54
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja No
Indikator Jumlah Butir
No Butir 1
Sikap kritis 4
1,2,3,4 2
Bertanggung jawab 5
5,6,7,8,9 3
Kemampuan bekerja sama dengan orang lain
5 10,11,12,13,14
4 Pengendalian emosional
6 15,16,17,18,19,20
5 Mempunyai ambisi untuk maju
5 21,22,23,24,25
6 Kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan 5
26,27,28,29,30
G. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Uji coba ini
dilakukan oleh peneliti pada subyek yang akan diteliti, dikarenakan banyaknya sampel maka diambil koresponden sebanyak 30 siswa yang terbagi dari tiap
kelas. Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian, maka digunakan uji coba terpakai. Uji coba terpakai adalah proses pengambilan data untuk penelitian
dan untuk uji coba dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu atau kesempatan. Kemudian dari pengambilan hasil uji coba akan dihitung validitas
dan reliabilitasnya, sehingga dapat diketahui apakah instrumen layak atau tidak untuk digunakan. Uji validitas dan reliabilitas merupakan ketentuan pokok
untuk menilai suatu alat ukur.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
55
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. “Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris”
Suharsimi Arikunto, 2007:64. Dalam penelitian ini digunakan dua uji validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
a. Validitas Logis Validitas logis adalah sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah
dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Teori yang digunakan adalah teori variabel kesiapan kerja, prestasi belajar,
dan pengetahuan tentang dunia kerja. Validitas logis diperoleh dari kehati-hatian peneliti dalam penyusunan instrumen. Pengujian validitas
logis dalam penelitian ini digunakan pendapat para ahli experts judgement untuk dilakukan penilaian. Para ahli diminta pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun. Dalam penelitian ini para ahli terdiri dari 2 dosen Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta. Ahli experts judgement dalam penelitian ini adalah Drs.H. Imam Muchoyar, M.Pd. dan
Bambang Sutjiroso, MPd. b. Validitas Empiris
Pengujian validitas empiris
digunakan rumus korelasi sederhana yaitu rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan
bantuan komputer program Statistic Package for Sosial Science SPSS
56
versi 17. Teknik ini dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total sebagai kriterium. Data yang diperoleh dari hasil
uji coba kemudian dihitung tingkat validitasnya menggunakan rumus Product Moment dari Pearson yang ditunjukkan pada rumus dibawah
ini. Rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dipergunakan untuk menganalisa masing-masing butir adalah :
= ∑
− ∑ ∑ { . ∑ − ∑ }{ . ∑ − ∑ }
Keterangan : = koefisien korelasi antara x dan y
= jumlah responden ∑
= jumlah skor butir ∑
= total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden ∑
= jumlah dari kuadrat butir ∑
= total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden ∑
= jumlah hasil perkalian antara skor butir angket dengan jumlah skor yang diperoleh tiap responden
Suharsimi Arikunto, 2010:213 Analisis dilakukan terhadap 30 siswa, yang diambil secara
random dari siswa kelas XI jurusan Bangunan SMK Negeri 1 Seyegan dan SMK Negeri 2 Depok. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan
cara membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5. Dari jumlah sampel uji coba 30 siswa, maka diperoleh r
tabel
= 0,361. Jika
57
hasil perhitungan ternyata r
hitung
r
tabel
maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
maka dianggap tidak valid, sehingga butir instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian atau dapat
dikatakan gugur.
2. Uji Reliabilitas