4 Meningkatkan kompetisi anggota, pengurus, badan pengawas, dan karyawan untuk memperbaiki manajemen dan kinerja usaha
anggota dan koperasinya. 5 Menjamin kesinambungan kepemimpinan di berbagai tingkatan
organisasi koperasi. 6 Mendorong dan menopang kebijakan pemerintah serta gerakan
koperasi dalam rangka pembangunan sosial ekonomi.
c. Jenis-jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian adalah jenis koperasi
berdasarkan bedasarkan fungsinya, jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja, koperasi berdasarkan jenis usahanya, dan
koperasi berdasarkan keanggotaannya. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu koperasi
konsumsi, koperasi jasa, dan koperasi produksi. Koperasi konsumsi didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan dengan tempat lain. Koperasi jasa memberikan
jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya. Bunga yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain.
Sedangkan koperasi produksi bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu
memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkan hasil produksi.
Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja dibedakan menjadi dua macam yaitu koperasi primer dan koperasi
sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Sedangkan koperasi
sekunder koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer. Jenis koperasi berdasarkan jenis usahanya dibedakan menjadi
empat macam yaitu Koperasi Simpan Pinjam KSP, Koperasi Serba Usaha KSU, koperasi konsumsi, dan koperasi produksi. Koperasi
Simpan Pinjam KSP merupakan koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung
dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Koperasi Serba Usaha KSU adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam seperti unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, dan unit produksi. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota
seperti kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.
Sedangkan koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya memproduksi dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini
pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Koperasi berdasarkan keanggotaannya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu Koperasi Unit Desa KUD, Koperasi Pegawai Republik
Indonesia KPRI, dan koperasi sekolah. Koperasi Unit Desa KUD adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi
ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI, koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri anggota. KPRI dapat
didirikan di lingkup departemen atau instansi. Sedangkan koperasi sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan,
dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-
mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab,
dan kejujuran. Berdasarkan uraian di atas terdapat barbagai macam jenis
koperasi, baik berdasarkan fungsi, tingkat dan luas daerah, jenis usaha dan keanggotaan. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi koperasi
konsumsi, jasa dan produksi. Berdasarkan tingkat dan luas derah
dibedakan menjadi koperasi primer dan sekunder. Berdasarkan jenis usahanya dibedakan menjadi simpan pinjam, serba usaha, konsumsi
dan produksi. Sementara berdasarkan keanggotaan dibedakan menjadi koperasi unit desa, koperasi pegawai dan koperasi siswa.
d. Jenis- jenis Pendidikan Perkoperasian