Keluarga Usaha – Usaha Penanggulangan Ijime Di Kalangan Siswa Di Jepang Nihon No Gakusei No Shuui Ni Aru Ijime No Mondai No Kaishaku

3.2 Keluarga

Keluarga adalah salah satu faktor yang penting untuk mengatasi tindakan ijime. Dalam keluarga, orang tualah yang memiliki peranan yang sangat besar agar anak tidak mengalami atau melakukan tindakan ijime. Orang tua seharusnya lebih memperhatikan kehidupan anaknya. Orang tua dituntut kecakapannya dalam mendidik dan menyayangi anak – anaknya. Jangan membiarkan anak hidup dalam kekangan mental ataupun fisik. Sikap memarahi anak habis – habisan, apalagi tindak kekerasan pemukulan dan tindakan fisik tidaklah baik, karena hal itu hanya akan menimbulkan luka yang mendalam pada fisik dan batinnya sehingga menyebabkan anak merasa tidak diperhatikan, tidak disayangi. Sehingga akan menimbulkan kebencian pada orang tuanya dan trauma pada anak. Akibat lain dari tindakan kekerasan adalah anak akan merasa rendah harga dirinya karena merasa pantas mendapat hukuman sehingga menurunkan prestasi anak di sekolah dan hubungan sosial atau pergaulan dengan teman – temannya akan terganggu. Sehingga hal ini akan mempengaruhi rasa percaya diri anak yang seharusnya terbangun sejak kecil. Apa yang dialaminya akan membuat anak meniru kekerasan dan bertingkah laku agresif dengan cara memukul atau membentak apabila timbul kekesalan di dalam dirinya. Akibat lain anak akan selalu cemas, mengalami mimpi buruk, depresi dan mengalami berbagai masalah di sekolah. Penting disadari oleh orang tua bahwa anak dilahirkan ke dunia ini dilekati dengan berbagai hak yang layak didapatkannya. Seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan pengasuhan yang baik, kasih sayang dan perhatian. Menjalin komunikasi dengan anakpun merupakan salah satu tindakan penting bagi orang tua untuk menghindarkan dan menangulangi kekerasan pada anak. Tujuannya adalah agar anak akan merasa cukup nyaman bercerita kepada orang tua ketika mereka mengalami intimidasi ataupun kekerasan di sekolah. Jika anak – anak mengetahui bahwa mereka dapat mendatangi orang tua mereka dengan hal – hal yang baik atau buruk dan bahwa orang tua akan menyimak mereka secara aktif serta menawarkan dukungan, bimbingan, dan kebijaksaan, maka mereka mungkin akan memberi tahu orang tua kalau mereka telah ditindas. Bahkan kalau mereka tidak datang seketika dan memberi tahu orang tua, bila orang tua meluangkan waktunya untuk berdialog dengan anak – anak tentang kegiatan mereka sehari – hari dan kalau orang tua terlibat dalam kehidupan anak – anak mereka dan mengetahui teman – teman anaknya maka orang tua cenderung mengetahui tanda – tanda kalau ada sesuatu yang salah dengan anak mereka termasuk tentang adanya penindasan yang telah dialami oleh anak mereka. Dengan begini anak akan mengetahui bahwa tak ada satupun yang terlalu tolol atau terlalu serius untuk dibicarakan dan anak juga mengetahui bahwa orang tua ada sebagai orang dewasa yang peduli untuk mendukung dan memberdayakan dirinya. Orang tua juga tidak baik terlalu memanjakan anaknya dengan terlalu memberikan kasih saying yang salah. Dengan terlalu memanjakan anak, orang tua secara tidak langsung menghambat perkembangannya. Jika anak bersalah, hendaknya orang tua bertindak tegas dan bijaksana sehingga anak tahu perbuatan itu salah dan berusaha tidak lagi mengulangi kesalahannya. Selain itu orang tua harus mengajarkan anak untuk tidak lari dari masalah. Biarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu sebab dengan demikian akan membuat kepercayaan dirinya semakin baik dan semakin dewasa dalam bersikap. Apabila anak meminta misalnya pindah sekolah, sebisa mungkin jangan turuti hal tersebut sebab masalah penindasan terjadi hampir di setiap sekolah. Di Jepang saat ini ada istilah Kyooiku mama. Kyooiku mama adalah ibu yang memusatkan perhatiannya kepada pendidikan anak sehingga ibu memiliki peranan yang sangat penting terhadap pendidikan anak. Anak – anak dididik dengan keras dan disiplin yang kuat. Karena disiplin dan ketatnya jam pelajaran, membuat waktu bermain hampir tidak ada sehingga anak – anak merasa ditekan. Hal ini tidak baik sebab selain belajar, anak juga memerlukan waktu untuk bermain bersama teman – temannya dan bersosialisasi dengan yang lain. Oleh sebab itu, ibu sebagai yang berperan penting disini hendaknya selain mendidik anaknya untuk disiplin dalam belajar tapi juga memberikan waktu untuk anaknya bermain dengan teman – temannya supaya anak tidak merasa tertekan. Selain itu, orang tua juga harus dapat meluangkan waktunya kepada anaknya dan tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Banyak sekarang suami istri di Jepang yang bekerja di luar dan meninggalkan anaknya di rumah. Sehingga timbullah masalah yang disebut Kagikko anak pembawa kunci. Maksudnya adalah anak diberi tugas membawa kunci rumah dan membukakan pintu jika orang tuanya pulang kerja. Anak dengan keadaan seperti ini merasa kehampaan dan kesepian dalam dirinya karena tidak seorangpun yang akan menyambut kedatangannya. Dalam hal ini, yang menjadi temannya adalah acara – acara televisi saja. Tidak ada pengawasan orang tua terhadap acara apa – apa saja yang ditonton oleh anak. Banyak acara televisi yang buruk yang ditonton oleh anak termasuk acara – acara ataupun berita – berita tentang penindasan yang tentunya membawa dampak buruk bagi anak. Hal ini juga dapat menyebabkan anak – anak melakukan perilaku menyimpang termasuk ijime. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk bisa meluangkan waktunya dan melakukan pengawasan terhadap tontonan anak – anak mereka agar anak – anak mereka tidak terpengaruh dampak buruk dari program televisi yang ditonton olah anak mereka.

3.3 Sekolah