Uji Prasyarat a. Uji Asumsi Klasik
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama 2005 sampai 2006 terjadi karena
harga barang - barang kebutuhan pokok selama periode tersebut naik tinggi
sehingga penduduk yang tergolong tidak miskin namun
penghasilannya berada disekitar garis kemiskinan banyak yang bergeser posisinya menjadi miskin.
Gambar 4. Persentase Kemiskinan 30 Provinsi Indonesia Tahun 2004 – 2012
Setelah mengalami kenaikan pada tahun 2006, pada tahun 2007 sampai tahun 2012 angka kemiskinan di Indonesia selalu mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah untuk terus mengurangi angka kemiskinan di Indonesia melalui program
program penagulangan kemiskinan yang anggarannya selalu naik dari tahun ke tahun.
Beberapa program yang tengah digalakkan oleh pemerintah
Pe rs
en J
um la
h Pe
nu du
k M isk
in
dalam menanggulangi kemiskinan antara lain dengan memfokuskan arah
pembangunan pada tahun 2008 pada pengentasan kemiskinan. Fokus program
tersebut meliputi 5 hal antara lain pertama menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, kedua mendorong pertumbuhan yang berpihak pada
rakyat miskin, ketiga menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, keempat meningkatkan akses masyarakat
miskin kepada pelayanan dasar, dan kelima membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari gambar 5 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 kemiskinan di kawasan timur Indonesia lebih tinggi dibandingkan di kawasan barat
Indonesia. Hal ini terjadi karena sarana transportasi, pendidikan dan fasilitas kesehatan di kawasan timur Indonesia masih tertinggal bila
dibandingkan dengan kawasan timur Indonesia. Hal inilah yang mungkin berpengaruh pada tingginya persentase kemiskinan di kawasan timur
Indonesia sehingga hanya provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara yang persentase kemiskinannya di bawah rata – rata
nasional. Daerah dengan kemiskinan tertinggi di tahun 2012 adalah papua
dengan tingkat kemiskinan sebesar 32,88 dari jumlah populasi, sedangkan rata rata kemiskinan di Indonesia tahun 2012 hanya sebesar
12,58. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Papua masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Salah satunya adalah faktor konektivitas.
Berdasarkan faktor konektivitas, Papua masih tergolong susah dijangkau sehingga aktivitas dan pertumbuhan ekonomi di sana tergolong susah
berkembang. Faktor lainnya adalah masalah tingkat isolasi. Ada beberapa daerah di Papua yang terisolasi dari peradaban, sehingga pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tidak merata. Di Papua, daerah yang makmur adalah yang lebih dekat ke laut atau pesisir pantai
sedangkan di daerah pegunungan, tingkat kemiskinannya masih tinggi. Diurutan kedua setelah Papua itempati oleh Maluku dengan tingkat
kemiskinan sebesar 24,78. Maluku memiliki potensi untuk maju dan berkembang, akan tetapi hal ini dihambat oleh daerah maluku yang masih
sulit untuk dijangkau. Hal inilah yang menyebabkan masih tingginya kemiskinan di Maluku. Selain itu masih minimnya fasilitas dan juga
adanya ras ras tertentu yang menolak pembangunan juga memengaruhi tingginya angka kemiskinan di daerah ini.
Sedangkan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di pulau sumatra ditempati oleh provinsi Aceh dengan tingkat kemiskinan sebesar
21,98 atau berada di peringkat ke 4 jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia. hal ini mungkin terjadi karena
adanya
bencana tsunami pada tahun 2004 yang membuat infrastruktur di Aceh rusak parah dan
menjadikan perekonomian Aceh terganggu. Pembangunan memang sudah dilakukan
oleh pemerintah
daerah untuk
memulihkan konisi
perekonomian dan infrastruktur di Aceh, akan tetapi belum menunjukkan hasil
yang diharapkan dan dapat membantu menurunkan angka kemiskinan di Aceh.