10
mempengaruhi kelenturan anak dan menentukan perkembangan anak di masa selanjutnya.
Kegiatan yang dapat dikategorikan dalam ranah motorik halus menurut Yudha M. Saputra Rudyanto 2005: 118 antara lain: menulis, meremas,
menggenggam, menggambar, menyusun balok, dan sebagainya. Dari penjelasan Yudha M. Saputra Rudyanto dapat diambil kesimpulan bahwa kegiataan
motorik halus adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak dalam kegiatan pembelajaran yang menentukan kesiapan anak pada masa perkembangan
selanjutnya.
B. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus
1. Tujuan Pengembangan Motorik Halus
Pada dasarnya, tujuan dari pengembangan motorik halus menurut Yudha M. Saputra Rudyanto 2005: 115 ada tiga, yaitu:
a. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan.
b. Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dan mata.
c. Mampu mengendalikan emosi.
Sejalan dengan hal tersebut Sumantri 2005: 146 mengemukakan tujuan pengembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun adalah sebagai berikut:
a. Mampu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan.
b. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.
c. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia 4-6 tahun
adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota
11
tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan pengenalan menulis.
Tujuan pengembangan motorik halus lebih rinci menurut Sumantri 2005: 146 adalah:
Mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif, dan bahasa serta sosial, karena pada hakikatnya setiap pengembangan tidak
terpisah satu sama lain, atau bersifat holistik dan terintegrasi. Misalnya, dalam kegiatan menggunting, aspek yang dikembangkan tidak hanya
dominan pada aspek fisik motoriknya saja namun juga dapat berpengaruh terhadap aspek sosial emosional yaitu berkaitan dengan nilai kemandirian,
berkaitan juga dalam aspek seni, yaitu pada hal kreativitas.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan motorik halus yaitu anak dapat mengfungsikan otot-otot kecil seperti menggerakkan jari tangan sebagai
persiapan pengenalan menulis. Pada dasarnya, tujuan pengembangan motorik halus bersifat holistik atau menyeluruh, tidak terbatas pada ranah motorik saja.
Namun tujuan pengembangan motorik halus juga dapat menstimulasi aspek perkembangan lain, diantaranya aspek sosial emosional, dan seni.
2. Fungsi Pengembangan Motorik Halus
Selain mempunyai tujuan, dalam upaya pengembangan motorik halus juga mempunyai fungsi. Pada dasarnya tujuan dan fungsi dari pengembangan motorik
halus saling mempengaruhi, dimana menurut Yudha M. Saputra Rudyanto 2005: 115 fungsi dari pengembangan motorik halus ada tiga, yaitu:
a. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan.
b. Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan
gerakan mata. c.
Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.