Tujuan ASC DESKRIPSI KONDISI ASEAN SECURITY COMMUNITY

2.2. Tujuan ASC

Istilah Masyarakat Keamanan ASEAN sebenarnya sudah dipakai dengan mengacu pada ZOPFAN dan Treaty of Aminity And Cooperation in Southeast Asia. Namun semenjak tahun 2003 barulah mendapat penegasan. Secara umum konsep Masyarakat Keamanan ASEAN mengacu pada Piagam PBB dan prinsip- prinsip hukum internasional. Pada perkembangan lebih lanjut melalui Masyarakat Keamanan ASEAN kemudian dikembangkan kerjasama politik yakni memperkuat keamanan yang sudah ada dengan melalui pembentukan dan pemberlakuan norma-norma serta pengembangannya,pencegahan merebaknya konflik,pengembangan cara-cara penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian pasca konflik. 2.2.1 Latar Belakang Terbentuknya ASC Terbentuknya ASC sebenarnya dilatarbelakangai oleh kegelisahan dan keresahan dari para pemimpin negara-negara Asia Tenggara yang ingin mencipatakan kawasan yang damai dari segala ancaman baik yang bersifat tradisional atau tidak. Seperti yang tercantum dalam Declaration Concord II khususnya poin ASC yakni : ASEAN SECURITY COMMUNITY ASC 1. The ASEAN Security Community is envisaged to bring ASEAN’s political and security cooperation to a higher plane to ensure that countries in the region live at peace with one another and with the world at large in a just, democratic and harmonious environment. The ASEAN Security Community 35 Universitas Sumatera Utara members shall rely exclusively on peaceful processes in the settlement of intra-regional differences and regard their security as fundamentally linked to one another and bound by geographic location, common vision and objectives. 2. The ASEAN Security Community, recognizing the sovereign right of the member countries to pursue their individual foreign policies and defense arrangements and taking into account the strong interconnections among political, economic and social realities, subscribes to the principle of comprehensive security as having broad political, economic, social and cultural aspects in consonance with the ASEAN Vision 2020 rather than to a defense pact, military alliance or a joint foreign policy. 3. ASEAN shall continue to promote regional solidarity and cooperation. Member Countries shall exercise their rights to lead their national existence free from outside interference in their internal affairs. 4. The ASEAN Security Community shall abide by the UN Charter and other principles of international law and uphold ASEAN’s principles of non- interference, consensus-based decision-making, national and regional resilience, respect for national sovereignty, the renunciation of the threat or the use of force, and peaceful settlement of differences and disputes. 5. Maritime issues and concerns are transboundary in nature, and therefore shall be addressed regionally in holistic, integrated and comprehensive manner. Maritime cooperation between and among ASEAN member countries shall contribute to the evolution of the ASEAN Security Community. 36 Universitas Sumatera Utara 6. Existing ASEAN political instruments such as the Declaration on ZOPFAN, the TAC, and the SEANWFZ Treaty shall continue to play a pivotal role in the area of confidence building measures, preventive diplomacy and the approaches to conflict resolution. 7. The High Council of the TAC shall be the important component in the ASEAN Security Community since it reflects ASEAN’s commitment to resolve all differences, disputes and conflicts peacefully. 8. The ASEAN Security Community shall contribute to further promoting peace and security in the wider Asia Pacific region and reflect ASEAN’s determination to move forward at a pace comfortable to all. In this regard, the ARF shall remain the main forum for regional security dialogue, with ASEAN as the primary driving force. 9. The ASEAN Security Community is open and outward looking in respect of actively engaging ASEAN’s friends and Dialogue Partners to promote peace and stability in the region, and shall build on the ARF to facilitate consultation and cooperation between ASEAN and its friends and Partners on regional security matters. 10. The ASEAN Security Community shall fully utilize the existing institutions and mechanisms within ASEAN with a view to strengthening national and regional capacities to counter terrorism, drug trafficking, trafficking in persons and other transnational crimes; and shall work to ensure that the Southeast Asian Region remains free of all weapons of mass destruction. It shall enable 37 4 Universitas Sumatera Utara ASEAN to demonstrate a greater capacity and responsibility of being the primary driving force of the ARF. 11. The ASEAN Security Community shall explore enhanced cooperation with the United Nations as well as other international and regional bodies for the maintenance of international peace and security. 12. ASEAN shall explore innovative ways to increase its security and establish modalities for the ASEAN Security Community, which include, inter alia, the following elements: norms-setting, conflict prevention, approaches to conflict resolution, and post-conflict peace building. 38 Universitas Sumatera Utara 39 Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Komponen-Komponen Masyarakat Keamanan ASEAN Dalam menjalankan norma-norma dalam kerjasama ini tidak serta merta Negara-negara ASEAN ini begitu saja membebaskan segala urusan dalam negerinya untuk dicampuri. Namun mereka tetap berpegang teguh pada prinsip- prinsip non-interferensi,pengambilan keputusan berdasarkan mufakat,ketahanan Nasional dan Regional, saling menghormati kedaulatan nasional, penghindaran penggunan kekuatan dan penyelesaian perbedaan maupun perselisihan secara damai. Keamanan pemerintahan Regime Security adalah sasaran utama masyarakat keamanan ASEAN. Maksudnya adalah bahwa negera-negara anggota harus tetap berpegang teguh pada proses damai dalam penyelesaian setiap sengketa serta menganggap bahwa keamanan sebagai bagian yang integral dari lingkungan geografis, visi dan sasaran bersama. Bila seandainya konflik tidak dapat dihindarkan, kerjasama ini akan membatasi ruang lingkup konflik tersebut sekecil mungkin dan langkah-langkah harus segera diambil untuk mencari solusinya. Kerjasama politik yang dicanangkan Indonesia dalam masyarakat keamanan ASEAN mengetengahkan pengembangan suatu lingkungan yang adil, demokratis dan serasi harmonious, penegakan HAM dan kewajiban azasi manusia. Penyelesaian masalah –masalah perbatasan darat, laut dan udara melalui delimitasi dan demarkasi juga diketengahkan dalam pengembangan kerjasama politik ini. 40 Universitas Sumatera Utara Dengan mengetengahkan konsep demokrasi dan HAM Indonesia memperluas konsep keamanan pemerintahan ke keamanan kemanusiaan human security. Keamanan manusia ini menjadi isu hangat yang penting untuk dilaksanakan mengingat paradigma pemikiran hari ini mengarah pada pembangunan kemanusiaan tidak hanya sebatas institusionalisme. Masyarakat Keamanan ASEAN tidaklah dimaksudkan untuk mengintegrasikan atau meleburkan politik luar negeri masing–masing negara anggota ASEAN. Politik luar negeri dan pertahanan tetap dirumuskan dan dilaksanakan oleh masing-masing anggota tanpa intervensi dari negara anggota yang lain. Dalam hal ini ASEAN secara keseluruhan berpegang pada prinsip keamanan komprehensif, ketahanan Nasional dan Regional yang memiliki aspek- aspek politik, sosial dan ekonomi. Disisi lain Negara-negara ASEAN juga harus tetap berpegang teguh pada hak-haknya untuk mempertahankan eksistensi yang bebas dari campur tangan pihak luar dalam urusan internal masing-masing. Perkembangan yang baru ini ialah bahwa Negara hanya dianggap sama dalam pelaksanaan kedaulatannya apabila ia menjamin diberlakukannya standar-standar minimal dalam tata kelola yang baik good governance bagi warganya. 31 Sebuah prinsip dalam Masyarakat Keamanan ASEAN yang di kemudian hari menjadi problematis sendiri ialah bahwa kerjasama ini tetap harus mencerminkan kebulatan tekad ASEAN untuk melangkah maju dengan derap yang dapat diterima oleh semua Negara anggota. 31 ASEAN Charter, Executive Summary, Fundamental Principles and Objective 41 Universitas Sumatera Utara 2.1.4 Prinsip dan Kebijakan ASC Ada beberapa prinsip dan kebijakan yang sudah menjadi pedoman mutlak bagi ASEAN yang selalu menjadi ruh dalam setiap kerjasama yang di hasilkan oleh ASEAN termasuk juga dalam konteks Masyarakat Keamanan ASEAN yakni: - Penyelesaian perselisihan secara damai - Nilai-nilai lain yang tercantum dalam TAC - Dewan tinggi TAC sebagai lembaga pelaksanaan penyelesaian perselisihan damai - Menghormati kedaulatan Negara anggota - Non-Interferensi - Pembuatan keputusan atas dasar musyawarah mufakat - Ketahanan Nasional dan Regional dan keamanan komprehensif - ASEAN Regional Forum sebagai wahana untuk meningkatkan kerjasama politik dan keamanan di kawasan ASIA-PASIFIK - Memperkuat proses ARF dalam mendukung masyarakat keamanan ASEAN Dalam Masyarakat Keamanan ASEAN hal-hal baru yang menjadi fokus adalah masalah-masalah kelautan yang bersifat lintas batas dan oleh sebab itu harus ditangani secara regional, holistis, integrative serta komprehensif. Pemeliharaan dan peningkatan keamanan dan keselamatan di Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan tanggung jawab ketiga Negara pantai yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. 42 Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini ketiga Negara harus bekerjasama maritim lintas batas dengan dasar yang sudah diletakkan pada tahun 1971. Berdasarkan Bali concord II terdapat 12 ASC yakni: 1. ASC ditujukan untuk kerjasama politik dan keamanan ASEAN ketingkat yang lebih tinggi guna menjamin agar Negara-negara di kawasan ini hidup dengan damai satu dengan yang lain dan dengan dunia luar dalam lingkungan yang adil,demokratis dan harmonis. Anggota ASC semata- mata akan mengandalkan pada proses damai dalam menyelesaikan pertikaian intra regional serta memandang keamanan mereka sebagai terkait satu sama lain secara fundamental dan diikat oleh lokasi geografis ,visi dan tujuan yang sama. 2. ASC sementara mengakui hak berdaulat setiap Negara anggota untuk mengikuti kebijakan luar negeri dan pengaturan pertahanan masing- masing dan memperhatikan saling keterkaitan antara realitas politik, ekonomi dan sosial mengedepankan prinsip keamanan yang luas 3. ASEAN akan terus memajukan solidaritas dan kerjasama regional. Negara-negara anggota akan melaksanakan hak mereka untuk menjalani kehidupan Nasional yang bebas dari campur tangan luar dari masalah dalam negeri masing-masing. 4. ASC akan mematuhi piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional lainnya yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN yakni tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, pembuatan keputusan melalui consensus, ketahanan Nasional dan Regional, penghormatan 43 Universitas Sumatera Utara terhadap keamanan nasional, penolakan terhadap ancaman dan penggunaan kekerasan dan penyelesaian perbedaan dan persengkataan secara damai. 5. Isu dan masalah maritim bersifat lintas batas dan oleh karenanya akan ditangani secara holistis, terintegrasi dan komprehensif. Kerjasama maritim diantara Negara sesame anggota ASEAN akan memberikan sumbangan terhadap ASC. 6. Instrumen-instrumen politik ASEAN yang ada seperti deklarasi ZOPFAN, TAC dan SEANWFZ akan tetap memainkan peran penting dalam CBM prenvetive diplomacy dan pendekatan penyelesaian konflik. 7. High council dari TAC akan merupakan komponen penting dalam ASC mengingat ia merefleksikan komitmen ASEAN untuk mengakhiri perbedaan, pertikaian dan konflik secara damai. 8. ASC akan menyumbang terhadap pemajuan perdamaian dan keamanan diwilayah Asia Pasifik yang lebih luas dan merupakan refleksi dari kemauan ASEAN untuk melangkah dengan kecepatan yang nyaman untuk semua. Dalam hal ini ARF akan tetap menjadi forum utama dialog keamanan Regional dengan ASEAN sebagai motor utamanya. 9. ASC bersifat terbuka dan berorientasi keluar dengan menjalin hubungan dengan secara aktif dengan para sahabat dan mitra dialog ASEAN dalam rangka memajukan perdamaian dan stabilitas kawasan ini dan akan menjadikan ARF sebagai pilihan untuk memfasilitasi konsultasi dan 44 Universitas Sumatera Utara kerjasama antara ASEAN dan sabahat serta mitra mengenai masalah keamanan Regional. 10. ASC akan memanfaatkan sepenuhnya insitusi dan mekanisme dalam ASEAN dengan tujuan memperkuat kapaitas nasional dan regional untuk mengatasi terorisme,perdagangan obat-obat terlarang, perdagangan manusia dan kejahatan transnasional lainnya dan akan berupaya agar ASEAN tetap bebas dari senjata pembuat massal. Hal ini akan memungkinkan ASEAN untuk menunjukkan kapaitas dan tanggung jawab yang lebih besar sebagai motor utama ARF. 11. ASC akan menjajaki peningkatan kerjasama dengan PBB serta badan- badan internasional dan regional lainnya dalam rangka memelihara perdamaian dan keamanan internasional. 12. ASEAN akan mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan keamanan dan membangun modalitas ASC, meliputi antara lain elemen-elemen berikut ; pembentukan norma-norma, pencegahan komflik, pendekatan damai pasca konflik. Membaca Bali concord kedua sebagai ruh dari kerjasama ASEAN terlebih dalam kajian ini ASC terlihat sedikit adanya pergeseran paradigma dari orientasi yang sepeuhnya terfokus pada keamanan Negara dan hubungan antar Negara menuju keamanan yang lebih memperhatikan pembangunan politik yang lebih demokratis, meskipun masih samar-samar. Dalam Bali Concord 2 juga mendorong agar negara-negara anggota legowo dalam menerima kritik dari sesama anggota. 45 Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS PERAN INDONESIA MEWUJUDKAN STABILITAS