Analisis Korelasi Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Medan Sumatera Utara (Studi Korelasional Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik RRI Medan Sumat

Universitas Sumatera Utara 4.6 Pengujian Hipotesis A. Uji koefisien regresi sederhana uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y . Signifikan berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan.Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kesalahan α = 5 :2 = 2,5 uji dua sisi dengen derajat kebebasan df n- k-1 yaitu 51-2-1 = 48. Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Ho diterima jika t hitung t tabel 2. Ho ditolak jika t hitung t tabel Nilai thitung diperoleh dengan bantuan program SPSS versi 15.0 seperti yang terlihat pada tabel di atas yaitu sebesar 7,426. Nilai ttabel dengan pengujian dua sisi α = 5 :2 = 2,5 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 yaitu 51-2-1 = 48 diperoleh nilai t tabel = 2,010635. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yaitu terdapat pengaruh fungsi kepemimpinan X terhadap motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan. Fungsi kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan.

B. Analisis Korelasi

Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Sugiyono, 2010:184, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Dari hasil analisis regresi diatas dapat dilihat bahwa variabel pemimpin berpengaruh terhadap variabel motivasi kerja pegawai. Tabel dibawah ini juga menjelaskan hubungan variabel. Tabel 4.31 Analisis Korelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .728a .530 .520 3.384 Sumber: P.31FC.33 Dapat dilihat bahwa dari hasil regresi didapatkan nilai koefisien kolerasi R sebesar 0,728 dalam kategori memiliki hubunganyang kuat antara pemimpin terhadap motivasi kerja pegawai, dan nilaiR Square atau Koefisien Determinasi KD sebesar 53,0 yang artinya variabel pemimpin memiliki pengaruh sebesar 53,0 terhadap variabel motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan, dengan sisanya sebesar 47 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar faktor pemimpin.

4.7 Pembahasan

Serangkaian penelitian telah dilalui oleh peneliti mengenai pengaruh pemimpin terhadap motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dari jawaban-jawaban yang diberikan responden Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menunjukkan tingkat kepuasan terhadap fungsi kepemimpinan yang kemudian menimbulkan jawaban pro dan kontra terhadap fungsi kepemimpinan. Kemudian dari jawaban-jawaban tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab setuju dan membenarkan bahwa pemimpin sudah mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya yaitu dalam hal pengambilan keputusan, pengendalian organisasi dan pendelegasian wewenang. Akan tetapi, berdasarkan jawaban dari responden mengenai kemapuan mengendalikan organisasi, pemimpin masih kurang dalam memberikan bimbingan jika pegawai mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan agar aktivitas organisasi dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya dari jawaban-jawaban responden jugadapat diketahui bahwa sebagian besar motivasi pegawai di LPP RRI sudah cukup baik. Akan tetapi perlu untuk memberikan penghargaan terhadap prestasi karyawan agar mereka lebih terdorong untuk meningkatkan prestasi kerja mereka. Selain itu, perlu peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai supaya motivasi pegawai tinggi dan disiplin kerja meningkat. Kedua hal tersebut perlu ditingkatkan karena berdasar jawaban dari responden menunjukkan bahwa pemimpin kurang terhadap pemberian penghargaan terhadap prestasi karyawan dan kurang dalam hal pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pegawai. Poin-poin di atas merupakan hal yang sangat perlu untuk diperbaiki untuk meningkatkan motivasi karyawan sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Sebaliknya, jika tidak maka motivasi kerja dari para pegawai akan menurun dan berdampak kepada keberlangsungan aktivitas organisasi. Universitas Sumatera Utara 83 Universitas Sumatera Utara BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dari seluruh hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain: 1. Motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan sudah cukup baik. Responden berpendapat bahwa sesuai denganindikator motivasi kerja yang dibuat oleh Herzberg yakni :prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi individu, gaji atau upah, kondisi kerja, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, hubungan antar pribadi dan kualitas supervisi sudah cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi seperti penghargaan akan prestasi kerja dari atasan kepada bawahan, karena beberapa responden menyatakan kurang terdorong meningkatkan prestasi kerja, disebabkan masih kurangnya penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan. Selain itu, perlu peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai agar motivasi pegawai tinggi dan disiplin kerja meningkat. Hal ini perlu ditingkatkan karena berdasar jawaban dari responden menunjukkan bahwa pemimpin kurang dalam hal pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pegawai. 2. Upaya yang dilakukan pemimpin untuk memotivasi pegawai diantaranya dengan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif dan dengan fasilitas kerja yang mendukung. Hal ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban responden yang menyatakan bahwa suasana kerja kondusif dan fasilitas Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. kerja mendukung pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga pegawai termotivasi untuk bekerja dengan baik. 4. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linear sederhana Y = 14,947 + 1,222X yang menunjukkan bahwa variabel pemimpin berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai Y. Dengan kata lain, jika variabel fungsi kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka motivasi kerja karyawan akan bertambah sebesar 1,222. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara fungsi kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai, semakin baik fungsi kepemimpinan maka semakin meningkatkan motivasi kerja pegawai. Selain itu, dari hasil regresi didapatkan nilai koefisien kolerasi R sebesar 0,728 dalam kategori memiliki hubungan yang kuat antara pemimpin terhadap motivasi kerja pegawai, dan nilai R Square atau Koefisien Determinasi KD sebesar 53,0 yang artinya variabel pemimpin memiliki pengaruh sebesar 53,0 terhadap variabel motivasi kerja pegawai di LPP RRI Medan, dengan sisanya sebesar 47 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar faktor pemimpin.

5.2 Saran Responden Penelitian

Berdasarkan jawaban dari responden diketahui bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai perlu adanya penghargaan akan prestasi kerja dan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai. Memberikan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penghargaan kepada pegawai merupakan hal penting sehingga karyawan merasa diperhatikan sehingga ia termotivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik. Selain itu, Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas maka karyawan akan termotivasi untuk lebih giat dalam bekerjadan menyelesaikan pekerjaannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

5.3 Saran dalam Kaitan Akademis

Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti, saran yang peneliti ajukan dalam kaitan akademis adalah agar mahasiswa khususnya mahasiswa program studi ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut pandang yang berbeda atau peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan teori- teori dan metode penelitian yang berbeda.Hal ini dimaksudkan dapat menambah khasanah penelitian khususnya penelitian di bidang ilmu komunikasi.

5.4 Saran dalam Kaitan Praktis

Pada indikator berdasarkan fungsi kepemimpinan mengenai pengendalian organisasi masih kurang dalam hal memberikan bimbingan jika pegawai mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas. Memberikan bimbingan kepada pegawai merupakan hal penting sehingga karyawan merasa diperhatikan sehingga ia termotivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini penting agar para pegawai dapat bekerja dengan efektif dan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB II KERANGKA TEORI Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan dan menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian ini akan dibahas Nawawi, 2005:39. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori kepemimpinan dalam pemimpin, teori komunikasi organisasi dan teori motivasi.

2.1 Kepemimpinan

A. Pengertian Kepemimpinan