Pembuatan Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Universitas Sumatera Utara

3.1.10 Pembuatan Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Rangkaian pengkondisi sinyal terdiri dari 2 buah IC TL084 sebagai double supply Op – Amp yang memiliki karakteristik voltage to current besarnya tegangan yang masuk sebanding dengan arus yang dikeluarkan; Potensiometer 10 kOhm sebagai tegangan offset ; 2 buah transistor jenis 2N3906 dan 2N3904 digunakan untuk memaksimalkan kapasitas arus yang mengalir. Selain itu ada beberapa resistor diantaranya resistor 10 kOhm sebanyak 9 buah, resistor 100 kOhm sebanyak 9 buah, resistor 20 kOhm sebanyak 2 buah, resistor 3,3 kOhm dan 63 kOhm sebanyak 3 buah, resistor 68 kOhm sebanyak 2 buah, resistor 4,7 kOhm, 47 Ohm masing- masing 1 buah , serta 5,6 kOhm sebanyak 2 buah yang berfungsi sebagai tahanan. Beberapa kapasitor diantaranya kapasitor F µ 1 , sebanyak 2 buah, kapasitor 20pF 1 buah, serta kapasitor 1500pF sebanyak 2 buah yang berfungsi untuk menyimpan tegangan dan dioda 1N4148 sebanyak 6 buah sebagai penyearah tegangan. Power Supply Adaptor 12 V dan -12 V menjadi sumber tegangan dari rangkaian ini. Rangkaian Pengkondisi sinyal untuk LVDT Linear Variable Diffrential Transformer Primer ditunjukkan pada gambar 3.14 dan Rangkaian Pengkondisi sinyal untuk LVDT Linear Variable Diffrential Transformer Sekunder 1 dan sekunder 2 ditunjukkan pada Gambar 3.15. Universitas Sumatera Utara F µ 10 F µ 10 pF 1500 pF 1500 pF 20 Gambar 3.14 Rangkaian Pengkondisi sinyal untuk LVDT Linear Variable Diffrential Transformer Primer Dari Gambar 3.14 Rangkaian osilator digunakan sebagai pemicu sinyal sinus. Kemudian sinyal sinus melalui rangkaian inverting yang berfungsi untuk membalikkan sinyal input yakni sinyal sinus yang diberikan ke input invertingnya. Kemudian masuk kerangkaian penguat power yakni penguat pull- push kelas AB yang berfungsi untuk membentuk penguatan sinyal yang tidak cacat distorsi dan untuk mendapatkan efisiensi daya yang baik. Sinyal keluaran dari rangkaian penguat power kelas AB ini masuk kekumparan Primer sensor LVDT. Oleh koil atau inti sinyal sinus yang diberikan kekumparan primer akan diinduksi kekumparan sekunder 1 dan sekunder 2 dari sensor LVDT. Universitas Sumatera Utara F µ 10 F µ 10 F µ 1 . F µ 1 . Gambar 3.15 Rangkaian Pengkondisi sinyal untuk LVDT Linear Variable Diffrential Transformer Sekunder 1 dan sekunder 2. Dari Gambar 3.15 Sinyal sinus yang masuk kekumparan sekunder 1 dan sekunder 2 ditransmisikan kerangkaian demodulator. Keluaran dari rangkaian demodulator adalah sinyal setengah gelombang oleh dioda IN4148. Sinyal setengah gelombang akan masuk ke rangkaian summing amplifier yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal dc. Karena keluaran dari rangkaian summing amplifier ini belum DC maka digunakan rangkain filter pasif untuk menghilangkan noise yang tidak diinginkan. Rangkaian filter yang digunakan yakni rangkaian low pass Universitas Sumatera Utara filter yakni rangkain filter yang melewatkan frekuensi rendah. Kemudian keluaran dari rangkaian filter ini masuk ke rangkaian inverting yang berfungsi membalikkan sinyal. Keluaran dari rangkaian ini adalah dc yakni tegangan -5 volt hingga +5 volt.

3.2 Alat Pengujian Karakteristik Rangkaian Pengkondisi Sinyal dan Sensor LVDT