26
4.1.1 Analisis Bahan Baku dan Ampas Biji Sirsak
Untuk memperkuat teori maka perlu dilakukan analisis terhadap bahan baku biji sirsak yang akan diekstraksi. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui
kandungan apa saja yang terdapat pada bahan baku yaitu biji sirsak dan kandungan apa saja yang berhasil terekstrak selama proses berlangsung, maka dilakukan analisis
FTIR pada bahan baku biji sirsak sebelum diesktraksi dan residu berupa ampas setelah sampel diekstraksi untuk mengidentifikasi zat tersebut. Berikut adalah grafik
hasil analisis FTIR terhadap bahan baku sebelum dilakukan proses ekstraksi dan ampas biji sisak setelah proses ekstraksi:
Gambar 4.2 Kurva Hasil Analisis FTIR Biji Sirsak Sebelum Ekstraksi
Gambar 4.3 Kurva Hasil Analisis FTIR Ampas Biji Sirsak
Universitas Sumatera Utara
27 Seperti yang disebutkan di atas bahwa gugus
– gugus yang dapat menandakan adanya acetogenin dalam sampel adalah tetrahydrofuran THF, lakton, ikatan
karbon alifatik, alkohol dan sebagainya [17] Dari kurva di atas dapat dilihat bahwa pada bahan baku sebelum diekstraksi
terdapat peak-peak yang curam yang menunjukkan keberadaan senyawa acetogenin. Pada peak 1743 yang menunjukkan jenis vibrasi gugus lakton yang merupakan kunci
dari keberadaan senyawa acetogenin dan pada kurva hasil analisis ampas biji sirsak peak dengan panjang gelombang 1743 tersebut tidak terbaca lagi yang menunjukkan
bahwa senyawa tersebut telah berhasil terekstrak selama proses ekstraksi berlangsung. Perbandingan hasil analisis FTIR bahan baku dan ampas biji sirsak
secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Interpretasi FTIR Bahan Baku dan Ampas Biji Sirsak
Jenis Vibrasi Bilangan
Gelombang [33]
Sebelum Ekstraksi
Setelah Ekstraksi
OH phenol 3420
– 3250 3298
3265 CH
3
– CH
2
aliphatic 2990
– 2850 2924
2943 C=O
lacton 1750
– 1740 1743
- THF CH
2
def 1375
– 1275 1373
- C
– O – C lacton 1280
– 1150 1161
- CH
2
dalam hidrokarbon 740-720
721 -
Dari Perbandingan kedua hasil FTIR di atas dapat dilihat bahwa gugus – gugus
yang menunjukkan keberadaan acetogenin secara keseluruhan telah berhasil terekstrak selama proses ekstraksi. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.1 di atas,
dimana gugus yang menunjukkan keberadaan senyawa acetogenin seperti lakton, tetrahydrofuran, dan sebagainya sudah tidak terdapat lagi pada hasil analisis FTIR
ampas biji sirsak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelarut aseton berhasil mengekstrak senyawa acetogenin dari biji sirsak.
Universitas Sumatera Utara
28
4.1.2 Analisis Ekstrak Biji Sirsak