35
laporan keuangan pada website resmi pemerintahan daerah di Indonesia.
3.3.2 Variabel Bebas
Sekaran 2006 berpendapat bahwa variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat secara positif atau
negatif. Apabila setiap unit kenaikan variabel bebas diikuti oleh kenaikan variabel terikat maka variabel bebas mempengaruhi variabel
terikat secara positif. Begitu juga sebaliknya, apabila setiap unit penurunan variabel bebas diikuti oleh penurunan variabel terikat maka
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara negatif. Variabel bebas di dalam penelitian ini adalah persaingan politik, tipe pemda,
ukuran pemda, dan opini BPK.
3.4 Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Publikasi Laporan Keuangan pada Website Resmi Pemerintahan
Daerah di Indonesia
Publikasi laporan keuangan pada website resmi pemerintahan daerah adalah pemberian informasi keuangan berupa laporan keuangan
melalui media internet pada website resmi yang dilakukan oleh pemerintahan daerah yang telah diwajibkan dalam suatu peraturan
. Sesuai dengan penelitian sebelumnya, pengukuran variabel publikasi
laporan keuangan pada website resmi pemerintahan daerah menggunakan variabel dummy Laswad et al, 2005. Dalam penelitian
ini, publikasi laporan keuangan dilihat pada informasi laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
36
karena masih sangat sedikit pemerintah daerah pemda yang mempublikasikan laporan keuangannya. Publikasi laporan keuangan di
website resmi pemerintahan daerah dinilai dari ada tidaknya laporan keuangan pemerintah daerah LKPD. LKPD sendiri terdiri dari tujuh
komponen, yaitu neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, laporan operasional, laporan saldo anggaran lebih, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Jika 4 dari 7 komponen LKPD tersebut terdapat dalam situs resmi pemerintahan daerah, maka
pemerintahan daerah tergolong mengungkapkan informasi
keuangannya. Jika 4 dari 7 bagian LKPD dalam pelaporan keuangan tersebut terdapat pada situs resmi pemerintahan daerah diberi nilai 1
sedangkan jika komponen LKPD yang terdapat pada situs resmi pemerintahan daerah dipublikasikan kurang dari 4 kompononen maka
diberi nilai 0.
3.4.2 Persaingan Politik
Persaingan politik menunjukkan gambaran seberapa besar persaingan antara kepala daerah yang menjabat saat ini incumbent
dengan saingan-saingan politiknya. Dalam penelitian Laswad, dkk 2005 yang dilakukan di Selandia Baru, kompetisi politik diukur dari
perbandingan antara jumlah kandidat kepala daerah dengan posisi yang tersedia. Penelitian ini menilai kompetisi politik dengan menggunakan
pengukuran yang sama dengan pengukuran dalam penelitian Laswad, dkk 2005 namun disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, yaitu
Universitas Sumatera Utara
37
hanya ada satu posisi sebagai kepala daerah dan hanya dijabat oleh satu orang. Kompetisi politik diukur dari jumlah kandidat kepala daerah
pada pemilihan kepala daerah yang terakhir kali dilaksanakan di daerah tersebut sampai dengan penelitian ini dilakukan.
3.4.3 Tipe Pemda
Tipe pemerintahan daerah didefinisikan sebagai bentuk pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah di Indonesia ada yang
berbentuk pemerintahan kota dan ada pula yang berbentuk pemerintahan kabupaten. Pemerintahan kota umumnya cenderung
memiliki masyarakat dengan tingkat intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintahan kabupaten. Oleh karena itu, tingkat
pengawasan terhadap pemerintahan kota cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pengawasan pada pemerintahan kabupaten.
Mengacu pada penelitian Laswad, dkk 2005, variabel ini merupakan variabel dummy, yaitu memberi nilai 1 untuk pemerintah kota dan nilai
0 untuk pemerintah kabupaten.
3.4.4 Ukuran Pemda
Dalam penelitian ini, ukuran pemda diukur dari total aset yang dimiliki oleh daerah tersebut. Total aset daerah menggambarkan tingkat
kemakmuran daerah tersebut. Semakin tinggi total aset daerah, maka secara ekonomi telah terjadi peningkatan kemakmuran pada daerah
tersebut. Besarnya total aset daerah juga berbanding lurus dengan kepedulian masyarakat tentang kinerja pemerintah daerah. Styles dan
Universitas Sumatera Utara
38
Tennyson 2007 berpendapat bahwa daerah dengan jumlah aset yang lebih tinggi akan memiliki tingkat pemantauan politik dan informasi
yang lebih tinggi atas gambaran tentang kinerja pemerintahan daerah.
3.4.5 Opini BPK
Kualitas akuntabilitas keuangan daerah dapat dilihat pada penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. LKPD
pemerintahan daerah sendiri akan diaudit oleh BPK untuk dilihat kewajaran penyajian laporan keuangannya yang kemudian BPK akan
menerbitkan IHPS Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester yang berisi tentang opini audit oleh BPK tentang suatu LKPD. Opini audit secara
bertingkat terdiri atas: Tidak Wajar TW, Tidak Memberikan Pendapat TMP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, dan yang terbaik adalah
Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Pemda yang mendapat opini WTP akan cenderung melakukan publikasi laporan keuangan melalui internet
untuk menunjukkan sinyal kualitas pengelolaan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, opini audit selain WTP
dapat menimbulkan konotasi atau persepsi publik akan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga
pemerintah cenderung menutupi informasi keuangannya. Selanjutnya penghitungan variabel opini BPK dalam penelitian ini menggunakan
variabel dummy, dimana opini BPK atas LKPD yang mendapat opini WTP Wajar Tanpa Pengecualian akan diberikan nilai 1 sedangkan
sisanya selain WTP diberi nilai 0.
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
No. Variabel
Defenisi Indikator
Skala 1
Publikasi Laporan
Keuangan pada Website Resmi
Pemerintahan Daerah di
Indonesia Y Publikasi laporan
keuangan di website resmi pemerintahan
daerah adalah pemberian informasi
keuangan melalui media internet pada
website resmi yang dilakukan oleh
pemerintahan daerah yang telah
diwajibkan dalam suatu peraturan
. Publikasi laporan
keuangan di website
resmi pemerintahan
daerah dinilai dari tersedia atau
tidaknya 4 dari 7 laporan keuangan
pemerintah daerah LKPD
secara lengkap pada situs
resmi pemerintahan
daerah. Dummy
2 Persaingan
Politik X1 Persaingan
politik menunjukkan
gambaran seberapa besar
kompetisi antara kepala daerah
yang menjabat saat ini incumbent
dengan saingan- saingan politiknya.
Persaingan politik diukur dari
jumlah kandidat kepala daerah
pada pemilihan kepala daerah
yang terakhir kali dilaksanakan di
daerah tersebut sampai dengan
penelitian ini dilakukan.
Rasio
3 Tipe Pemda
X2 Tipe
pemda didefinisikan sebagai
bentuk pemerintahan daerah. Pemerintah
daerah di Indonesia ada yang berbentuk
pemerintah kota dan ada pula yang
berbentuk Pengukuran
variabel tipe pemda dalam
penelitian ini dengan cara
memberi nilai 1 untuk pemerintah
kota dan nilai 0 untuk
Dummy
Universitas Sumatera Utara
40
pemerintah kabupaten.
pemerintahan kabupaten.
4 Ukuran Pemda
X3 Ukuran pemda
menggambarkan tingkat kemakmuran
daerah tersebut. Semakin
besar ukuran pemda, maka
secara ekonomi telah terjadi peningkatan
kemakmuran daerah tersebut.
Ukuran pemda diukur dari total
aset yang dimiliki oleh daerah
tersebut. Rasio
5 Opini BPK X4
Opini BPK adalah penilaian yang
diberikan BPK kepada suatu daerah
terkait atas pemeriksaan LKPD-
nya. Pengukuran
variabel opini BPK dalam
penelitian ini dengan cara
memberi nilai 1 untuk opini WTP
dan sisanya diberi nilai 0.
Dummy
3.5 Populasi dan Sampel