ikut mengobati. Disini kan memang SDMnya juga banyak kan ada 45 orang ya Cuma ruangan aja yang gak cukup dokternya banyak ada 6 orang tapi ya mau dimana ya di buat gk cukup. Ya memang yang semua SDM disini bagus-bagus kan tau semuanya kerja tau tugasnya masing-masing ya kita bagi sesuai dengan tupoksinya ya masing-masing punya kerjaan sendiri walaupun nampaknya duduk-duduk di belakang, tapi ada yang ngerjain laporan, buat laporan itu masing-masing kan kita kerjaannya kadang menjelang ke posyandu mempersiapkan laporan ke posyandu itu kan ke posyandu itukan nanti sebagian keluar jadi yang penting nanti itu ada tugas, duduk di situpun gak cukup semua uda gitu kan orang itu di belakang buat laporan buat apa... kan saya tau persis ada yang bendahara keuangan ada yang buat laporan ke dinkes buat apa daftar uang makan jadi bukan hanya melayani saja. Semua juga mau di urus kan. II Kalau masalah SDM kita gak perlu khawatir la, kita disini dokternya banyak juga kami kadang gantian. Biasanya juga sampe sore kita ada. Kita usahain terus supaya dokter selalu stand by. perawat ada juga ada yang masih magang juga sih disini perawat atau penjaga obat disana jadi bisa bantu-bantu. III Ya kalau masalah SDM kita udah memenuhi la, kalau masalah jumlah. Kita ada 45 petugas trus ada 6 orang kan dokternya jadi gak masalah. Program-programpun jalan semua kok, posyandu jalan apa lagi ya program prolanisnya juga jalan. Sering juga sih ada petugas-petugas yang dikirim ke dinkes kadang kalau ada rapat saya juga sering di undang ke dinkes. Banyak buat program dan laporan memang kaminya. Universitas Sumatera Utara 54 IV Disini dokternya ada, lengkap. Sampai jam 5 itu pun dokternya masih ada disini. Perawatnya juga. Mungkin karena saya sudah agak tua kan, tapi kalau soal heting-heting kan kalau saya bisa heting saya heting kayak jahit luka kalau ada belangaran anak sekolah kalau bisa saya heting saya heting tapi kalau masih mengucur juga darahnya kayak air keran ya kami rujuk. Kalau SDM juga banyak disini. Di lab ada 3 orang di obat sana ada 3 orang juga apoteker kita uda sarjana. V Disini petugasnya ada sekitar 40 orang lebih ya jadi kalau di bilang tercukupi uda melebihi pun lebih dari cukup. Dokter umumnya ada 6 dokter gigi 3. Tapi memang ya ruangannya cuma 2 orang yang cukup di situ, jadi begantian la. Kepala puskesmasnya memang sering keluar rapat banyak la. Ini juga banyak magang, perawatnya juga ada semua kok. Ada yang di posyandu ada yang rapat ke dinas. Banyak yang dapat tugas di luar posyandu. VI Kalau SDM menurut saya gak ada masalah, kita juga petugasnya banyak. Perawatnya ada. Itu yang jaga loket juga. Gak pernah puskesmas ini kosong atau gadak orang, kami sampe sore disini. Jadi istilahnya gak pernah la petuganya gak ada di tempat. Dokternya juga ada 6 kan. Jadi mereka gantian. Gak pernah kosong gadak dokter. VII Saya rasa bagus kok pelayanannya, petugasnya bagus. Pelayanannya juga sopan ramah-ramah orangnya. VIII Kalau petugasnya bagus kok, baik. Saya pun kalau datang kesini sore juga masih ada kok dokternya. Kan ada puskesmas yang dokternya gak di tempat kan. Tapi memang kadang ganti-ganti dokter yang meriksanya. IX Menurut saya petugasnya baguslah. Dia melayanin saya dengan baik. Ya gitu lah dokternya juga baik. 4.3.2 Ketersediaan fasilitas sarana kesehatan di ruangan pemeriksaan umum di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa informan menyatakan fasilitas sarana yang tersedia di Puskesmas padang Bulan Selayang II tidak lengkap dan tidak memenuhi standar lampiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, namun ada beberapa informan yang Universitas Sumatera Utara 55 menyatakan bahwa fasilitas sudah memadai dan tidak berpengaruh dalam pelaksanaan rujukan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5: Tabel 4.7 Matriks ketersediaan fasilitas sarana kesehatan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta jaminan kesehatan nasional. No. Informan Pernyataan I Kalau fasilitas di sini ya memang hanya sebatas ini, tapi memang ya di bandingkan dengan permenkes tahun 75 kita masi banyak kurang, kita sedang perbaikan, apalagi seperti dental unit belum bisa di salurkan apalagi kita di bawah naungan dinas kan ya itulah dia masih banyak kekurangan karena lihat kondisi puskesmas juga, kita sebenarnya sedang eee... nunggu uda sampe diajukan uda sampe ke bapeda kita mau pindah lokasi kalau kita uda pindah lokasi pasti semua itu di penuhi . ya pindah lokasi kejalan besar yang lebih akses dengan masyarakat ini sangat gak akses, uda gitu juga ruangan kita juga gak cukup, kita 45 orang. Makanya gak semuanya di dalam ruangan. Makanya mudah-mudahan terealisasikan ya, apalagi masalah saran dan prasarananyakan. Ya memang relatif kurang ya kalo di bilang ya kalo untuk sekarang ini ya cukup. Kan kita sebagai faskes tingkat satu kan tingkat pertama sejauh ap, kan gk perlu kali sampai kita butuh EKG gak butuh USG gitu kan. Lab sederhana ada. P3K untuk yang di emergency ya kan. Ya tapi belum se idealis di permenkes. Di situ pasiennya di situ petugasnya emang tempatnya la. II Ya kalau sarananya sih yaada juga sih yang kurang beberapa, gak lengkap-lengkap amat. Ruangan juga ada, kita ada lab ruang gigi ruang periksa tapi gak semua juga bisa memadai. Kan kita juga petugasnya banyak. III Fasilitas ya seperti disini la ada juga yang kurang tapi cukup la kan kita bukan rawat inap kayak tempat tidur kan kita gak perlu tapi kalo peralatan atau sara lain pasti ada la masa yang kecil-kecil kayak tensi stetoskop gadak. Paling yang jarang- jarang di pakai aja yang kita gadak, yang misalnya alat-alat yang gak terlalu di butuhin oleh pasien sendiri. Ya kalo memnag gadak fasilitas ya harus di rujuk memang la, masa kita tahan-tahan padahal disini juga gadak fasilitasnya di rumah sakit adanya kan . IV Rasaku kalau di puskesmas gadak la fasilitas atau sarana yang kurang. Saya kira tempat dokter itu pun uda pas kali itu. Ada 2 dokternya kiri kanan ada dokternya gak perlu di fasilitasi lagi, uda cukup la itu. Gadak masalah soal fasilitas. Ruangan juga lenkap itu untuk TB ada situ ruangnya KIA Universitas Sumatera Utara 56 juga ada. Jadi gak masalah. V Ya kalau fasilitsanya kamu kan bisa lihat sendiri disini, kurang la memang, kurang memadai. Seperti gigi lihat la apotik ini bisa dilihat sendiri dari lemarinya, meja kursi. Dan dinkes selalu survey kesini tapi emang gadak realisasinya kita kan pegawai hanya menerima saja, ya di pada-padai la yang ada. Ruangan dokternya aja cuma cukup 2 orang ya ganti-gantian la. Kerja semua pun gak cukup ruangannya. VI Kalau sarana itu mungkin kita agak kurang ya, banyak yang perlu dilengkapi dan di benahi lagi. Kita memang ada sarana tapi ya apa adanya saja. Tidak lengka seperti rawat inap kan. Kita kan memang bukan pasien rawat inap. Kadang memang kalau gadak alatnya disini kita rujuk la pasien ke rumah sakit kan gak mungkin kita tahan-tahan sementara orangnya juga gak bisa kita layanin disini. VII Kalau menurut saya uda bagus, fasilitasnya juga. Namanya untuk puskesmas ya uda bagus la ini. VIII Kalau tempatnya ya gini la seadanya, buat puskesmas uda bagus la. Kamar pasien ada. Ruang suntik juga ada, tapi gak bagus-bagus kali. Tapi ada. IX Saya belum pernah nyoba semua fasilitasnya sih tapi menurut saya ruangannya sempit. Saya juga pertama kali bingung saya harus kemana soalnya ruang-ruangannya terlalu rapat dan saya tidak tahu alur berobatnya. Dan saya gak tau ruang tunggu mendaftar dengan yang berobat. Sejalan dengan itu, hasil observasi pada fasilitas sarana yang mempengaruhi pemberian tujukan yaitu bagian Pemeriksaan umum yang terdapat di Puskesmas Padang Bulan Selayang II yang sesuai dengan lampiran Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas bagian persyaratan peralatan puskesmas ruangan pemeriksaan umum menunjukkan dari 67 item persyaratan peralatan Puskesmas di ruangan pemeriksaan umum hanya 22 item yang dapat di lengkapi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil observasi pada Lampiran Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang puskesmas bagian persyaratan peralatan Puskesmas di ruangan pemerikasaan umum. Jenis peralatan Ketersedian di Puskesmas I. Pemeriksaan Umum 1. Anuskop Universitas Sumatera Utara 57 2. Baki logam tempat alat steril tertutup 3. Bingkai uji coba untuk pemeriksaan refraksi 4. Buku ishihara tes 5. Corong telinga speculum telinga ukuran keci, besar, sedang 6. Emesis basin nierbeken besar  7. Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 8. Handle kaca laring 9. Handle kaca nesopharing 10. Kaca laring ukuran 2,4,5,6 11. Kaca nesopharing ukuran 2, 4, 5, 6 12. Kaca pembesar untuk diagnostik 13. Lampu kepala Head Lamp + adaptor ACDC 14. Lampu senter untuk periksa pen light  15. Lensa uji coba untuk pemeriksaan refraksi 16. Lup binokuler lensa pembesar3-5 dioptri 17. Metline pengukur lingkar pinggang 18. Opthalmoscope 19. Otoscope 20. Palu reflex 21. Pelilit kapas catton applicator 22. Skinfold calliper 23. Snellen chart 2 jenis E Chart + alphabet Chart 24. Spekulum Vagina cocor bebek sedang  25. Spekulum hidung dewasa 26. Sphygmomanometer untuk dewasa 27. Stestoskop untuk dewasa  28. Sudip lidah logam spatula lidah logam panjang 12 cm 29. Sudip lidah logam spatula lidah logam panjang 16.5 cm 30. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 31. Termometer untuk dewasa  32. Timbangan dewasa  33. Tonometer schiotz II. Bahan Habis Pakai 1. Alkohol  2. Povidone iodine Universitas Sumatera Utara 58 3. Podovilin tinctura 25 4. Kapas  5. Kasa non steril  6. Kasa steril  7. Masker wajah 8. Sabun tangan atau antiseptic 9. Sarung tangan steril  10. Sarung tangan non steril III. Perlengkapan 1. Bantal 2. Baskom cuci tangan 3. Kasur 4. Lampu spritus  5. Lemari alat 6. Meja instrument 7. Meteran tinggi badan 8. Perlak  9. Pispot  10. Sarung bantal 11. Seprei 12. Sikat untuk membersihkan peralatan 13. Stop watch 14. Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup. IV. Meubelair 1. Kursi kerja  2. Lemari arsip  3. Meja tulis ½ biro  V. Pencatatan dan pelaporan 1. Buku register pelayanan  2. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan yang di berikan 3. Formulir informed consent 4. Formulir rujukan  5. Kertas resep  6. Surat keterangan sakit 7. Surat keterangan sehat Namun dalam realisasinya tidak semua alat yang tercantum diatas terdapat di ruangan pemeriksaan umum, hanya meja, kursi, tensi meter dan stestoskop yang berada di ruangan pemeriksaan umum. Menurut data yang di dapatkan dari Universitas Sumatera Utara 59 data inventaris puskesmas bahwa alat-alat lainnya yang seharusnya berada di ruang pemeriksaan umum malahan barang tersebut terdapat di gudang dan ruang suntik. 4.3.3 Ketersediaan alat laboratorium di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional Hasil wawancara dari 9 orang informan bahwa beberapa menyatakan bila alat laboratorium di Puskesmas Padang Bulan Selayang II tidak memenuhi standar lampiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 : Tabel 4.9 Matriks ketersediaan alat laboratorium di Pusekesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan Pemberian rujukan pasien peserta jaminan kesehatan nasional. No. Informan Pernyataan I Ya disini alat-alat laboratorium ya gak terlalu lengkap ya seadanya aja la yang memang bener-bener di butuhkan aja. Ya kayak tadi sama seperti sarana belum bisa seidealis yang ada di permenkes itu, tapi ya kita usahakan alat laboratorium ada walau mungkin banyak kurang juga. Ya kita atasi la sebagaimana kurangnya kekmanapun caranya. II Ya kalau fasilitas misalnya sesak ya, kita gak punya ini oksigen yakan . ya memang kalo emang fasilitasnya gadak ya harus di rujuk la mau gimana lagi. Tapi itu tetap ada kartu sehat. III Ya sama seperti fasilitas tadi yang saya bilang, memang masi banyak kekurangan ya kami juga uda usahain untuk melengkapinya tapi ya gitu la, seadanya aja disini. Alat laboratorium yang sering di pake aja yang ada. Kalau untuk yang terlalu spesifik-spesifik kali gadak. Lagian memang disini banyakan pasien yang lansia kan istilahnya orang yang uda datang berkali-kali. Paling kesini cuma cek, dapat obat terus kadang Cuma minta rujukan balik. IV Laboratorium kita ada, alat-alat di dalamnya ada petugas lab kita juga ada 3 orang, saya rasa itu juga uda memenuhi. V Alat lab juga saya rasa kurang la, liat saja sendiri. Seadanya aja la kita gunain peralatan yang ada disini. Mau gimana lagi. VI Alat laboratorium juga ya biasanya yang biasa di pakai Universitas Sumatera Utara 60 sering aja. Kayak periksa darah kami gadak alatnya disini ya terpaksa di rujukla kerumah sakit. VII Saya gak tau la kalau masalah alat-alat ya. Ya yang adanya aja itu apa. VIII Saya gak tau alat-alatnya, yang di pakai dokter itu aja la yang saya tahu. IX Saya belum tahu kan saya belum pernah masuk ruang laboratorium, saya aja gak tau kalau ada ruang laboratorium. Sejalan dengan itu, hasil observasi pada jumlah alat laboratorium yang terdapat di Puskesmas Padang Bulan Selayang II yang sesuai dengan Lampiran Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang puskesmas bagian persyaratan alat laboratorium puskesmas yang menunjukan dari 57 jenis alat laboratorium yang menjadi syarat pelayanan tingkat pertama hanya 19 jenis alat laboratorium yang dapat di lengkapi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.10 Hasil observasi Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat terkait ketersediaan alat laboratorium. Jenis peralatan Ketersediaan di puskesmas I. Set laboratorium 1. Batang pengaduk 2. Beker, gelas 3. Botol pencuci 4. Corong kaca 5cm  5. Erlenmeyer, gelas  6. Fotometer 7. Gelas pengukur 100 cc 8. Gelas pengukur 16 oz 500 ml 9. Hematologi analizer HA  10. Hemositometer set alat hitung manual 11. Lemari es  12. Mikroskop binokuler  13. Pipet mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul  14. Pipet berskla vol 1 cc  15. Pipet berskla vol 10 cc  16. Pipet tetes pipet pasteur 17. Pot spesimen dahak mulut lebar 18. Pot spesimen urine mulut lebar 19. Rotator plate 20. Sentrifuse listrik  Universitas Sumatera Utara 61 21. Sentrifuse mikrohematrokit  22. Tip pipet kuning dan biru 23. Tabung kapiler mikrohematrokit 24. Tabung reaksi 12mm 25. Tabung reaksi dengan tutup karet gabus 26. Tabung sentrifus tanpa skala 27. Telly counter 28. Termometer 0-05º celcius 29. Urinometer alat pengukur berat jenis urine 30. Wadah aquades 31. Westergren set tabung laju endap darah II. Alat habis pakai 1. Blood lancet dengan autoklik 2. Kawat asbes 3. Kertas lakmus 4. Kertas saring 5. Kaca objek  6. Kaca penutup dek glass  7. Penghisap karet aspirator III. Perlengkapan 1. Kaki tiga 2. Lampu spiritus  3. Pembendung 4. Penjepit tabung dari kayu  5. Pensil kaca 6. Pemanas penanggas dengan air  7. Rak pengering 8. Rak pewarna kaca preparat 9. Rak tabung reaksi  10. Stopwatch 11. Sengkelit ose 12. Sikat tabung reaksi 13. Timer IV. Meubelair 1. Kursi kerja  2. Lemari peralatan  3. Meja tulis biro  V. Pencatatan dan pelaporan 1. Buku register pelayanan 2. Formulir informed consent 3. Formulir dan surat keterangan lain sesuai kebutuhan pelayanan yang di berikan . Universitas Sumatera Utara 62 4.3.4 Ketersediaan bahan farmasi di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional Hasil penelitian menunjukan bahwa semua informan menyatakan bahan farmasi yang ada di Puskesmas Padang Bulan Selayang II sudah memenuhi, dan tidak pernah mengalami kekurangan. Informan juga menyatakan bahwa ketersediaan obat tidak mempengaruhi pelaksanaan pemberian rujukan terhadap pasien. Hal ini di tujukan dalam tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.11 Matriks ketersedian bahan farmasi di Puskesmas Padang Bulan Selayang II terhadap pelaksanaan pemberian rujukan pasien peserta jaminan kesehatan nasional. No. Informan Pernyataan I Obat ya lengkap la. Kalau ada kekuranganpun kita atasi sendiri ya paling sedikit, kalau sambil menunggu obat misalnya kita kan gak bisa prediksi tau-tau pasien kita itu yang infeksi banyak yakan, menjelang kita ambil obat lagi kan kita bisa melengkapi itu. II Pasien yang menerima rujukan ini karena indikasi medis jadi selama kita obatin kalau tidak sembuh juga ya kita rujuk. Kalau kekurangan obat ya gak pernah sih. Lengkap. III Obat kita lengkap disini dan kalau ada kekurangan juga langsung kita benahin la, jika ada obat yang habis ya kita cek lagi yang lain yang uda mau-mau abis gitu ada gak jadi kita bisa sekalian ambil obantnya gak nunggu-nunggu abis dulu. Selalu kok selalu kita cek persediaaan. IV Obat juga uda lengkap gadak kekurangan. Apotekernya ada kok yang jagain, kalau kurang biasanya dia selalu lapor. V Disini kan obat-obatnya untuk pengobatan dasar jadi kalau memang penyakitnya obatnya gadak disini ya harus rujuk kerumah sakit, untuk jenjang-jenjang penyakit yang lebih tinggi obatnya gadak disini. Kalau kekurangan obat ya jarang disini, kalau obat-obat dasar yang untuk di puskesmas ya ada. Jarang kekurang kadang lebih-lebih pun obatnya selalu tercukupi. Kalau pasien uda berkali-kali datang berarti uda gak cocok lagi sama obat puskesmas ya harus rujuk ke rumah sakit. VI Kalau soal obat kita sih lengkap gadak kekurangan saya rasa. Apa lagi beli obat di luar saya rasa gak pernah. Kalau obat habis ya kita langsung ambil kesana. Gadak masalh sih menurut saya. Universitas Sumatera Utara 63 VII Obatnya bagus juga, ya tapi kan namanya saya uda tua, penyakit juga uda puluhan tahun kan pasti uda lebih pas ke spesialist la obatnya uda gak cocok yang disini. VIII Kalau obat gak pernah kekurangan, iyah gak pernah di suruh beli sendiri gak pernah. Kalau bagus ya bagus juga tapi karena uda kebal penyakitnya jadi gak sembuh lagi pake obat. IX Semalam itu anak saya di kasih obat penurun panas biasa kan belum tau sakitnya apa. Cuma panas sama mual doang. Ya kalau obat kek gitu ada lah disini. Mana boleh kan puskesmas gak ada obatnya. Sejalan dengan itu, hasil observasi peneliti pada jumlah obat yang terdapat di Puskesmas Padang Bulan Selayang II yang sesuai dengan KepMenKes No. 328MENKESIX2013 tentang Formularium Nasional yang menunjukkan dari 234 item jenis obat yang menjadi standar pelayanan tingkat pertama hanya 104 item jenis obat yang dapat dilengkapi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini : 4.12 Hasil observasi Tentang Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328MenkesSkViii2013 Tentang Formularium Nasional di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kelas Terapi Sub Kelas Terapi Nama Generik 1. Analgesik Antipiretik, Antiflamasi, Non Steroid Antipirai 1. Kodein  2. Asam mefenamat  3. Ibuprofent  4. Natrium diklofenak  5. Parasetamol  6. Tramadol 7. Alopurinol  8. Probenesid 2. Anastesik 1. Etil klorida  2. Lidokain  3. Ketamin 4. Oksigen 5. Atropin Universitas Sumatera Utara 64 6. Diazepam  3. Antialergi dan obat untuk Anafilaksi 1. Deksametason  2. Difenhidramin  3. Epinefrin adrenalin 4. Klorfeniramin  5. Loratadin  4. Antidot dan obat lain untuk Keracunan 1. Atropin 2. Kalsium glukonat 3. Natrium bikarbonat  4. Natrium triosulfat 5. Karbon absorben 6. Magnesium sulfat 5. Antiepilepsi – Antikonvulsi 1. Adiazepam 2. Fenitoin Na 3. Fenobarbital 4. Karbamazepin 5. Magnesium sulfat 6. Valporat 6. Antiinfeksi 1. Albendazol  2. Mebendazol 3. Pirantel pamoat  4. Prazikuantel 5. Dietikarbamazin 6. Prazikuantel 7. Amoksisilin  8. Ampisilin 9. Banzatin penisiin 10. Fenoksimetil penisilin penisilin v  11. Prokain benzilpenisiin 12. Doksisiklin  13. Tetrasiklin  14. Kloramfenikol  15. Kotrimoksazole dewasa kombinasi  16. Trimetropin  17. Kotrimoksazol forte kombinasi 18. Eritromisin  19. Siprofloksasin  20. Metronidazol  21. Depson Universitas Sumatera Utara 65 22. Klofazimin, micronized 23. Rifampisin 24. Etambutol 25. Isoniazid 26. Pirazinamid 27. Streptomisin 28. Kombinasi untuk dewasa: paduan dalam bentuk dosis tetapKDTFDC  29. Kombinasi untuk anak: paduan dalam bentuk dosis tetapKDTFDC  30. Kombinasi untuk dewasa: paduan dalam bentuk kombipak 31. Kombinasi untuk anak: paduan dalam bentuk kombipak 32. Metenamin mandelat heksamin mandelat 33. Nitrofurantoin 34. Griseofulvin mikcronized  35. Ketokonazol  36. Nistatin  37. Metronidazol  38. Doksisiklin  39. Antimalaria kombinasi 40. Artemether 41. Artesunat 42. Artesunat tab 50 mg 43. Kombinasi kombipak 44. Kuinin 45. Primakuin 46. Asiklovir  7. Antimigren 1. Propanolol 2. Ergotamin 8. Antiparkinson 1. Kombinasi benserazid, levodopa 2. Triheksifenidil 9. Obat yang mempengaruhi darah 1. Asam folat 2. Ferro sulfat  3. Kombinasi asam sulfat, ferro sulfat 4. Sianokobalamin vit B12  5. Fitomenadion Vit K1  10. Mata 1. Flouresein 11. Disisnfektan Universitas Sumatera Utara 66 1. Etanol 70  2. Parafolmadehid 12. Obat bahan untuk gigi 1. Eugenol  2. Formokresol 3. Gutta percha dan paper points 4. Kalsium hidroksida 5. Klorfenol kamfer mentol CHKM 6. Klorheksidin 7. Natrium hipoklorit 8. Pasta pengisi saluran akar 9. Nistatin  10. Fluor 11. Bahan tumpatan sementara 12. Glass ionometer ART atraumatic restorative treatment 13. Komposit resin 14. Anestetik lokal gigi kombinasi : lidokain HCI 2+epinefrin 1:80.000  15. Articulating paper 16. Etil klorida  17. Lidokain  18. Pasta devitalisasi non arsen 19. Amilorid 20. Furosemid 21. Spironolakton 13. Hormon, obat endokrin, dan kotrasepsi 1. Glibenklamid  2. Glimepirid  3. Glipizid 4. Metformin  5. Kombinasi : levonogestrel 150 mcg, etinilestradiol 30 mcg 6. Medroksin progeteron asetat 7. Copper T 8. Etonogestrel 9. Levonorgestrel 10. Lugol 11. Propiltiourasil  12. Hidrokortison  13. Prednison  14. Deksametason  14. Obat kardiovaskuler 1. Atenolol 2. Diltiazem HCL Universitas Sumatera Utara 67 3. Gliseril dinitrat 4. Isosorbid dinitrat 15. Antiaritmia 1. Digoksin  2. Propanolol 16. Antihipertensi 1. Amlodipin  2. Atenolol 3. Hidroklorotiazid  4. Kaptopril  5. Klortalidon 6. Nifedipin  7. Propanolol 17. Antiagregasi platelet 1. Asam asetilsalisilat asetol 2. Digoksin  3. Furosemid 4. Kaptopril  5. Epinefrin 6. Neropinefrin 7. Simvastin  18. Obat topikal untuk kulit 1. Antibakteri kombinasi  2. Kloramfenikol 3. Natrium fusidat  4. Perak sulfadiazin  5. Antifungsi, kombinasi: asam benzoat, asam salisilat  6. Mikonazol  7. Nistatin  8. Betametason 9. Hidrokortison  10. Kalamin 11. Permetrin 12. Salep 2-4 kombinasi 13. Perak nitrat  14. Asam salisilat 15. Coal tar 16. Urea 17. Bedak salisil 19. Larutan elektrolit, nutrisi, dan lain-lain 1. Garam oralit kombinasi  2. Natrium bikarbonat  3. Zinc  4. Air untuk injeksi  5. Tetrasiklin  Universitas Sumatera Utara 68 6. Kloramfenikol  7. Betametason  8. Olopatadin 9. Metilergimetrin  10. Oksitosin 11. Diazepam  12. Amitriptilin  13. Haloperidol 14. Klorpromazin 20. Obat untuk saluran cerna 1. Antasida kombinasi  2. Omeprazol  3. Ranitidin  4. Dimenhidrinat 5. Domperidon  6. Klorpromazin 7. Metoklopramid  8. Antihemoroid kombinasi  9. Atropin 10. Hiosina butilbromida 11. Atapulgit  12. Garam oralit kombinasi  13. Zinc  14. Kombinasil:koalin pektin 15. Bisakodil 16. Gliserin  17. Aminofilin 18. Deksametason  19. Epinefrin 20. Salbutamol  21. Teofilin 22. Terbutain 23. Kombinasi : salmeterol, flutikason 24. Kodein  21. Obat untuk penyakit paru obstruksi kronis 1. Ipratropium bromida 2. Kombinasi : ipratoprium Br, salbutamol 22. Obat yang mempengaruhi sistem imun 1. Hepatitis B imunoglobulin human 2. Human tetanus imunoglobulin 3. Serum ati bisa ular 4. Serum antidifteri A.D.S 5. Seerum antirabies 6. Serum antitetanus A.T.S 7. Tetanus toxoid Universitas Sumatera Utara 69 23. Vaksin 1. Vaksin BCG  2. Vaksin campak  3. Vaksin kombinasi DPT+hepatitis B  4. Vaksin jerap difteri tetanus DT  5. Vaksin jerap difteri tetanus pertusis DTP 6. Vaksin jerap tetanus tetanus adsorbed toxoid  7. Vaksin polio  8. Vaksin rabies, untuk manusia 24. Obat untuk THT 1. Hidrogen peroksida 2. Karbogliserin 3. Lidokain  4. Oksimetazolin 25. Vitamin dan mineral 1. Asam askorbat vitamin C  2. Ergokalsiferol 3. Ferro fumarat 4. Ferro sulfat  5. Kalsium glukonat 6. Kalsium karbonat 7. Kalsium laktat kalk  8. Kombinasi: ferro sulfat 200mg, asam folat 0.25 mg 9. Nikotinamid 10. Piridoksin vitamin B6  11. Retinol vitamin A  12. Sianokobalamin vitamin B 12  13. Tiamin vitamin B1  14. Vitamin B kompleks  4.3.5 Pendapat informan mengenai pelaksanaan pemberian rujukan terhadap pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Hasil wawancara dengan informan menyatakan bahwa tingginya angka rujukan yang terjadi di Puskesmas Padang Bulan Selayang II diakibatkan oleh rujukan balik dari rumah sakit oleh pasien secara berkala dan beberapa informan menyatakan bahwa tingginya rujukan disebabkan oleh pasien lama atau sudah berulang kali berobat ke puskesmas. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.12 : Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.13 Matriks pernyataan informan terhadap pelakasanaan pemberian rujukan pasien peserta jaminan kesehatan nasional. No. Informan Pernyataan I Kalau masalah rujukan mungkin apa sih ya, orangnya gak datang ya, orang yang di rujuk itu gak datang . banyak sekali emang yang seperti itu. Minta rumah sakit gak sesuai dengan rayonnya kita, minta di rujuk penyakitnya itu gak pantes di rujuk, ya dia maksa seharusnya gak minta di rujuk terus eee... emmm... orangnya gak datang misalnya ibunya yang sakit uda gitu datang anaknya minta rujukan, mana bisa, sementara dalam rujukan itu kan tercantum itu hasil pemeriksaan yakan, obat yang kita berikan, bagaimana kita bisa memberi seperti itu sementara orangnya gak di tempat kan emang harus diperiksa dulu. Nah itulah permasalahannya. Hah itu pernah sampai marah sampai kami mau di pukul, di laporkan, mau di polisikan ke kejaksaan di koran kan , ahh uda puas. Di korankan juga uda pernah, di bilangkan kami eee... uda pernah tapi memang tetap gak di kasih. Contoh, katanya bedenyut kakinya, katanya asam urat tapi di cek asam uratnya dia gak mau dia minta mau di rujukkan padahal kita bisa cek asam urat dan obat kita ada. Besoknya langsung masuk koran kami masuk tribun. Dan sebenarnya kita uda sosialisasikan ke masyarakatkan tapi masyarakat suka membandingkan di rumah sakit terus mungkin juga ada kenalan ada keluarga di rumah sakit bilang, disini aja berobat ngapain ke puskesmas gitu, obat puskesmas minim. Padahal obatnya itu-itu juga. Mindsetnya itu memang mindsetnya Kalau kita disini kita mengikuti prosedur yang di buat oleh BPJS ya aturan JKN kita gak berani lari sikitpun. 155 penyakit itu yakan ya karena ini harus kita ladeninya karena kita ada apa ya kan , BPJS itu sudah memberi kita pinalti, eee...rujukan non spesialist itu harus lebih kecil dari 5. a Terus eee.. kunjungan sakit 150 per 1000 peserta. Dan memang kenapa rujukan tinggi itu karena memang pantas untuk di rujuk dan karena diluar dari ini. Iya karena sudah berkali-kali, banyak rujukan itu tinggi karena memang harus di rujuk harus ambil rujukan gak bisa di langsung ke rumah sakit, yang rujukan kita tinggi ini un bukan yang nonspesialist tapi yang spesialist, penyakit kronis yakan itu dengan penyakit penyerta dan indikasi lain. Misalnya dia sakit gula sakit DM mungkin komplikasi dengan sesak nafas dan gangren yang hebat yang harus perawatan. Dan itu dia harus bulak balik ambil rujukan tiap bulan, dia dia aja itu. II Ada pasien yang meminta langsung rujukan tapi itu tidak kita berikan jadi keluar rujukan kita wajib periksa dulu layak atau Universitas Sumatera Utara 71 tidak kita berikan rujukan gak semudah itu mengeluarkan rujukan, ya memang begitu ee.. karena kalau penyakitnya bisa kita obati gak kita rujuk pasiennya, itu paling tidak itu penyakit-penyakit yang emmm..... yang itu apa, apa sih namanya itu yang untuk 50 tahun keatas penyakit degeneratif. Ya makanya saya bilang harus di periksa dulu. Tidak akan di berikan tanpa indikasi medis tidak bisa, istilahnya itu tidak bisa seenak udel kita “tolong dong di buatin rujukan” terus kita bikin, gak bisa. Walaupun ngotot gak bisa karena BPJS itu tidak sembarangan menerima rujukan dari puskesmas jadi ada kriterianya itu, kalau gak pasiennya di suruh pulang gitu loh, tidak di terima di rumah sakit, jadi sangat stricht jadi gak segampang orang, apalagi nitip gak boleh, pasien baru lagi gak boleh. Kalo memang ada ya pasien berulang ya itu yang tadi yang degeneratif itu yang dia sudah dibawah apa itu namanya pemantauan dokter spesialist, nah jadi ada istilahnya sistem itu namanya program rujuk balik ya, jadi kalau sudah di bawah bahwa pasien di bawah rujukan balik itu sekali 3 bulan ketemu sama dokter spesialist karena apa?, karena itu dia sudah stabil pasiennya sudah stabil jadi kita tidak sembarangan rujuk. Nanti kita di telfon sama orang BPJS kenapa dikasi rujukan, mana bisa suka-suka saya. Ini duit lo ini, selembar kertas ini duit baik berobat jalan maupun rawat inap itu bayar, BPJS yang mengklaim. Gak pernah kasih APS no no no. Gak peduli III Memang banyak pasien yang datang ke sini data dari bagian piket aja bilang kalo sehari itu bisa sampe 160 orang yang datang sehari dan memenag yang saya akui kalau rata-rata meminta rujukan balik karena memang uda pernah datang kesini sudah kita tangani tapi gak sembuh, kebanyakan sih penyakit tua gitu kaya hipertensi diabetes begitu. Wahh banyak kalau memang di bilang mereka meminta rujukan tapi ya harus di periksa dulu la, kita kan gak mungkin asal ngasih aja tanpa di periksa. BPJS juga gak mau nerima kan kalo tanpa alasan medis. Tetap apapun cerita mereka mau mereka ancam atau marah-marah ya tetap tidak kita kasih. Kita kan menjalankan prosedur kita kan punya tanggung jawab juga pada pihak BPJS. IV Memang pasien yang sudah 3 kali 4 kali sudah datang kemari tapi tidak sembuh, di rujuk tapi ada data-datanya ada BPJSnya.tapi kami sealalu mengapakan ke masyarakat kalau memang dia uda tenga malam kesakitakn misalnya mencret- mencretkan kami anjurkan mereka langsung ke rumah sakit gak usah nunggu-ninggu rujukan. Kalau memang ada pasien yang meminta rujukan tapi masih bisa di tanggani disini, bisa Universitas Sumatera Utara 72 tapi sore la kalau memang dia kesakitan kali ya tapi langsung aja kami anjurkan kerumah sakit, rumah sakit tidak pala minta rujukan asal ada BPJSnya. Memang dokter ada di puskesmas ini sampe jam lima ada. Tapi memang rumah sakit nerima, gadak minta rujukan. Ya tapi mereka itu pihak rumah sakit terima aja pasien gak perlu rujukan lagi. Soalnya perna saya tengok kemarin itu ke rumah sakit terdekat itu methodist. Demam-demam orang itu di terima juga padahal puskesmas masih buka. Tapi memang tidak semua rumah sakit seperti itu dan tidak semua klinik yang terima BPJS.tapi kalau rumah sakit yang gak bisa ya kami gak tau la itu kan kami buka sampe jam setenga 6 jam 6 kami masih disini. Kalo soal rujukan APS saya rasa gak pernah, gak pernah dokternya kasih. Memang uda undang-undang dari BPJS kalau masih bisa di tanggani di puskesmas ya di puskesmas, gak mau itu dokternya kasih rujukan. Rujukan ini tinggi karena dari rujukan sambung-menyambung ini rujukan balik. Yang memang juga uda berkali-kali datang kesini tapi gak sembuh makanya kami rujuk. V masalah rujukan ya biasanya memang penyakit yang uda gak bisa di obatin sih, misalnya tadi kan saya bilang jenjang penyakitnya uda beda, uda gak sembuh lagi pakai obat- obatan yang disini, makanya la kita rujuk. Gak pernah kok masih bisa di obatin masi bisa di tangani di puskesmas ini tapi kita rujuk, gak pernah. Mana mau dokternya merujuknya. VI Menurut saya rujukan sesudah BPJS dengan ASKES dulu sama saja ya mungkin hanya rumah sakitnya ynag berbeda, dulu kan kalau di rujuk kesemua rumah sakit bisa tapi sekarang kan gak bisa hanya rumah sakit tertentu-tertentu saja, ada rayonnya la. Memang kan ada beberapa penyakit yang memang tidak boleh di rujuk ada daftarnya itu nah kan kadang rumah sakit lihat apa penyakitnya itu boleh atau gak di rujuk, di lihat indikasi medisnya jadi gak pernah tuh pasien minta rujukan atas permintaan sendiri. Itu tetap harus di periksa, Kecuali kondisinya. Contoh kan dia sakit demam umpanyanya terus dia minta di rujuk ya tidak kami kasih kecuali dia sudah demam selam berhari-hari. Uda datang ke puskesmas lebih sekali. Rujukan disini banyak akrena pasien berulang, minta rujukan balik. Misalnya penyakit jantungkan. Penyakit jantungkan memang dia terus menjalaninya. Gak bisa sembuh, itulah makanya dia minta rujukan lagi kesini. Karena memang rumah sakit menganjurkan untuk balik lagi makanya dia minta rujukan lagi kesini. Kan rujukan Cuma bisa selama seblan jadi kalau rumah sakit minta kontrol ulang lagi ya makanya dia kesini lagi minta rujukan balik kerumah Universitas Sumatera Utara 73 sakit. VII Saya disini rujukannya memang sudah rutin, rujukan balik dari rumah sakit. Sakit saya diabetes memang uda di periksa duluan sama dokternya uda berkali-kali diperiksa gak sembuh baru di rujuk. Saya juga gak ngerti, tapi katanya kita rujuk aja ya ke spesialist, makanya la di rujuk. Mungkin karena usia saya juga saya jadi biar lebih pas di rujuk la ke spesialist. Saya juga minta di rujuk memang karena memungkinkan untuk di rujuk bukan suka-suka, uda tau la gimana peraturannya. Saya juga uda tiap bulan kesini minta rujukan. VIII Saya ngambil rujukan mamak saya kesini, kan mamak saya uda lama sakit, udah tua makanya ini juga di kasih surat dari rumah sakt buat minta rujukan lagi karena jangka waktunya udah habis. Itu mamak saya lagi nuggu di becak. Gak sanggup la kalau dia ngambil rujukannya sendiri, uda tua gitukan. Biasanya memeng langsung di kasih kan ada surat dokternya dari sana. IX Iyah ini baru pertama kali minta rujukan. Ini anak saya sakit kata orang kenak DBD tapi belum tau makanya periksa. Dua hari yang lalu juga uda pernah periksa disini terus di kasi obat tapi gak sembuh malah tambah tinggi panasnya. Dia ini panasnya kalau malam aja naik turun, kayak gini kan sekarang gak panas, nanti malam baru panas kali terus mual- mual, sakit kepala katanya. Makanya saya minta aja rujukan takut kenapa-kenapa anak saya. Emang di periksa dulu, tapi dikasih kok sama mereka. Universitas Sumatera Utara 74

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pelaksanaan Pemberian Rujukan yang terjadi di Puskesmas Padang Bulan selayang II

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II dapat dilihat bahwa prosedur yang dilakukan pihak puskesmas sudah sesuai ketentuan yang di berikan oleh pihak BPJS. Pihak puskesmas hanya memberikan rujukan jika sudah ditanggani atau diperiksa terlebih dahulu oleh pihak puskesmas dan apabila ada indikasi medis sehingga tidak dapat di tanggani di puskesmas atau saran yang ada di puskesmas kurang mendukung dalam penanganan penyakit pasien barulah pasien tersebut nantinya akan di rujuk. Ada pasien yang meminta rujukan secara langsung tanpa di periksa dengan alasan keluarganya dokter di rumah sakit atau meminta rujukan namun untuk orang lain dan terkadang mereka meminta rujukan secara paksa kepada pihak puskesmas tapi dari pihak puskesmas sendiri tidak memberikan rujukan tersebut karena pihak puskesmas bertanggung jawab terhadap pihak BPJS dan ketentuan yang ada. pernah ada satu kasus salah satu psien melaporkan ke media massa mengenai pelayanan yang di berikan puksemas kepadanya hanya dikarenakan pihak puskemas tidak memberikan rujukan karena tidak sesuai ketentuan yang ada. Pihak BPJS juga mengecamkan bahwa tidak akan membayarkan surat rujukan yang tidak sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Tingginya rujukan juga disebabkan oleh ketersediaan sarana dan alat kesehtan yang ada di puskesmas. Pihak puskesmas menangani pasien dengan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Rujukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Pada Puskesmas Susoh Dan Puskesmas Blangpidie Di Kabupaten Aceh Barat Daya

0 0 15

Analisis Pelaksanaan Rujukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Pada Puskesmas Susoh Dan Puskesmas Blangpidie Di Kabupaten Aceh Barat Daya

0 0 2

Analisis Pelaksanaan Rujukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Pada Puskesmas Susoh Dan Puskesmas Blangpidie Di Kabupaten Aceh Barat Daya

1 4 8

Analisis Pelaksanaan Rujukan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Pada Puskesmas Susoh Dan Puskesmas Blangpidie Di Kabupaten Aceh Barat Daya

0 0 21

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 16

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 2

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 8

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 33

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 2

Analisis Pelaksanaan Pemberian Rujukan Pasien Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Pada Tahun 2016

0 0 19