PENDAHULUAN mkaLAh UAS.docx 44KB Apr 25 2011 02:06:56 AM

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar- mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dalam hal ini siswa, dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Guru sebagai fasilitator dan juga creator dalam proses belajar – mengajar harus memiliki strategi dan cara yang unik dalam menyajikan materi pelajaran. Mengapa harus unik? Dalam prakteknya siswa sering kali mengalami kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian mengajar guru yang begitu – begitu saja. Hal ini tentu dapat mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran akan menurun. Oleh karena itu, diperlukan adanya kreativitas guru dalam mengajar untuk mengatasi kebosanan tersebut, sehingga siswa dapat merasa nyaman dan dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik. 1.2 Batasan Masalah Dalam pembahasan makalah ini, penyusun membatasi masalah yang akan dibahas yaitu kreativitas guru dalam mengajar di lingkup Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. 1 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, antara lain: a. Apa yang dimaksud dengan kreativitas? b. Apa definisi dari mengajar ? c. Apa saja kreativitas seorang guru dalam mengajar ? 1.4 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah: a. Untuk mengetahui tentang pengertian dan ciri – ciri kreativitas serta factor – factor yang mempengaruhi kreativitas. b. Untuk mengetahui tentang definisi mengajar. c. Untuk mengetahui kreativitas seorang guru dalam mengajar. 1.5 Manfaat a. Bagi pembaca, makalah ini sebagai wacana dan informasi mengenai kreativitas guru dalam mengajar. b. Bagi mahasiswa khususnya yang mengambil bidang keguruan, makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengajar nantinya. c. Bagi peneliti, dapat memakai malakah ini sebagai tindak lanjut dari penelitian yang akan atau sedang dilakukan. 2

BAB II PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52