masing–masing jabatan ditetapkan oleh instansi Pembina jabatan fungsional dan instansi teknis yang bersangkutan.
4. Tahap–tahap pendidikan dan pelatihan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan program pendidikan dan pelatihan PNS, maka salah satu prasyarat yang perlu dipedomani adalah
melakukan prinsip–prinsip pendidikan dan pelatihan dengan senantiasa menerapkan pendekatan sistem melalui penerapan manajemen diklat yang efektif
dan efisien Najamudin, 2004, Menurut Najamudin 2004 terdapat 4 tahap dalam pendidikan dan pelatihan, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi.
a. Perencanaan
Sebagai tahap awal dan dalam perencanaan pendidikan dan pelatihan adalah melakukan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan training needs
assessment dengan mengidentifikasi dan mengukur adanya kesenjangan kemampuan yang seharusnya dikuasai aparatur dalam melaksanakan tugas–
tugasnya. Dengan Training Needs Assesment dapat diketahui jenis pendidikan dan pelatihan apa yang sesungguhnya sangat dibutuhkan yang sesuai dengan
kebutuhan daerah dan merupakan tuntutan tugas pokok dan fungsi tanggung jawab birokrasi di daerah Revida, 2007
Dessler 1995 membagi dua teknik utama dalam menentukan kebutuhan pendidikan dan pelatihan, yaitu analisis tugas dan analisis prestasi.
1 Analisis tugas merupakan suatu studi pekerjaan yang terperinci untuk
menentukan jenis keterampilan khusus yang diperlukan pegawai, 2
Analisis prestasi adalah upaya memverifikasi fakta adanya kemunduran itu harus diatasi melalui pendidikan dan pelatihan atau
dengan cara lain, misalnya mengganti perangkatperalatan atau memindahkan pegawai yang bersangkutan.
b. Pengorganisasian
Hasil dari analisis kebutuhan diklat tersebut selanjutnya menjadi acuan dalam menyusun desain program pendidikan dan pelatihan mulai dari
penetapan tujuan pelatihan, penetapan kurikulumsilabi, penetapan metode, penetapan peserta dan tenaga pengajar, strategi, evaluasi, maupun sarana dan
prasarana yang diperlukan.
c. Penyelenggaraan
Setelah selesainya penyusunan desain program pendidikan dan pelatihan, maka program pendidikan dan pelatihan dapat diselenggarakan.
Dengan demikian dapat diharapkan program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan benar–benar merupakan proses transformasi untuk
membentuk aparatur menjadi professional, memiliki pengetahuan, sikap atau nilai etika pemerintahan yang baik good governance dan keahlian yang
diperlukan dalam meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik.
d. Monitoring dan evaluasi
Kegiatan evaluasi terhadap hasil sebuah program pendidikan dan pelatihan menjadi penting untuk dilakukan sehingga dapat diketahui apakah
tujuan sebuah program diklat yang telah dilaksanakan tercapai atau tidak. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya dapat menjadi umpan balik dalam
penyusunan rencana program pendidikan dan pelatihan selanjutnya.
5. Metode pelaksana program dan pelatihan