b. Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat serta bibir kehitam-hitaman.
c. Tangan penuh dengan bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan
tanda bekas luka sayatan.
d. Goresan dan perubahan warna kulit ditempat bekas suntikan e. Buang air besar dan kecil kurang lancar
f. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
g. Mengalami jantung berdebar-debar h. Sering menguap
i. Mengeluarkan air mata berlebihan
j. Mengeluarkan keringat berlebihan
k. Mengalami nyeri kepalangilu-ngilu sendi.
2. Emosi
a. Sangat sensitif dan cepat bosan b. Bila ditegur atau dimarahi, malah menunjukkan sikap membangkang
c. Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara
kasar terhadap anggota keluarga atau orang disekitarnya. d. Napsu makan tidak menentu
4. Perilaku
a. Malas dan sering melupakan tanggungjawab dan tugas-tugas rutinnya. b. Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
c. Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit
dan pulang lewat tengah malam.
Universitas Sumatera Utara
d. Suka mencuri dirumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga dirumah. Begitu juga dengan barang-
barang berharga miliknya banyak yang hilang. e. Selalu kehabisan uang
f. Waktunya dirumah sering kali dihabiskan dikamar tidur, kloset, gudang,
ruang yang gelap, kamar mandi atau tempat-tempat sepi lainnya.
g. Takut akan air jika terkena akan terasa sakit, karena itu mereka akan jadi
malas mandi.
h. Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan, biasanya terjadi pada saat
gejala putus zat.
i. Sikap cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada
maunya seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat. j. Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
k. Sering mengalami mimpi buruk. Prisaria M., 2012 2.1.10 Upaya Penanggulangan Narkoba
Ada lima bentuk penanggulangan masalah narkoba 1. Promotif Pembinaan
Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini
secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan memakai narkoba. dengan pelaku
Universitas Sumatera Utara
program adalah lembaga kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
2. Preventif Program Pencegahan Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal
narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat
efektif bila dibantu oleh lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat. Bentuk kegiatan preventif yang
dilakukan kampanye anti penyalahgunaan Narkoba. Dengan memberikan informasi satu arah tanpa tanya jawab, hanya
memberikan garis besarnya, dangkal dan umum, disampaikan oleh toma, ulama, seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga dengan
mengunakan poster, brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa penjelasan yang mendalam atau ilmiah
tentang narkoba. a Penyuluhan seluk beluk narkoba.
b Pendidikan dan penyuluhan terhadap kelompok sebaya. c Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba
di masyarakat 3. Kuratif Pengobatan
Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat
Universitas Sumatera Utara
dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan
oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus. Bentuk kegiatan kuratif.
a. Penghentian pemakaian narkoba. b. Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian
narkoba. c. Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba.
d. Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh narkoba seperti : HIVAIDS,
hepatitis BC, sifilis, pnemonia, dan lain – lain. 4.
Rehabilitatif Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai
narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas
pemakai narkoba, Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit ikutan berupa:
a Kerusakan fisik syaraf, otak, darah, jantung, paru-paru, ginjal, hati dan lain-lain.
b Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif. c Penyakit-penyakit ikutan.
Universitas Sumatera Utara
5. Represif
Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instasi pemerintah
yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba Kumala Sari Intan, 2012
2.1.11. Cara Menghindari Jeratan Narkoba
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari jeratan narkoba sebagai berikut:
1 Dapatkan dahulu informasi mengenai ketergantungan tentang bahaya narkoba kepada ahlinya atau melalui media seperti koran, majalah, seminar- seminar dan
lain-lain. 2 Persiapan diri untuk menolak apabila ditawari.
3 Belajar berkata tidak untuk narkoba. 4 Memiliki cita-cita dalam hidup untuk masa depan.
5 Lakukan kegiatan positif yang berguna untuk orang tua dan sekeliling. 6 Kuatkan iman dan ketakwaan kapada Tuhan yang Maha Esa Prisaria M., 2012.
2.1.12. Ciri-ciri Orang Berisiko Tinggi untuk Menjadi Pengguna Narkoba
Ciri-ciri orang yang berisiko tinggi untuk menjadi pengguna narkoba yakni : 1. Orang yang mudah kecewa.
2. Orang tidak sabaran. 3. Orang suka menentang aturan.
4. Orang yang suka mengambil resiko yang berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
5. Orang yang cepat bosan. 6. Orang yang sudah menunjukkan perilaku anti sosial sejak usia dini.
7. Pengaruh terhadap keluarga korban narkoba. 8. Kurang sopan santun dan melawan kepada orang tua Setiadji Sutarmo, 2006.
2.1.13. Langkah-langkah yang Dapat Dipersiapkan dalam Rangka Prevensi dan
Promosi akan Bahaya Penyalahgunaan NAPZA 1.
Program Informasi
Hati-hati mengemukakan sesuatu secara sensasional, karena justru akan menarik bagi mereka untuk menguji keberaniannya. Teknik menakut-nakuti hanya efektif
dalam keadaan terbatas. Materi dan cara memberikan informasi hendaklah sesuai dengan penerima informasi. Suatu pesan yang sama sifatnya, misalnya pesan
melalui media massa akan diterima oleh berbagai kelompok dalam masyarakat yang berbeda-beda, bisa diartikan secara berbeda pula, sehingga timbul dampak
yang tidak diinginkan.
2. Program Pendidikan Efektif