Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

11 Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prinsip dasar pokok model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif. Ada unsur dasar model pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang lainnya. Pembelajaran kooperatif terdapat lima unsur dasar antara lain: 1 Ketergantungan yang positif, 2 Pertanggungjawaban individual, 3 Kemampuan bersosialisasi, 4 Tatap muka, 5 Evaluasi proses kelompok. Nurulhayati dalam Rusman, 2011:204 Senada dengan penjelasan tersebut Siahaan 2005:2 dalam Rusman 2011:205 mengutarakan lima unsur esensial yang ditekankan dalam pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Saling ketergantungan yang positif, 2 Interaksi berhadapan, 3 Tanggung jawab individu, 4 Keterampilan sosial, 5 Terjadi proses dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila: 1 Guru menekankan pentingnya usaha bersama disamping usaha secara individual, 2 Guru menghendaki pemerataan perolehan hasil belajar, 3 Guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, 4 Guru menghendaki adanya pemeraataan partisipasi aktif siswa, 5 Guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Sanjaya dalam Rusman, 2011:206

2.1.2.2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson Lie,2008 dalam Rusman 2010:212, ada lima unsur dasar dalam model pembelajaran kooperatif antara lain sebagai berikut: 1 Prinsip ketergantungan positif, yaitu keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut; 2 Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut; 3 Interaksi tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi 12 dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain; 4 Partisipasi dan komunikasi, yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran; 5 Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

2.1.2.3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Hamruni 2012:164-166 model pembelajaran kooperatif memiliki empat ciri yang membedakan dengan model-model pembelajaran lainnya. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tersebut adalah 1 Pembelajaran secara tim, yaitu pembelajaran kooperatif sangat membutuhkan tim yang merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Tim tersebut harus mampu membuat setiap siswa belajar dan tim tersebut harus bersifat heterogen; 2 Didasarkan pada manajemen kooperatif yang memiliki empat fungsi yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol; 3 Kemauan untuk bekerja sama, yaitu setiap anggota bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu; 4 Keterampilan bekerja sama, yaitu siswa didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain agar siswa belajar untuk menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

2.1.2.4. Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif