BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan
suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis Sugiyono,
2007:4 A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih Sugiyono, 2007 : 11. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang menjadi kendala penerapan standar akuntasi pemerintahan sebagai
variabel dependen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2007:72.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2007 : 73.
Penelitian ini akan dilakukan di Kota Binjai, dimana yang menjadi populasi penelitian adalah kepala SKPD dan staf PPK SKPD yang terlibat dalam
proses penyusunan laporan keuangan daerah pada pemerintah Kota Binjai. Jumlah populasi penelitian ini yaitu sebanyak 36 SKPD. Penelitian ini menggunakan
teknik pengambilan sampel secara sampling jenuh atau sensus. Samping jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2007 : 78. Berdasarkan pengertian di atas, maka semua populasi penelitian dijadikan sampel dalam penelitian ini.
C. Definisi Operasional dan Pengakuan Variabel
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengakuan Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Pengukuran Variabel
Skala Penelitian
Idenpenden Variabel
Penyusunan laporan Keuangan daerah
Penyusunan Laporan Keuangan Daerah
adalah melaporkan upaya – upaya yang
telah dilakukan serta hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan kegiatan secara
sistematis dan terstruktur pada suatu
periode pelaporan untuk kepentingan
dalam suatu Laporan Keuangan
Penyusunan laporan Keuangan daerah
diukur berdasarkan
kemampuan kepala SKPD dan staf SKPD
dalam memahami dan mengetahui partisipasi
dan tanggung
jawabnya dalam penyusunan Laporan
keuangan. Variabel ini diukur dengan skala
likert yaitu mengukur sikap dengan
mengatakan setuju atau tidak setuju
terhadap pertanyaan yang diajukan dengan
skor 5 SS=sangat setuju, skor 4
S=setuju, skor 3 TT=tidak tahu, skor
2 TS= tidak setuju, dan skor 1 STS =
sangat tidak Setuju Internal
Independen Variabel
Pemahaman terhadap SAP
Pendidikan dan pelatihan
Pemahaman terhadap SAP adalah yaitu
pemahaman atas standar akuntasi yang
diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Laporan keuangan pemerintah. Laporan
keuangan daerah menurut SAP terdiri
atas Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, serta
Catatan atas Laporan keuangan.
Lingkup Keuangan. Pemahaman SAP juga
terkait dengan pemahaman atas
lingkup SAP serta 11 pernyataan dalam
SAP Latar belakang
pendidikan adalah tingkatan pendidikan
yang ditempuh oleh perangkat kerja
daerah terkait dengan Penyusunan Laporan
Keuangan Daerah.
Pemahaman terhadap SAP diukur
berdasarkan kemampuan kepala
SKPD dan staf SKPD dalam memahami SAP
untuk menyusun laporan keuangan
daerah. Variabel ini diukur dengan sekala
likert yaitu mengukur sikap dengan
mengatakan setuju terhadap pertanyaan
yang diajukan dengan skor 5 SS=sangat
setuju, skor 4 S=setuju, skor 3
TT=tidak tahu, skor 2 TS= tidak setuju,
dan skor 1 STS = sangat tidak Setuju
Pendidikan dan
pelatihan diukur berdasarkan seberapa
sering perangkat kerja mengikuti pendidikan
dan pelatihan dalam penyusunan laporan
keuangan daerah. Variabel ini diukur
dengan skala likert yaitu mengukur sikap
dengan mengatakan setuju atau tidak setuju
terhadap pertanyaan yang diajukan dengan
skor 5 5 SS=sangat setuju, skor 4
Interval
Intrernal
Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan adalah
tingkatan pendidikan yang ditempuh oleh
perangkat kerja daerah terkait dengan
penyusunan laporan keuangan daerah.
S=setuju, skor 3 TT=tidak tahu, skor
2 TS= tidak setuju, dan skor 1 STS =
sangat tidak Setuju
Latar belakang pendidikan diukur
berdasarkan tingkat pendidikan yang
ditempuh oleh perangkat kerja daerah
terkait dengan tugasnya dalam
menyusun laporan keuangan daerah.
Variabel ini diukur dengan skala likert
yaitu mengukur sikap dengan mengatakan
setuju atau tidak setuju terhadap pertanyaan
yang diajukan dengan skor 5 5 SS=sangat
setuju, skor 4 S=setuju, skor 3
TT=tidak tahu, skor 2 TS= tidak setuju, dan
skor 1 STS = sangat tidak Setuju
D. Jenis dan Teknik pengumpulan Data