Sejarah SAP Kerangka Konseptual dan Hipotesis

b. Ciri–ciri penting lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan akuntasi dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan : a Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan; b Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah; c Adanya pengaruh proses politik; d Hubungan antara pembayaran pajak dengan pelayanan pemerintah. 2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian: a Anggaran sebagai pernyataan kebijakan publik target–target fiskal, dan sebagai alat pengendalian; b Investasi dalam asset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan c Kemungkinan penggunaan akuntasi dana untuk tujuan pengendalian.

2. Sejarah SAP

a. Latar Belakang Terbitnya SAP Pada tahun 2002 Menteri Keuangan membentuk Komite Standar Akuntasi Pemerintahan Pusat dan Daerah yang bertugas menyusun konsep standar akuntasi pemerintahan pusat daerah yang tertuang dalam KMK 308KMK.0122002. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara mengamatkan bahwa laporan pertanggung jawaban APBNAPBD harus disusun oleh suatu komite standar yang independent dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. b. Proses Penyiapan SAP Komite standar yang dibentuk oleh Menteri keuangan sampai dengan tahun pertengahan tahun 2004 telah menghasilkan draf Standar Akuntasi Pemerintahan yang terdiri dari kerangka konseptual dan 11 pernyataan standar, kesemuanya telah disusun melalui due process Dalam pengantar SAP 2005:5 dijelaskan tahap–tahap penyiapan SAP sebagai berikut : a Identifikasi Topik untuk Dikembangkan menjadi Standar Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian topik–topik akuntasi dan pelaporan yang berkembang yang memerlukan pengaturan dalam bentuk pernyataan Standar Akuntasi Pemerintahan SAP. b Pembentukan Kelompok Kerja Pokja di dalam KSAP KSAP dapat membentuk pokja yang bertugas membahas topik– topik yang telah disetujui. Keanggotaan pokja ini berasal dari berbagai instansi yang kompeten di bidangnya. c Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja Untuk pembahasan suatu topik, pokja melakukan riset terbatas terhadap literatur–literatur, standar akuntasi yang berlaku di berbagai negara, praktik–praktik akuntasi yang sehat best practices, peraturan–peraturan, dan sumber–sumber lainnya yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas. d Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja Berdasarkan hasil riset terbatas dan acuan lainnya, Pokja menyusun draf SAP. Draf yang telah selesai disusun selanjutnya di bahas oleh pokja secara mendalam. e Pembahasan Draf oleh Komite Kerja Draf yang telah disusun oleh Pokja tersebut dibahas oleh anggota Komite Kerja. Pembahasan II lebih diutamakan pada substansi dan implikasi penerapan standar. Dengan pendekatan ini diharapkan draf tersebut menjadi standar akuntasi yang berkualitas. Dalam pembahasan ini tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan– perubahan dari draf awal yang diusulkan oleh pokja. Pada tahap ini, Komite Konsultatif untuk pengambilan keputusan peluncuran draf publikasian SAP. f Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan Komite kerja berkonsultasi dengan Komite Konsultatif untuk pengambilan keputusan peluncuran draf publikasian SAP. g Peluncuran Draf publikasian SAP Exposure Draft KSAP melakukan peluncuran draf SAP dengan mengirimkan draf SAP kepada stakeholders, antara lain masyarakat, Legislatif, lembaga pemeriksa, dan instansi terkait lainnya untuk memperoleh tanggapan. h Dengan pendapatan terbatas Limited Hearing dan dengar pendapatan publik public Hearings Dengan pendapatan dilakukan dua tahap, yaitu dengan pendapat terbatas dan dengan pendapat publik. Dengan pendapat terbatas dilakukan dengan mengundang pihak–pihak dari kalangan akademis, praktisi, pemerhati akuntasi pemerintahan untuk memperoleh tanggapanmasukan dalam rangka penyempurnaan draf publikasian i Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian KSAP melakukan pembahasan atas tanggapan masukan yang diperoleh dari dengar pendapat terbatas, dengar pendapat publik dan masukan lainnya dari berbagai pihak untuk menyempurnakan draf publikasian. j Finalisasi Standar Dalam rangka finalisasi draf SAP, KSAP memperhatikan pertimbangan dari BPK. Disamping itu, tahap ini merupakan tahap akhir penyempurnaan subtansi, konsistensi, koherensi maupun bahasa. Finalisasi setiap PSAP oleh seluruh anggota KSAP. c. Penetapan Standar Proses penetapan PP. SAP berjalan dengan koordinasi antara Sekretariat Negara, Departemen keuangan, dan Departemen Hukum dan HAM, serta pihak terkait lainnya hingga penandatanganan peraturan Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan oleh presiden pada tanggal 13 Juni 2005. d. Sosialisasi Awal SAP KSAP melakukan sosialisasi awal standar kepada para pengguna. Bentuk sosialisasi awal yang dilakukan berupa seminardiskusi dengan para pengguna, program pendidikan professional berkelanjutan, training of trainers TOT, dan lain–lain.

3. Komponen pernyataan SAP