23
Ditambah lagi, pemakaian dan akses internet di daerah tujuan urbanisasi cenderung lebih tinggi. Hal tersebut memungkinkan bahwa
pelaporan keuangan di internet secara sukarela melalui website resmi pemerintahan daerah akan lebih banyak dipraktikkan pada pemerintahan kota
dibandingkan dengan pemerintahan kabupaten. Dengan demikian, tipe pemerintahan daerah akan mempunyai pengaruh terhadap publikasi laporan
keuangan pada website resmi pemerintahan daerah.
2.7 Ukuran Pemda
Pemerintahan daerah yang berukuran besar memiliki jumlah dan transfer kekayaan yang besar pula, sehingga pemerintahan daerah akan
mendapatkan pengawasan yang lebih besar dari berbagai pihak salah satunya masyarakat. Pemerintahan daerah yang besar juga lebih kompleks dalam
pengelolaan keuangannya, sehingga semakin banyak informasi keuangan yang harus dilaporkan untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi.
Pemerintahan daerah yang memiliki ukuran atau memiliki aset yang lebih besar akan memiliki tekanan yang besar pula dari publik untuk menyajikan
laporan keuangannya sebagai upaya meningkatkan transparansi dan mengurangi asimetri informasi.
Piotrowski dan Bertelli 2010 berpendapat bahwa semakin banyak sumber daya pemerintah daerah, semakin besar kemungkinan pemerintah
daerah untuk berinvestasi ke sistem infrastruktur yang kan memberikan transparansi. Contoh-contoh dari proyek tersebut termasuk web server, sistem
manajemen dokumen, dan peralatan untuk video conferencing. Sumber daya
Universitas Sumatera Utara
24
yang besar dapat juga dilihat dari total aset yang dimiliki pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati
dan Komarudin 2014, Medina 2012, dan Rora 2010 menunjukkan bahwa ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap publikasi laporan
keuangan pemerintah daerah.
2.8 Opini BPK
Opini audit merupakan salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat atas penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
LKPD. Opini audit secara bertingkat terdiri dari: Tidak Wajar TW, Tidak Memberikan Pendapat TMP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, dan yang
terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Pemda yang mendapat opini WTP akan cenderung melakukan publikasi laporan keuangan melalui
internet untuk menunjukkan sinyal kualitas pengelolaan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, opini audit selain WTP dapat
menimbulkan konotasi atau persepsi publik akan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga pemerintah cenderung
menutupi informasi keuangannya. Penelitian Handayani 2010 menunjukkan bahwa tingkat
penyimpangan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap tingkat pengungkapan. Semakin tinggi tingkat penyimpangan, maka pemda
cenderung untuk menutupi informasi yang dimiliki, sehingga tingkat pengungkapan menjadi lebih rendah. Namun, hasil berbeda ditunjukkan oleh
penelitian Hilmi dan Martani 2012 yang menyatakan bahwa tingkat
Universitas Sumatera Utara
25
penyimpangan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
2.9 Penelitian Terdahulu