Opini Audit Tinjauan Teoritis .1 Auditing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Auditing Arens et. Al 2012:4 menyatakan bahwa “Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”. Mulyadi 2002:9 menyatakan bahwa Secara umum auditing adalah suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

2.1.2 Opini Audit

Salah satu tugas dari auditor adalah memberikan opini terhadap laporan keuangan perusahaan. Opini Audit dapat diberikan setelah melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang telah diauditnya. Di dalam laporan keuangan tersebut terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraf pengantar, paragraf Universitas Sumatera Utara lingkup, dan paragraf pendapat. Opini audit biasanya terdapat dalam paragraf pendapat di dalam laporan auditor tersebut. Opini audit digunakan auditor untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan keuangan yang telah diperiksanya, dimana auditor dapat menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit sangat penting dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan kepada pengguna informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Pernyataan pendapat auditor harus didasarkan atas audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan temuan- temuannya IAI, 2001:SA Seksi 508, paragraf 03. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit. Auditor dapat memilih tipe pendapat yang akan diberikan pada laporan keuangan auditee berdasarkan setiap keadaan yang dijelaskannya. Ada lima tipe laporan audit yang diterbitkan oleh auditor yaitu laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion report, laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas unqualified opinion report with explanatory language, laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion report, laporan yang berisi pendapat tidak wajar adverse opinion report dan laporan yang di dalamnya auditor tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion report. Universitas Sumatera Utara Opini audit tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Mulyadi,2002,:416- 424: a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian unqualified opinion Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi: 1 Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas terdapat dalam laporan keuangan. 2 Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh auditor. 3 Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan. 4 Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. 5 Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit. b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan yang Ditambahkan dalam Laporan Audit Baku Unqualified Opinion With Explanatory Language. Dalam Keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas atau bahasa penjelas lain dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat. Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit baku adalah: 1 Ketidakonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima umum. 2 Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. 3 Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 4 Penekanan atas suatu hal. 5 Laporan audit yang melibatkan auditor lain. c. Pendapat Wajar Dengan Dengan Pengecualian Qualified Opinion Melalui pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan: Universitas Sumatera Utara 1 Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat. 2 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar. Bila auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia harus menjelaskan semua alas an yang menyebabkan ia berkesimpulan bahwa terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, dalam paragraf atau beberapa paragraf tambahan yang terpisah, sebelum paragraf pendapat dalam laporan audit. d. Pendapat Tidak Wajar Adverse Opinion Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan auditee tidak menyatakan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. e. Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien. Jika auditor menyatakan tidak member pendapat, dalam laporan auditnya, auditor harus dicantumkan sebelum paragraf pendapat.

2.1.3 Opini Audit Going Concern

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 93

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN,OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Pada

0 12 15

PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN,OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Pada

0 2 16

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 0 6

AUDI02. PENGARUH KUALITAS AUDIT, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 0 25

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11