Pengertian motivasi Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Medan Sumatera Utara (Studi Korelasional Pengaruh Pemimpin Terhadap Motivasi Kerja Pegawai di Lembaga Penyiaran Publik RRI Medan Sum

Universitas Sumatera Utara 6. Fungsi relasional Artinya, komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan mempertahankanbisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kenerja pekerjaan job performance dalam berbagai cara, misalnya, kepuasan kerja, aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarki organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya keterampilan dalam hubungan antar personal yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dilakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati dan sebagainya. 7. Fungsi manajamen ambigu Artinya, pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misalnya motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi demikian juga dari sendiri; tujuan organisasi tidak jelas, dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan yang melekat dalam organisasi. Masmuh, 2010 :74.

2.4 Motivasi Kerja

A. Pengertian motivasi

Motivasi berasal dari kata latin movere yaitu berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut Hasibuan, 2010:92. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan Hasibuan, 2010:95. Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan Samsudin, 2006:281. Motivasi sebagai perilaku yang berorientasi tujuan. Memotivasi ialah mengajak karyawan mengikuti kemauan untuk menyelesaikan tugas. Memotivasi diri ialah menetapkan arah diri sendiri dan mengambil tindakan untuk sampai ke tujuan tersebut. Karyawan merasa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara termotivasi apabila merasa tindakannya mengarah pada pencapaian tujuan dan imbalan berharga yang akan memuaskan kebutuhan mereka Sunarto, 2005:13. Motivasi sangat penting bagi seseorangkaryawan dalam melakukan suatu pekerjaan karena motivasi merupakan doronganmotif dalam diri seseorang yang mempengaruhi tingkah laku tertentu. Motivasi adalah sebuah konsep yang tidak dapat diamati secara langsung namun dapat diinterpretasi dalam tingkah laku berupa ransangan, dorongan atau pembangkit sehingga seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu. Manajer dalam memotivasi ini harus menyadari bahwa orang akan mau bekerja keras dengan harapan ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan- keinginannya dari hasil pekerjaannya. Menurut Peterson dan Plowman dalam Hasibuan 2010:93 keinginan-keinginan tersebut adalah: 1. The desire to live, artinya keinginan untuk hidupmerupakan keinginan utama dari setiap orang; manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidup. 2. The desire for possession, artinya keinginan untuk memiliki sesuatu merupakan keinginan manusia yang kedua. 3. The desire for power, artinya keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah di atas keinginan untuk memiliki. 4. The desire for recognition, artinya keinginan akan pengakuan merupakan jenis terakhir dari keinginan. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah Masmuh, 2010: 94 : 1. Kebutuhan fisik dan keamanan; menyangkut kepuasan kebutuhan fisik biologis seperti makan, minum, tempat tinggal dan lain-lainnya, di samping kebutuhan akan rasa aman dalam menikmatinya. 2. Kebutuhan sosial; karena manusia tergantung satu sama lain, maka terdapat berbagai kebutuhan yang hanya bisa dipuaskan jika masing-masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. 3. Kebutuhan egoistik; ini berhubungan dengan keinginan orang untuk bebas mengerjakan sesuatu sendiri dan puas karena berhasil menyelesaikannya dengan baik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara B. Motivasi Kerja Dalam melakukan pengukuran tentang motivasi kerja, yang dapat dilakukan ialah mengidentifikasi beberapa indikator motivasi kerja. Dalam penelitian ini pengukuran motivasi berdasar kepada teori isi content theories dari teori motivasi dua faktor Herzberg atau Herzberg’s two factors motivation theory Hasibuan, 2006:227. Teori ini menyebutkan bahwa kepuasan pekerja selalu dihubungkan dengan isi pekerjaan job content, dan ketidak puasan bekerja disebabkan karena hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan. Kepuasan dalam bekerja disebut motivator, adapun ketidakpuasan dalam bekerja disebut faktor higienis. Yang termasuk kedalam faktor motivator adalah: Prestasi; Pengakuan; Pekerjaan itu sendiri; Tanggung jawab; Pengembangan potensi individu. Yang termasuk faktor higienis adalah: Gaji atau upah; Kondisi kerja; Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan; Hubungan antar pribadi; Kualitas supervisi Hasibuan, 2006:229. Faktor-faktor tersebutlah yang menjadi pengukuran dalam menetukan indikator penelitian pada variabel motivasi. Selanjutnya pengertian motivasi kerja adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut Sutrisno, 2012:109. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan Rivai dan Sagala, 2009:837.

C. Jenis-jenis motivasi