Maka diperoleh: I =
5 15
75 −
= 12 Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden
masing-masing variabel, sebagai berikiut: 1.
Skor untuk kategori sangat tinggi : 64 – 75
2. Skor untuk kategori tinggi
: 52 – 63 3.
Skor untuk kategori sedang : 40 – 51
4. Skor untuk kategori rendah
: 28 – 39 5.
Skor untuk kategori sangat rendah : 15 – 27 Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang,
atau rendah, diperoleh dari rata-rata skor dari variabel dengan jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden
termasuk ke dalam kategori yang mana.
2.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif, yaitu dengan menguji pengaruh antara variabel sistem
komputerisasi X dengan variabel efektivitas kerja pegawai Y. Adapun metode statistik yang digunakan, sebagai berikut:
2.6.1. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui adakah pengaruh variabel sistem komputerisasi X terhadap efektivitas kerja pegawai Y, maka digunakan koefisien korelasi
product moment dengan rumus Sugiyono, 2011:212, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
xy
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y n
= Jumlah sampel X
= Sistim komputerisasi Y
= Efektivitas kerja pegawai
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Nilai r positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana
kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain. 2.
Nilai r negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan variabel pertama diikuti oleh turunnya nilai variabel kedua.
3. Nilai r sama dengan nol artinya tidak menunjukkan hubungan dimana variabel
yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi dari korelasi menurut ukuran yang konserpatif Sugiyono, 2011:214,
sebagai berikut:
Tabel. 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien rxy Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel r
hitung
r
tabel
, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam
tabel r
hitung
r
tabel
, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan Ho diterima dan Ha ditolak.
Dari nilai r yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu dalam hal ini yang signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa
kerjahipotesa alternatif dapat diterima. 2.6.2. Koefisien Determinasi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan
mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment r
xy 2
dan dikalikan dengan 100. Cara perhitungannya digunakan rumus sebagai berikut:
D = r
xy 2
× 100 Keterangan:
D = Koefisien determinasi r
xy
= Koefisien korelasi product moment antara X dan Y
2.6.3. Uji-t