44 unit bahan pelajaran sebelum dia beralih ke unit berikutnya. Modul disajikan dalam
bentuk yang bersifat
self instructional.
Masing-masing siswa dapat menentukan kecepatan dan intensitas belajarnya sendiri.
Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan:
1 tujuan-tujuan instruksional umum yang akan ditunjang pencapaiannya, 2 topik yang akan dijadikan pangkal pembelajaran,
3 tujuan-tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa, 4 pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan,
5 kedudukan dan fungsi satuan modul dalam kesatuan program yang lebih
luas, 6 peranan guru di dalam proses belajar mengajar,
7 alat-alat dan sumber yang akan dipakai, 8 kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati siswa secara
berurutan, 9 lembaran-lembaran kerja yang harus diisi siswa,
10 program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar Vembrianto, 1975: 47-48.
Berdasarkan uraian mengenai pengertian modul di atas, dapat disimpulkan bahwa
modul merupakan paket pembelajaran yang bersifat
self instructional
, memberikan balikan
feedback
, adanya remidial, serta dapat disesuaikan dengan kondisi siswa. Modul berisikan sarana atau alat pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
b. Keuntungan Pengajaran modul
Menurut S. nasution 2008 : 206 Modul yang disusun dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi siswa anatara lain :
1. Balikan atau
feedback
45 Modul memberikan feedback yang banyak dan segera sehingga siswa dapat
mengetahui taraf belajar 2.
Penguasaan tuntas atau mastery Setiap siswa diberikan kesempatan untuk mencapai angka tertinggi dengan
menguasai bahan pelajaran secara tuntas, dengan penguasaan sepenuhnya ia memperoleh dasar yang lebih mantap untuk menghadapi pelajaran baru
3. Tujuan
Modul disusun sedemikian rupa sehingga tujuanya jelas, spesifik, dan dapat dicapai oleh murid, dengan tujuan yang jelas usaha murid terarah untuk
mencapainya dengan segera
4. Motivasi
Pembelajaran yang membimbing siswa untuk untuk mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur, tentu akan menimbulkan motivasi yang kuat untuk
berusaha segiat-giatnya
5.
Fleksibilitas
Pengajaran modul dapat di sesuaikan dengan perbedaan siswa antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran.
6. Kerjasama
Pengajaran modul mengurangi atau menghilangkan sedapt mungkin rasa persaingan dikalangan siswa, oleh sebab itu semua dapat tercapai dengan hasil
yang tertinggi.
7. Pengajaran Remidial
Pengajaran modul memberikan kesempatan untuk pelajaran remedial yaitu memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan murid yang segera dapat
ditemukan sendiri oleh murid berdasarkan evaluasi yang diberikan secara kontinue
8. Rasa Kepuasan
Modul disususn dengan cermat sehingga memudahkan siswa belajar untuk menguasai bahan pelajaran, menurut metode yang sesuai bagi murid yang bebeda-
beda
9. Bantuan Individual
Pengajaran modul memberikan kesempatan yang lebih besar dan waktu yang lebih banyak kepada guru untuk memberikan bantuan dan perhatian individual kepada
setiap murid yang membutuhkan tanpa mengganggu waktu atau melibatkan seluruh kelas.
10. Pengayaan
Guru juga mendapat waktu lebih banyak untuk memberikan ceramah atau pelajran tambahan sebagai pengayaan.
11. Kebebasan dari rutin
Pengajaran modul memberikan kebebasan pada guru dalam mempersiapkan materi pelajaran karena seluruhnya telah disediakan oleh modul.
12. Mencegah kemubaziran
Modul ini adalah satuan pembelajaran yang berdiri sendiri mengenai topic tertentu dan dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran.
46 13.
Meningkatkan profesi keguruan Pengajaran modul menimbulkan pertanyaaan-pertanyaan mengenai proses
belajar itu sendiri, yang berguna untuk merangsang guru untuk berfikir dan bersifat secara ilmiah tentang profesinya.
14. Evaluasi Formatif
Modul meliputi bahan pelajaran yang terbatas dan dapat dicoba pada murid yang kecil jumlahnya dalam taraf perkembangannya denga mengadakan
pretest
dan
Post test
dapat di nilai taraf hasil belajar murid.
c. Karakteristik modul sebagai media pembelajaran