Aspek Soft Skills 2 buku pengembangan soft skills mahasiswa
                                                                                24
Tabel 3. Dimensi soft skills
No Kategori
Dimensi
1 Corporate skills
Political sensitivity. ~ Business and commercial awareness.
~ Strategic awareness. ~ Understanding funding streams and
mechanisms. ~ Information management.
~ Organisation and control. ~ Team building.
~ Communication and persuasion. ~ Networking and public relations.
~ Leading change.
2
Employability skills
Communication, team
working, leadership,  initiative,  problem  solving,
flexibility and enthusiasm. 3
Life skills
Related  to  the  head,  heart,  hands  and health.  In  example:  highly personal  and
behavioural skills
Dari  berbagai  pengertian  dan  pemahaman  soft  skills  yang  sangat bervariasi di atas maka dapat digarisbawahi bahwa:
1. Soft  skills  pada  dasarnya  merupakan  keterampilan  personal,  yaitu
keterampilan  khusus  yang  bersifat  non-teknis,  tidak  berwujud,  dan kepribadian  yang  menentukan  kekuatan  seseorang  sebagai
pemimpin,  pendengar  yang  baik,  negosiator,  dan mediator konflik. Namun  soft  skills  bisa  juga  dikatakan  sebagai  keterampilan
interpersonal  seperti  kemampuan  berkomunikasi  dan  bekerja  sama dalam sebuah kelompok.
2. Soft  skills  merupakan  istilah  sosiologis  yang  merujuk  pada
sekumpulan karakteristik  kepribadian, daya  tarik sosial, kemampuan
25 berbahasa,
kebiasaan pribadi,
kepekaankepedulian, serta
optimisme. Soft skills tersebut mencakup a kualitas pribadi misalnya tanggung  jawab,  kepercayaan  diri,  kemampuan  bersosialisasi,
manajemen pengendalian diri, dan integritas atau kejujuran; dan b keterampilan  interpersonal,  misalnya  berpartisipasi  sebagai  anggota
kelompok,  mengajar  berbagi  pengetahuan  ke  orang  lain,  melayani pelanggan,  kepemimpinan,  kemampuan  negosiasi,  dan  bisa  bekerja
dalam keragaman. 3.
Soft  skills  dapat  merujuk  pada  karaktersifat  seperti  the  cluster  of personlity  traits  seperti  a  pribadi  yang  anggun  dan  rapi  social
graces;  b  kepiawaian  berbahasa  dan  berbicara  facility  with language;  c  kepribadianpenampilan    pakaian  yang  sopan
personal  habits;  d  pribadi  yang  ramah  dan  bersahabat friendliness; dan e pembawaan optimis pada semua masalah yang
dihadapi optimism that mark each of us to varying degrees. 4.
Soft  skills  terbagi  menjadi  dua  jenis  :  a  personal  skills,  yang  terdiri dari    rasa  bertanggung  jawab,  kepercayaan  diri,  mampu
bersosialisasi,  self-management  mampu  mengatur  diri  sendiri  dan integritaskejujuran;  dan  b  interpersonal  skills  yang  terdiri  dari
leadership  kepemimpinan,  kemampuan  bernegosiasi,  mampu bekerjasama  dalam  tim,  mau  berbagi  ilmu  dengan  orang  lain,  serta
dapat melayani klienpelanggan. Ada pelajaran menarik  dari buku  Lesson from The Top karya Neff
dan Citrin 1999 .
Pada tahap pertama, penulis buku itu meminta kepada sekitar  500  orang  CEO  dari  berbagai  perusahaan,  LSM,  dekan,  dan
rektor  perguruan  tinggi  agar  menominasikan  50  nama  orang  yang
26 dianggap  tersukses  di  AS.  Mereka  antara  lain  Jack  Welch  General
Electric,  Bill  Gates  Microsoft,  Andy  Grove  Intel,  Lou  Gerstner  IBM, Michael  Dell  Dell  Computer,  Mike  Armstrong  ATT,  John  Chambers
Cisco System, dan Frederick Smith Federal Express. Tahap  berikutnya,  penulis  buku  itu  mewawancarai  50  orang
terpilih  tersebut.  Selain  memuat  hasil  wawancara,  buku  itu  juga menampilkan  satu  bab  simpulan  yang  memuat  10  kiat  sukses  yang
menurut  50  orang  tersebut  paling  penting.  Sepuluh  kiat  sukses  itu, kebanyakan  menyebutkan  pentingnya  memiliki  keterampilan  lunak
sebagai  syarat  sukses  di  dunia  kerja.  Mereka  juga  sepakat,  yang  paling menentukan  kesuksesan  bukanlah  keterampilan  teknis  hard  skills,
semata melainkan  kualitas  diri  yang  termasuk  dalam  kategori  soft  skills atau keterampilan berhubungan dengan orang lain people skills.
Sepuluh  kiat  sukses  ke-50  orang  sukses  tersebut  yaitu:  Pertama,
nafsu.  Yakni  unsur  dalam  kecerdasan  emosional  yang  merupakan  kiat
sukses,  yang  meliputi  gairah  atau  semangat  membara.  Kedua,
intellegence quotient
thinking IQ.
Indikatornya kemampuan
menghitung,  menganalisis,  mendesain,  berwawasan,  berpengetahuan
luas,  membuat  model,  dan  kritis.  Ketiga,  kemampuan  berkomunikasi
dalam  mengembangkanmembangkitkan  diri  dan  mengembangkan
orang lain. Keempat, kesehatan dan energi tinggi, meliputi kemampuan menjaga  stamina  fisik  dan  kesehatan  organ-organ  tubuh.  Kelima,
kecerdasan  spiritual.  Kecerdasan  itu  di  AS  masih  menduduki  urutan tinggi dalam mendukung sukses. Kecerdasan spiritual mampu menjawab
untuk  apa  dia  hidup,  mau  ke  mana  setelah  hidup,  dan  apa  yang ditargetkan  setelah  kehidupan  ini.  Orang  yang  mempunyai  kecerdasan
27 itu  akan  berusaha  semaksimal  mungkin  menyelamatkan  dan
menyejahterakan  orang  sebanyak  mungkin,  bukan  justru  membuat
orang  lain  menderita.  Keenam,  kreatif  dan  inovatif.  Ketujuh,  rendah hati.  Kedelapan,  selalu  bersikap  positif.  Kesembilan,  hidup  dalam
keluarga  yang  harmonis.  Dan  kesepuluh,  fokus  dan  mengerjakan  yang
benar.  Dari  kasus  di  atas  dapat  kita  petik  pelajaran  bahwa  hampir kesemua tokoh tersebut menjadi sukses dikarenakan faktor kemampuan
soft  skills  yang  didukung  kemampuan  hard  skills  atau  keterampilan teknisnya.
Kesepuluh  indikator  sukses  tersebut  merupakan  kecerdasan holistic  yang  harus  disiapkan.  Tampaknya,  nilai  spiritualitas  dan  aspek
moral  tidak  kalah  pentingnya,  yang  terangkum  ke  dalam  delapan  soft skills dan dua hard skills nomor dua dan empat. Jadi, syarat yang harus
dipenuhi lebih banyak unsur soft skills.