Universitas Sumatera Utara Sebagai alat untuk memudahkan merangkai pada protoboard
10 Cutter Sebagi pemotong wayar pada saat merangkai
11 Obeng Sebagai alat untuk memutar potonsiometer
.
3.3 Rancangan Sistem Pengukuran
Rancangan sistem pengukuran meliputi Pengukuran Karakteristik Sensor LVDT yang dihubungkan dengan signal generator dan Pengukuran Karakteristik Sensor
LVDT yang dihubungkan dengan rangkaian signal conditioning.
3.3.1 Pengukuran Karakteristik Sensor LVDT dengan Signal Generator
Sebelum melakukan penelitian sensor LVDT dengan rangkaian signal conditioning terlebih dahulu diukur karakteristik sensor LVDT
dengan menggunakan sinyal generator. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah sensor
LVDT yang akan digunakan masih dalam keadaan baik atau tidak. Signal generator yang digunakan merupakan input frekuensi, amplitudo, dan tegangan.
Pada pengukuran karakteristik dengan signal generator dilakukan dengan memvariasikan jarak core atau inti dengan kumparan sekunder 1 dan sekunder 2.
Secara garis besar skematik dari proses pengukuran dan karakteristik sensor LVDT dapat dilihat pada Gambar 3.16 dibawah ini :
Gambar 3.16 Diagram Blok Pengukuran dan Karakteristik Sensor LVDT menggunakan sinyal generator
Pengukuran dan karakteristik sensor LVDT menggunakan sinyal generator ditunjukkan pada Gambar 3.17 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17 Pengukur dan karakteristik sensor LVDT menggunakan sinyal Generator
Pengukuran dan karakterisasi AC magnitude dari sensor LVDT diperoleh dari rasio output sekunder 1 dan sekunder 2. Untuk memperoleh variasi tegangan
output sekunder 1 dan sekunder 2 maka jarak core atau inti juga harus divariasikan. Tetapi perpindahan core atau rangenya harus sama antara pergeseran
inti dari posisi nol ke arah sekunder 1 dan posisi nol ke arah sekunder 2. Output dari sekunder 1 dan sekunder 2 ditampilkan pada osiloskop dalam bentuk
gelombang. Selanjutnya pengolahan data berupa numerik dan grafik akan dianalisa secara kuantitatif hingga diperoleh suatu kesimpulan. Secara garis besar
proses pengukuran dan karakteristik sensor LVDT dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. 18 Flowchart Pengukuran Karakteristik Sensor LVDT dengan Signal Generator dengan variasi jarak
3.3.2 Pengukuran dan Karakterisasi sensor LVDT dengan Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Sensor LVDT dapat bekerja dan dapat digunakan dalam aplikasi perlu rangkaian tambahan yakni rangkaian pengkondisi sinyal. Untuk mengetahui
kelinieran output dari rangkaian signal conditioning dan sensor LVDT maka dilakukan pengukuran. Secara garis besar skematik dari proses pengukuran dan
karakteristik sensor LVDT dengan rangkaian pengkondisi sinyal dapat dilihat
pada Gambar 3.19 dibawah ini :
Gambar 3.19 Pengukuran Karakteristik Sensor LVDT dengan Rangkain Pengkondisi Sinyal
Universitas Sumatera Utara Pengukuran dan karakteristik sensor LVDT menggunakan rangkaian
pengkondisi sinyal ditunjukkan pada Gambar 3.20 berikut:
Gambar 3.20 Pengukur dan karakteristik sensor LVDT menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal.
Untuk membuktikan rangkain pengkondisi sinyal bekerja dengan baik dilihat kelinieran output dari AC magnitude sekunder 1 dan sekunder 2.
Sedangkan untuk tegangan DC dari rangkaian pengkondisi sinyal itu diperoleh dari tegangan dari sekunder yang didemodulasikan, difilter dan dikuatkan. Output
DC inilah yang dihubungkan ke perangkat yang lain untuk aplikasi. Sebelumnya dipastikan terlebih dahulu apakah output DC dari rangkain pengkondisi sinyal
linear pada range yang tertera pada data sheeet atau tidak. Hasil output DC dari rangkaian pengkondisi sinyal ini juga dapat membuktikan apakah rangkaian
berfungsi atau tidak. Secara garis besar proses pengukuran dan karakteristik sensor LVDT yang dihubungkan dengan pengkondisi sinya dapat dilihat pada
Gambar 3.21.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. 21 Flowchart Pengukuran Karakteristik Sensor LVDT dengan Rangkaian pengkondisi sinyal dengan variasi jarak
3.4 Analisa Data