84 Berdasarkan gambar model pengembangan diatas, dapat dijelaskan prosedur
pengembangan modul pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Tahap Analisis kebutuhan Produk, meliputi :
a. Mengkaji kurikulum
Mengkaji kurikulum, yaitu mempelajari kurikulum yang ada di SMK Negeri 1 Pengasih. Hal ini dilakukan agar modul yang dihasilkan tidak
menyimpang dari tujuan pembelajaran yang terdapat pada standar kompetensi. Standar kompetensi yang digunakan pada penelitian ini adalah membuat
busana bayi dan anak khususnya pada pembuatan bebe anak. Standar kompetensi dinyatakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang
nantinya akan membutuhkan sumber belajar dan media pembelajaran untuk membantu efektivitas pembelajaran.
b. Analisis kebutuhan modul
Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah serta menetapkan jumlah modul dan judul modul
yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Sehingga dapat diketahui produk yang dikembangkan sesuai kebutuhan media
pembelajaran di SMK Negeri 1 Pengasih. Langkah-langkah analisis kebutuhan modul antara lain :
1 Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada standar kompetensi
atau kompetensi dasar tertentu, 2
Menetapkan kompetensi dari silabus pembelajaran,
85 3
Mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup standar kompetensi atau kompetensi dasarnya,
4 Mengidentifikasi dan menentukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
yang disyaratkan, 5
Menentukan judul modul yang akan ditulis, 6
Mengumpulkan data, buku, dan sumber lainnya yang dapat digunakan untuk referensi dalam pembuatan modul.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran pembuatan bebe anak di kelas X SMK Negeri 1 Pengasih
sedang berlangsung dan wawancara yang dilakukan kepada dua sumber yaitu guru mata pelajaran produktif pada standar kompetensi membuat busana bayi
dan anak dan siswa kelas X busana butik 2 di SMK Negeri 1 Pengasih. Analisis kebutuhan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Obsevasi
Observasi atau pengamatan kelas dilakukan untuk
mengetahui permasalahan pelaksanaan pembelajaran terhadap penggunaan media
pembelajaran yang bermanfaat untuk kemajuan dan efektivitas proses belajar mengajar. Lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran tentang hasil
observasi yang peneliti lakukan. 2
Wawancara
interview
Wawancara dilakukan untuk mengetahui ketersediaan media pembelajaran dan kebutuhan terhadap pengembangan modul pembelajaran pembuatan
86 bebe anak di SMK Negeri 1 Pengasih. Berdasarkan hasil wawancara dan
pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keterbatasan media pembelajaran menyebabkan kurang optimalnya proses dan hasil
pembelajaran sehingga perlu dikembangkan media pembelajaran berupa modul pembuatan bebe anak. Lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran
tentang hasil wawancara yang peneliti lakukan.
c. Menyusun draft modul