2.1.6 Opini Audit Tahun Sebelumnya
Menurut Mulyadi 2002:12 Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam
laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan. Ketika auditor mengeluarkan pendapat opini audit going
concern di tahun yang sebelumnya terhadap perusahaan yang telah diauditnya, maka ada kemungkinan besar bahwa auditor tersebut akan mengeluarkan kembali
opini audit going concern pada tahun berikutnya. Mutchler 1985 dalam Putri 2011:19 menguji pengaruh ketersediaan
informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model
discriminant analysis yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar 89,9 persen
dibanding model yang lain. Mutchler juga melakukan wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going
concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandiangan 2013 dan Putri 2011 yang menyatakan bahwa opini audit going
concern yang diterima pada tahun sebelumnya mempengaruhi keputusan auditor untuk menerbitkan kembali opini audit going concern tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan
Ketika menghadapi kondisi ekonomi yang menurun tentu perusahaan berupaya untuk mampu mempertahankan keberlangsungan perusahaannya, salah
satunya dengan melihat baik atau buruknya pertumbuhan perusahaan tersebut. Dalam Penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dari segi pertumbuhan
penjualan. Menurut Warren et. Al 2015:296 penjualan adalah total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang terjual, baik secara tunai maupun kredit.
Baik retur dan potongan penjualan maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan penjualan bersih. Suatu perusahaan dengan rasio
pertumbuhan penjualan yang negatif tentu memberikan indikasi bahwa perusahaan kurang mampu untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
memunculkan kemungkinan perusahaan kearah kebangkrutan. Altman 1968 dalam Aiisiah 2012:43 mengemukakan bahwa perusahaan yang mengalami
negative growth mengindikasikan kecenderungan yang lebih besar kearah kebangkrutan sehingga perusahaan yang laba tidak akan mengalami kebangkrutan
karena kebangkrutan merupakan salah satu dasar bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern maka perusahaan yang mengalami pertumbuhan
perusahaan yang negatif akan makin tinggi kecenderungan untuk menerima opini going concern.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu