Pembuatan Rangkaian Power Supply Adaptor PSA Rangkaian Integrator

Universitas Sumatera Utara tegangan input untuk sensor LVDT dan tegangan dari sekunder harus didemodulasikan untuk menghasilkan tegangan DC. Tegangan DC difilter dan dikuatkan sebelum dihubungkan ke perangkat aplikasi. Untuk melihat outputnya ditampilkan ke osiloskop. Sedangkan bentuk Set Up pengkondisi sinyal di tunjukkan pada Gambar 3.2 berikut ini: Gambar 3.2 Set Up pengkondisi sinyal .

3.1 Perancangan Hardware

3.1.1 Pembuatan Rangkaian Power Supply Adaptor PSA

Rangkaian ini berfungsi sebagai sumber tegangan bagi seluruh rangkaian. Rangkaian Power Supply Adaptor PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 8 volt dan keluaran -8 volt yang digunakan untuk mensupplay tegangan ke rangkaian pengkondisi sinyal dan sensor LVDT Linear Variable Diffrential Transformer. Rangkaian power supplay ditunjukkan pada Gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara F µ 2 2 F µ 4 7 F µ 1 F µ 1 Gambar 3.3 Rangkaian Power Supply Adaptor PSA Trafo yang digunakan adalah Trafo step down CT 5A yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda menjadi 12 volt DC. Tegangan ini kemudian difilter oleh kapasitor 2200 μ F dan 4700μ F. Selain sebagai penyearah dioda juga berfungsi untuk menahan arus yang ada pada regulator agar tidak balik jika terjadi penarikan arus sesaat dari tegangan 12 volt. Regulator tegangan LM7908 digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran tetap sebesar -8 volt. Sedangkan Regulator tegangan LM7808 digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran tetap sebesar 8 volt. Walaupun terjadi perubahan tegangan masukan pada kedua regulator diatas tegangan keluaran tetap terjaga pada -8 volt atau 8 volt. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.

3.1.2 Rangkaian Integrator

Ada dua rangkaian integrator pada desain ini. Rangkaian ini berfungsi untuk mengatur frekuensi pada rangkaian pengkondisi sinyal. Rangkaian integrator ditunjukkan pada Gambar 3.4 dan Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara + Gambar 3.4 Rangkaian Integrator Op amp TL084 pada kaki 1, 2, dan 3 + Gambar 3.5 Rangkaian Integrator Op amp TL084 pada kaki 12, 13 dan 14 Analisa rangkaian dapat dideskripskan pada persamaan dibawah. Prinsipnya sama dengan menganalisa rangkaian op-amp inverting. Dengan menggunakan 2 aturan op-amp golden rule maka pada titik inverting akan didapat hubungan matematis :   R V V I in in    = R V in , dimana  V =0 ; aturan1 3.1   C dt V V d C I out out       . dt dV out ,  V =0 3.2 out in I I  ; aturan 1 3.3 Maka jika disubstitusi , akan diperoleh persamaan : out in I I  = R V in = dt dV C out .  3.4          1 1 t t in out dt V RC V 3.5   wRC w G 1   3.6 sementara besarnya frekuensi cut off didapat dari: 1 2 2 1 C R f c π  3.7 Universitas Sumatera Utara Rangkain integrator ini merupakan dasar dari low pass filter. Terlihat dari rumus tersebut secara matematis, penguatan akan semakin kecil meredam jika frekuensi sinyal input semakin besar. Pada prakteknya, rangkaian feedback integrator harus diparalel dengan sebuah resistor dengan nilai misalnya 10 kali nilai R atau satu besaran tertentu yang diinginkan. Ketika inputnya berupa sinyal dc frekuensi = 0, kapasitor akan berupa saklar terbuka. Jika tanpa resistor feedback seketika itu juga outputnya akan saturasi sebab rangkaian umpanbalik op-amp menjadi open loop penguatan open loop opamp ideal tidak berhingga atau sangat besar. Nilai resistor feedback sebesar 10R akan selalu menjamin output offset voltage offset tegangan keluaran sebesar 10x sampai pada suatu frekuensi cutoff tertentu.

3.1.3 Rangkaian Filter Aktif