Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Jenis pengujian yang biasa digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson yang disebut statistik Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai d dari hasil perhitungan dengan nilai dl dan du. Tabel 4.5. Kriteria Pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 dw dl dl ≤ dw ≤ du 4 – dl dw 4 -dl 4 – du ≤ dw ≤ 4 – dl du dw 4 – du Sumber : Situmorang, dkk 2008:104 Keterangan = dw = durbin watson dl = batas bawah du = batas atas Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Universitas Sumatera Utara 1 .584 a .341 .310 4.78977 2.045 Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin- Watson DW sebesar 2.024, yang menyatakan du DW 4 – du 1,701 2,045 4 – 1,701. Dari uji statistik ini dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif atau negatif pada model regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dalam model regresi, dapat dilihat dari grafik Scatterplot dan uji Glesjer. 1 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Scatterplot Grafik scatterplot dalam Gambar 4.3. menunjukkan bahwa titik- titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2 Uji Glesjer Uji Glesjer dilakukan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hasil uji Glesjer terdapat pada Tabel 4.7. berikut: Tabel 4.7 Uji Glesjer Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.969 1.366 2.174 .033 PDRB -.006 .035 -.035 -.184 .854 PAD .193 .773 .043 .249 .804 Dana Perimbangan .153 .493 .059 .310 .757 Hasil uji menunjukkan koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan yaitu P DRB = 0 . 8 5 4 α = 0,05, PAD = 0,804 α = 0,05, Dana Perimbangan = 0,757 α = 0,05. Maka dapat disimpulkan pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

10 69 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11