BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI DATA
A. Analisa Data
Setelah diuji secara empiris, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti produktivitas kerja
pagawai pada dinas Tata Ruang, perumahan dan Permukiman Kota Binjai sudah cukup baik yaitu bahwa pengawasan pimpinan mempunyai pengaruh yang positif
terhadap tingkat hasil produktivitas kerja pegawai. 1.Klasifikasi Jawaban Responden
Dalam mengklasifikasi jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan, penulis membagi klasifikasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
sangat rendah dengan memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :
a. Kategori jawaban sangat tinggi diberi skor 5
b. Kategori jawaban tinggi diberi skor 4
c. Kategori jawaban sedang diberi skor 3
d. Kategori jawaban rendah diberi skor 2
e. Kategori jawaban sangat rendah diberi skor 1.
Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah,
maka terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Skor tertinggi- skor terendah Interval =
Banyaknya bilangan
5- 1 Maka diperoleh :
5 = 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu:
Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,2 – 5,0
Skor untuk kategori tinggi : 3.3 – 4,1
Skor untuk kategori sedang : 2,4 – 3,2
Skor untuk kategori rendah : 1,5 – 2,3
Skor untuuk kategori sangat rendah : 0,8 – 1,4 Untuk mengetahui jawaban tiap responden, terlebih dahulu penulis
mencari besarnya jumlah nilai jawaban terhadap tiap-tiap variabel dari tiap responden serta rata-rata setiap jawaban yang diberikan, dimana dapat kita lihat
pada tabel jawaban responden terhadap variabel x dan y yang terlampir pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1.1 Pelaksanaan Pengawasan
Tabel 31:Distribusi Frekuensi klasifikasi jawaban responden variabel X
Jumlah Nilai Jawaban Kategori
Frekuensi Presentase
4,2 -5,0 3,3 - 4,1
2,4 - 3,2 1,5 - 2,3
0,8 - 1,4 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
34 6
- -
- 85
15 -
- -
Total
40 100
Sumber : kuesioner penelitian, April 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap variabel
bebas X yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 34 responden 85, jawaban dengan kategori tinggi sebanyak 6 responden 15 sedangkan dengan
jawaban kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada. 1.2 Produktivitas Kerja
Tabel 32:distribusi Frekuensi klasifikasi jawaban responden variabel Y
Jumlah Nilai Jawaban Kategori
Frekuensi Presentase
4,2 -5,0 3,3 - 4,1
2,4 - 3,2 1,5 - 2,3
0,8 - 1,4 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
7 33
- -
- 17,5
82,5 -
- -
Total 40
100
Sumber : kuesioner penelitian, April 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat jawaban responden terhadap variabel terikat
Y yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 7 responden 17,5, jawaban dengan kategori tinggi sebanyak 33 responden 82,5, sedangkan
dengan jawaban sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang Perumahan dan Permukiman kota Binjai berada pada kategori
tinggi dengan persentase 82,5 . Ini berarti produktivitas kerja pegawai pada kantor tersebut berjalan dengan baik.
2. Pengaruh Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel maka digunakan
analisa korelasi. Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Koefisien Korelasi Product moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya antara variabel bebas dan variabel terikat Sugiono, 2003 :212
angka indeks korelasi ‘r’ product moment N
= populasi ∑x
= jumlah seluruh skor x ∑y
= jumlah seluruh skor y ∑xy = jumlah hasil kali antara x dan y
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
∑ X = 2312 ∑Y =1910
∑ X
2
=134.508 ∑Y
2
= 91.690 ∑XY =110.694
Keseluruhan hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus koefisien korelasi product moment, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
r
xy
r
xy
=
r
xy
=
r
xy
=
r
xy
= 0,453 Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi
product moment, maka dapat dilihat hasil koefisien sebesar 0,453. Untuk menentukan signifikan antara pengawasan dan produktivitas kerja, maka harus
diadakan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan hasil r pada tabel r tabel. Jika dilihat pada r tabel koefisien korelasi product moment
dengan taraf signifikan 5 untuk N= 40 diperoleh r tabel :0,312. Jika dibandingkan antara nilai r yang diperoleh dari rumus koefisien
korelasi product moment yaitu 0,312 dengan r tabel, maka dapat dilihat bahwa r yang dihasilkan melalui perhitungan koefisien korelasi product moment lebih
besar dibandingkan dengan nilai r tabel 0,4530,312, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengawasan terhadap
produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman
Universitas Sumatera Utara
kota Binjai. Ini berarti semakin tinggi pengawasan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja pegawai.
Berdasarkan hasil yang dikemukakan diatas maka hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara
pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Permukiman kota Binjai.
Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman sebagai berikut ini:
Tabel : 33 Pedoman Untuk memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interprestasi Koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 0,20 -0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,000 Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi Sangat tinggi
Berdasarkan tabel diatas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,453 termasuk pada kategori Sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara
pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada dinas Tata Ruang, Perumahan dan permukiman kota Binjai.
2. Uji Signifikan
Untuk mengetahui signifikan koefisien korelasi product moment tersebut diatas diperiksa melalui uji-t melalui rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
0,312
= 0,312 = 0,312
= 0,312 19,7 = 6,146
Harga t-hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan t-tabel. Untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk=40, maka diperoleh t-tabel =1,684. Jadi t-
hitung t-tabel atau 6,1461,684. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari harga t-tabel t-hitungt-tabel, dan diterima bila harga t-hitung lebih kecil.
Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,312 signifikan, artinya dapat digeneralisaikan pada
seluruh populasi yang ada. 3.
Koefisien Determinan Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh-pengaruh variabel
mengkuadratkan nilai koefisien product moment 100
D = 100
= 0,453² × 100 = 0,205 × 100
= 20,5
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan rumus diatas dapat diketahui bahwa sebesarnya pengaruh motivasi terhadap produktivitas pegawai pada dinas Tata Ruang, Perumahan dan
Permukiman kota Binjai sebesar 20,5 sedangkan 79,5 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Interpretasi Data 1. Pengawasan