3. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Atas PP No. 46 Tahun 2013  dan
Implementasi  Self  Assessment  System  Terhadap  Kepatuhan  Wajib Pajak Pelaku UMKM Kerajinan Gerabah Kasongan
Uji  hipotesis  3  menghasilkan  signifikansi  0,000  jauh  lebih  kecil  dari batas  level  signifikansi  yang  ditentukan  yaitu  0,05  sehingga  hipotesis  3
yang  menyatakan  Pemahaman  Wajib  Pajak  Atas  PP  No.  46  Tahun  2013 dan  Implementasi  Self  Assessment  System  berpengaruh  positif  terhadap
Kepatuhan  Wajib  Pajak  diterima.  Uji  statistik  dari  hipotesis  3 menghasilkan persamaan regresi Y = 5,525 + 0,425X
1
+ 1,093X
2.
Artinya, Kepatuhan Wajib Pajak Y akan tetap bernilai 5,525 apabila Pemahaman
Wajib  Pajak  Atas  PP  No.  46  Tahun  2013  X
1
dan  Implementasi  Self Assessment  System
X
2
konstan  atau  tidak  mengalami  perubahan. Koefisien  regresi  X
1
bernilai  0,425  menunjukkan  bahwa  setiap  kenaikan variabel  Pemahaman  Wajib  Pajak  Atas  PP  No.  46  Tahun  2013  X
1
sebesar  satu  satuan  akan  meningkatkan  variabel  Kepatuhan  Wajib  Pajak Y  sebesar  0,425  satuan  dengan  catatan  X
2
tetap.  Sedangkan  koefisien regresi  X
2
bernilai  1,093  menunjukkan  bahwa  setiap  kenaikan  variabel Implementasi  Self  Assessment  System  X
2
sebesar  satu  satuan  akan meningkatkan  variabel  Kepatuhan  Wajib  Pajak  Y  sebesar  1,093  satuan
dengan catatan X
1
tetap. Jadi arah model regresi ini adalah positif. Uji  F  menghasilkan  nilai  F
hitung
sebesar  13,521  lebih  besar  dari  F
tabel
dan  memilik  taraf  signifikansi  0,000  kurang  dari  0,05  sehingga  regresi diterima.  Selain  itu  koefisien  korelasi  r  X
1
Y  bernilai  0,600  dengan  r
2
sebesar  0,360.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  variabel  Pemahaman Wajib  Pajak  Atas  PP  No.  46  Tahun  2013  dan  Implementasi  Self
Assessment System secara bersama-sama mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak  sebesar  36.  Besarnya  pengaruh  yang  hanya  36  ini  mungkin disebabkan  karena  faktor-faktor  lain  di  luar  penelitian  ini  yang  juga
memberikan pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Misalnya, adanya tuntutan  persayaratan  administrasi  yang  harus  dipenuhi  pelaku  UMKM
dalam pengajuan pinjaman bank atau kerjasama bisnis dengan perusahaan besar  berupa  NPWP  yang  otomatis  membuat  pelaku  UMKM  harus
mendaftarkan  diri  sebagai  Wajib  Pajak.  Selain  itu,  proses  edukasi  pelaku UMKM  dalam  bidang  perpajakan  yang  masih  kurang.  Faktor-faktor
tersebut  turut  mempengaruhi  tingkat  Kepatuhan  Wajib  Pajak  pelaku UMKM  gerabah  Kasongan.  Namun,  penelitian  ini  hanya  sebatas
mengukur variabel Pemahaman Wajib Pajak Atas PP No. 46 Tahun 2013 dan Implementasi Self Assessment System.
Hipotesis 3 yang menyebutkan Pemahaman Wajib Pajak Atas PP No. 46 Tahun 2013 dan Implementasi Self Assessment System secara bersama-
sama berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pelaku UMKM Kerajinan  Gerabah  Kasongan  berhasil  dibuktikan  melalui  penelitian  ini.
Dari  hal  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  semakin  tingginya  tingkat pemahaman  Wajib  Pajak  atas  peraturan  perpajakan  yang  berlaku,  dalam
hal  ini  PP  No.  46  Tahun  2013  dan  semakin  baiknya  implementasi  Self Assessment System
, maka Wajib Pajak akan semakin patuh.
4. Pengaruh  Pemahaman  Wajib  Pajak  Atas  PP  No.  46  Tahun  2013