5.1.4. Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Berdasarkan Umur
Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tuberkulosis berdasarkan umur tertera di tabel 5.2.
Tabel 5.2.: Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Kelenjar Berdasarkan Umur.
UMUR SITOLOGI
FREKUENSI POSITIF +
NEGATIF -
0 – 11 tahun
12 – 25 tahun
26 – 45 tahun
46 – 65 tahun 1
3,1 11
34,4 15
46,9 5
15,6 3
15 7
35 9
45 1
5 4
7,7 18
34,6 24
46,2 6
11,5
Jumlah 32
100 20
100 52
100
Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa kelompok umur tertinggi penderita tuberkulosis kelenjar adalah 26-45 tahun yaitu sebanyak 15 orang 46,9 diikuti
dengan kelompok umur 12-25 sebanyak 11 orang 34,4 dan 46-65 tahun yaitu sebanyak 5 orang 11,6. Kelompok umur yang paling rendah adalah kelompok
umur 0-11 tahun yaitu sebanyak 1 orang 3,1.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5. Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Kelenjar Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tuberculosis kelenjar berdasarkan jenis kelamin diuraikan di tabel 5.3.
Tabel 5.3.: Distribusi Frekuensi Penderita Sitologi Positif Tuberkulosis Kelenjar Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
SITOLOGI FREKUENSI
POSITIF + NEGATIF -
Laki – laki
Perempuan 13
40,6 19
59,4 8
40 12
60 21
40,4 31
59,6
Jumlah 32
100 20
100 52
100
Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa proposi tertinggi penderita tuberkulosis kelenjar dijumpai pada perempuan yaitu sebanyak 19 orang 59,4
sedangkan pada laki-laki dijumpai sebanyak 13 orang 40,4.
Universitas Sumatera Utara
5.1.6. Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Kelenjar Berdasarkan Suku
Pada penelitian ini, distribusi frekuensi penderita tuberculosis kelenjar berdasarkan suku diuraikan di tabel 5.4.
Tabel 5.4. : Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Berdasarkan Suku
SUKU SITOLOGI
FREKUENSI POSITIF +
NEGATIF -
Batak
Jawa
Minang
Nias
Aceh
Karo
Tidak Dicantumkan
3 9,4
14 40,6
5 15,6
5 15,6
3 9,4
1 3,1
1 3,1
5 25
8 40
1 5
3 15
3 15
-
- 8
15,3 22
42,3 6
11,5 8
15,3 6
11,5 1
1,92 1
1,92
Jumlah 32
100 20
100 52
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahawa suku jawa mempunyai proposi tertinggi penderita tuberkulosa kelenjar yaitu sebanyak 14 orang 40,6, diikuti dengan
suku minang dan nias sama-sama sebanyak 5 orang 15,6 sedangkan suku aceh dan batak sebanyak 3 orang 9,4. Suku karo dan suku protestan merupakan
suku yang paling rendah dengan penderita tuberkulosa kelenjar yaitu sama – sama sebanyak 1 orang 3,1.
Universitas Sumatera Utara
5.1.7. Distribusi Frekuensi Penderita Tuberkulosis Berdasarkan Pekerjaan