1.2. Rumusan Masalah
Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke dalam
penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Adapun
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh sistem komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Deli Serdang? ”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem komputerisasi pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Deli Serdang. 3.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Daerah Kabupaten Deli Serdang.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi Penulis Hasil penelitian ini berguna sebagai tempat pengembangan kemampuan dalam
bidang penelitian dan penerapan yang didapat pada masa perkuliahan, serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan sistem komputerisasi dan
efektivitas kerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Deli Serdang
Sebagai suatu masukan bagi pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Deli Serdang, khususnya Pemerintahan Kabupaten
Deli Serdang dalam mengembangkan sistem komputerisasi bagi efektivitas kerja pegawai.
3. Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya referensi ilmiah penelitian ilmu sosial dan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan
datang, khususnya bagi Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
1.5. Kerangka Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami
sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu
cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya. Menurut Kerlinger yang dikutip dari Efendi, Sofian 2012:35, teori adalah
serangkaian konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara mengonstruksi hubungan antara
konsep dan proposisi dengan menggunakan asumsi dan logika tertentu. Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah
yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1. Sistem Komputerisasi 1.5.1.1. Sistem
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu Kumorotomo, 1994:8. Sejalan dengan pendapat tersebut, James O
’brien 2006:9, mengemukakan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan,
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input masukan serta menghasilkan output keluaran dalam proses tranformasi yang teratur.
Disamping itu, suatu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik feed back dapat berasal dari output tetapi dapat
juga dari lingkungan sistem yang dimaksud. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki semua unsur ini.
Sistem dapat juga didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan
cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan Sutanta, 2003:4. Suatu sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu Paulus, 2005:23. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
suatu sistem adalah sekelompok komponen, elemen atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
saling terpadu secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur yang
Universitas Sumatera Utara
mewakili sistem secara umum adalah masukan input, pengolahan processing dan keluaran output.
1.5.1.2. Komputerisasi
Perkataan komputercomputer berasal dari perkataan asing to Compute artinya hitung. Dengan demikian, maka komputer dapat diartikan sebagai alat
hitung atau mesin hitung. Akan tetapi, apabila istilah komputer itu diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi mesin hitung, maka imajinasi kita akan lain
dengan makna dan tujuannya, artinya seolah-olah komputer itu disamakan dengan kalkulator.
Menurut Jhon J. Longkutoy 1996:24, komputer adalah alat yang memegang peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, maka
komputer juga disebut alat pengolah data. Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai
dari sejarah teknologi pembelajaran. Sejarah teknologi pembelajaran ini sendiri merupakan kreasi berbagai ahli dalam bidang terkait, yang pada dasarnya ingin
berupaya dalam mewujudkan ide-ide praktis dalam menerapkan prinsip didaktik, yaitu pembelajaran yang menekankan perbedaan individual baik dalam
kemampuan maupun dalam kecepatan. Sander 1985:29, dalam buku Computer Today menjelaskan bahwa
komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah, instruksi-instruksi program yang tersimpan di
memori stored program.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut menurut Fuori 1973:23, komputer adalah suatu pemproses data data processor yang dapat melakukan perhitungan yang besar dan cepat,
termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemprosesan.
Rusman 2011:289, menjelaskan bahwa pembelajaran berdasarkan komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model pemrosesan
informasi information processing model, yang mulai berkembang pada tahun 60 dan 70-an. Model ini menampilkan konseptualisasi dari sistem memori pada
manusia yang mirip dengan sistem memori pada komputer. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas tentang komputerisasi maka
dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input
data, mengolah data, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, menyimpan program dan hasil pengolahan,
dan bekerja secara otomatis. Komputer juga merupakan alat yang memegang peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, sehingga komputer
juga disebut alat pengolah data.
1.5.1.3. Sistem Komputerisasi
Sistem komputerisasi bagian dari pekerjaan yang sangat penting dalam mengolah dan menyimpan data untuk mempermudah kerja pegawaikaryawan.
Menurut Sutabri 2003:106, sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan
secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang
tersimpan di memori stored program.
Universitas Sumatera Utara
Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti 2001:69, sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka
menunjang kegiatan organisasi. 2.
Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu. 3.
Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat ruangan.
Sedangkan keuntungan diterapkannya sistem komputerisasi menurut
Zulkifli Amsyah 2003:130, antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi. 2.
Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib. 3.
Biaya lebih rendah. 4.
Kesalahan lebih sedikit. 5.
Meningkatkan pelayanan pelanggan. 6.
Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi.
7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.
8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan
Berdasarkan pendapat di atas, tentang tujuan dan keuntungan dalam penerapan sistem komputerisasi, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan
keuntungan dari penerapan sistem komputerisasi dalam suatu organisasi adalah untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam menunjang
kegiatan organisasi. Oleh karena itu, jika penerapan sistem komputerisasi
diterapkan dengan baik maka efektivitas kerja akan tercapai.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.4. Komponen Sistem Komputerisasi
Penggunaan komputer dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi. Bagian atau komponen dari sistem komputerisasi
menurut Zulkifli Amsyah 2003:163, antara lain: 1.
Perangkat Keras Hardware Perangkat keras atau Hardware adalah peralatan dalam bentuk fisik yang
menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan
instruksi-instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk laporan. Perangkat keras terdiri
dari: a.
Input Device Input device
merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke dalam komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya
digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU process device
. Contoh: keyboard, mouse, lightpen, dan joystick. b.
Process Device Process device
merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil
tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik berupa data atau instruksi. Alat ini
disebut Central Processing Unit CPU. c.
Output Device Output device
merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi hasil pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar
Universitas Sumatera Utara
monitor maupun dicetak pada media lain. Contoh: monitor, printer, dan plotte.
2. Perangkat Lunak Software
Perangkat lunak atau Software adalah rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang
dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada processing device jika mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil proses yang
dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device. Contoh: DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux.
a. Database
Database adalah data yang berisi program dan data yang dibutuhkan
dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape
, dan sebagainya. Data juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan sebagainya.
b. Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur
yang dibutuhkan yaitu: 1
Instruksi untuk pemakai 2
Instruksi untuk penyiapan masukan 3
Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer 3.
Perangkat Pikir Brainware Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan komputer.
Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan
Universitas Sumatera Utara
data dan mengeluarkan informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena
komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari:
a. Operator Komputer
Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media
untuk perekaman data dan pencetakan dokumen. b.
Analisis Sistem Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada
suatu organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.
c. Programmer
Programmer merupakan staf EDP Electronic Data Processing yang
menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau package
program yang dikuasainya. d.
Personil Data Entry Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer
secondary storage sesuai instruksi yang ada. e.
Manajer Sistem InformasiEDP Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka
menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk
keperluan pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.5. Siklus Pengolahan Data Sistem Komputerisasi
Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tiga tahap dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data data processing cycle, yaitu input, processing
dan output.
Gambar 1.1 Siklus Pengolahan Data Hartono, 2004:344
Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan
lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.
Gambar 1.2 Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan Hartono, 2004:346
Keterangan Gambar 1.
Organization , tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data
yang biasanya merupakan proses pencatatan recording data ke dokumen dasar.
2. Input
, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses
menghitung, membandingkan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.
PROCESSING INPUT
OUTPUT
Universitas Sumatera Utara
3. Output
, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output yaitu berupa informasi.
4. Distribution
, tahap ini merupakan proses dari distribusi output diberikan kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.
5. Storage
, tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan ke simpanan luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat
dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya. Menurut Erwan Arbie 1987:104-108, langkah-langkah pengoperasian
dalam pengelolahan data adalah sebagai berikut: 1.
Pengumpulan Capturing Mengumpulkan data dengan penelitian , pemeriksaan, keterangan-keterangan
masih merupakan datafakta. Oleh karena datafakta itu sifatnya masih baku belumlah disebut informasi. Misalnya Formulir kepegawaian, atau Formulir
pembuatan kartu keluargaKTP. 2.
Memilih Data Verifying Gunanya untuk melihat faktadata yang dikumpulkan itu benar-benar sesuai
dengan kebenaran dengan perkataan lain apakah data yang disampaikan itu hanya dikarang-karang saja atau benar-benar diambil dari lapangan. Operasi
ini menunjukkan pengecekkan dan pengesahan data dan untuk menjamin agar data tersebut dapat diperoleh dengan cepat,dicatat cermat.
3. Pengelompokkan Data Classifying
Data yang telah dikumpulkan dalam beberapa kelompok sesuai dengan keinginan yang memerlukan data. Dalam langkah ini menempatkan unsur-
unsur pada kategori khusus yang memberikan arti bagi sipemakai. Misalnya,
Universitas Sumatera Utara
pengelompkkan data berdasarkan jenis kelamin, pengelompokkan data berdasarkan agamasukuumur.
4. Penyusunan Sorting
Menempatkan unsur-unsur data dalam urutan-urutan atau rangkaian-rangkaian khusus disesuaikan dengan kebutuhan sipemakai.
5. Menyingkat Sumarizing
Mengakumulasikan data dalam bentuk matematika cara pengumpulannya dibedakan dengan cara pertama menunjukkan spesifikasi perhitungan atau
angka-angkadata dan cara kedua. 6.
Mengalkulasikan Calculating Memberi nilai kepada data-data yang dimulai dari langkah 5 tadi.
7. Penyimpanan Storing
Menempatkan data pada alat-alat penyipanan apakah berupa daftar kertas, file, atau micro film yang dapat disimpan dan dipelihara sebaik mungkin dan
dilihat serta diambil kembali pada saat diperlukan. 8.
Pengembalian Kembali Retreiving Mengambil keterangan kembali dari arsip storing bila informasi tersebut
masih segartidak usang agar dapat dipakai sebagai informasi. Langkah ini mengandung pencarian sampai diketemukannya dan mendapatkan tambahan
bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana data-data itu disimpan. 9.
Memperbanyak Reproducing Menciptakan kembali, yaitu memperbanyak informasi yang disimpan itu,
dengan maksud dibagikan kepada yang berkepentingan, agar tidak hilang masternya.
Universitas Sumatera Utara
10. Mengkomunikasikan Communicating
Menggambarkan informasi yang tersimpan kepada sipemakai informasi itu. Dengan perkataan lain, sebagai cara memindahkan sesuatu tempat ke tempat
lain. Itu dapat berlangsung pada beberapa hubungan dalam data Processing Cycle
. Tujuan akhir dari pada pemprosesan data adalah untuk menyampaikan
informasi kepada si pemakai yang dituju dengan data informasi yang relevan dan berguna bagi sipemakai.
1.5.2. Efektivitas Kerja
Setiap organisasi selalu dihadapkan pada persoalan keterbatasan sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya. Interaksi antara berbagai sumber daya
tadi harus dikelola dengan baik sehingga dapat mencapai sasarannya secara efesien dan efektif. Secara sederhana efektivitas kerja dapat didefenisikan sebagai
kemampuan melakukan sesuatu secara benar dan efektivitas sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat pada sasaran.
Efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Bila dilihat dari aspek segi
keberhasilan pencapaian tujuan, maka efektivitas adalah memfokuskan pada tingkat pencapaian terhadap tujuan organisasi. Selanjutnya ditinjau dari aspek
ketepatan waktu, maka efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu
yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Menurut Zulkifli Amsyah 2003:130, efektivitas adalah kegiatan mulai
dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari
Universitas Sumatera Utara
hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di dalam unit itu sendiri. Sedangkan menurut Siagian 2000:56,
efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak, sangat tergantung
pada bila mana tugas itu diselesaikan atau tidak, terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya anggaran yang dikeluarkan untuk
itu. Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah menurut Emerson dalam
Handayaningrat 1999:16, efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau
tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah
ditentukan, maka pekerjaan itu dikatakan tidak efektif. Katz dan Kahn dalam Steers 1995:48, berpendapat bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai
suatu keuntungan bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai suatu keuntungan maksimal bagi organisasi dengan segala cara. Berkaitan dengan
konsep efektivitas, The Liang Gie 1981:34, berpendapat bahwa efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek
atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif
kalau menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana yang dikehendaki. Sondang P. Siagian 2000:151, berpendapat bahwa efektivitas terkait
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
direncanakan sebelumnya. M. Manullang 1986:214, berpendapat prestasi atau efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas perorangan, atau dengan
kata lain bila tiap anggota organisasi secara terkoordinasi melaksanakan tugas dan pekerjaannya masing-masing dengan baik, efektivitas organisasi secara
keseluruhan akan timbul. Menurut Komaruddin 1994:269, efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Ditinjau dari ketetapan waktu, maka menurut Siagian 2000:171,
efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah
dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas kerja adalah suatu bentuk usaha yang dilaksanakan oleh para pegawai secara bersama terhadap pencapaian dan pemenuhan beberapa ketentuan yang
dicapai sesuai dengan standar yang berlaku dalam organsasi serta terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektivitas, yaitu: 1 pencapaian tujuan, yaitu
suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya; 2 ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan
efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 3 manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu
memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya; dan 4 hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut
mendatangkan hasil.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2.1. Syarat dalam Pencapaian Kinerja Secara Efektif
Syarat dalam pencapaian kinerja secara efektif menurut Richard M. Steers 1985:135, antara lain:
1. Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan dalam interprestasi penyelesaian kerja. 2.
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. 3.
Pencapaian tugas penting dan berguna untuk menunjukkan keberhasilan memasukkan, serta mengeluarkan hasil dan manfaat.
4. Harus cukup fleksibel dan sensitive terhadap perubahan atau penyesuaian
terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan kerja dalam organisasi. 5.
Relevensi terhadap tugas dan kegiatan. 6.
Efektif data atau informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat di atas, tampak bahwa ada 6 hal atau syarat yang harus dipenuhi dalam pencapaian kinerja secara efektif. Oleh karena itu setiap
organisasi harus dapat menyediakan atau memenuhi keenam persyaratan tersebut agar kinerja pegawai atau karyawan dapat tercapai dengan efektif.
1.5.2.2. Indikator Efektivitas Kerja
Untuk mengukur efektivitas kerja karyawan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria ukuran yang dikemukakan oleh Richard M. Steers
1995:134-135, yaitu dalam usaha membina pengertian efektivitas kerja yang semua bersifat abstrak itu menjadi sedikit banyak lebih konkrit dan dapat diukur.
Kriteria yang paling banyak dipakai adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Tepat Waktu
Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Tepat Guna
Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.
3. Tepat Sasaran
Dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan pegawai menjadi tepat sasaran.
Berdasarkan pendapat di atas, terdapat 3 hal yang menjadi indikator dalam
menilai efektivitas kerja pegawai atau karyawan yaitu tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini, indikator yang digunakan
dalam menilai efektivitas kerja pegawai meliputi: tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran.
1.5.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal
organisasi. Ronald O’ Reilly 2003:119, mengemukakan faktor-faktor efektivitas kerja adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Tugas
Tim-tim kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki kebebasan, kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan bakat-bakat yang berbeda,
kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau produk secara menyeluruh dan
Universitas Sumatera Utara
sebuah tugas atau proyek yang memiliki dampak yang subtansial terhadap pihak-pihak lain.
2. Komposisi
Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana karakter dari para staf tim kerja, bagaimana kemampuan dan kepribadian dari
para anggota tim kerja, ukuran tim kerja, fleksibilitas tim kerja dan preferensi para anggota untuk bekerja secara tim.
3. Konteks
Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya kepemimpinan yang efektif
dan sebuah evaluasi kinerja dan sistem imbalan yang menghargai. 4.
Proses Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah variabel proses.
sumbangan dari tim kerja. Ini meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama, penetapan tujuan ketetapan waktu dan terakhir adalah
kelengkapan. Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas
kerja seorang pegawai dalam suatu organisasi. Berdasarkan pendapat di atas, ada 4 hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja seorang pegawai
dan apabila keempat hal tersebut telah dilaksanakan sesuai standar yang ditetapakan oleh organisasi, maka kualitas yang akan dicapai terpenuhi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
1.5.3. Pengaruh Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja
Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia,
distribusi, pemasaran dan keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan
manajemen dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan member pengruh besar
terhadap efektivitas kerja pegawai. Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif.
Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output komputer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diinformasikan.
Penggunaan komputer yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efesien. komputer menyediakan informasi dalam
jumlah banyak yang tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Komputerisasi dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.
1.6. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Hipotesis
merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian, serta pernyataan yang spesifik Kuncoro, 2003:59.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka peneliti mengajukan
hipotesis sebagai berikut “ada hubungan positif antara Sistem Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja Pegawai”.
1.7. Definisi Konsep