Peran Pelaku Peranan Peraturan Perundang-undangan KUHP

Korban kejahatan yang pada dasarnya merupakan pihak yang paling menderita dalam suatu tindak pidana, karena tidak memperoleh perlindungan sebanyak yang diberikan oleh undang-undang kepada pelaku kejahatan. Akibatnya, pada saat pelaku kejahatan telah dijatuhi sanksi pidana oleh pengadilan, kondisi korban kejahatan seperti tidak dipedulikan sama sekali. Padahal, masalah keadilan dan penghormatan hak asasi manusia tidak hanya berlaku terhadap pelaku kejahatan saja tetapi juga korban kejahatan. Dalam setiap penanganan perkara pidana aparat penegak hukum polisi, jaksa seringkali diperhadapkan pada kewajiban untuk melindungi dua kepentingan yang terkesan saling berlawanan, yaitu kepentingan korban yang harus dilindungi untuk memulihkan penderitaannya karena telah menjadi korban kejahatan secara mental, fisik, maupun material, dan kepentingan tertuduhtersangka sekalipun dia bersalah tetapi dia tetap sebagai manusia yang memiliki hak asasi yang tidak boleh dilanggar. Terlebih apabila atas perbuatannya itu belum ada putusan hakim yang menyatakan bahwa pelaku bersalah. Maka dari itu pelaku harus dianggap sebagai orang yang tidak bersalah asas praduga tidak bersalah. 119

C. Peran Pelaku

Secara umum, faktor ini dikaitkan dengan pendidikan, keagamaan , rasa moral, lingkungan, dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Briptu R. Haloho bahwa seseorang yang berpendidikan rendah, kemungkinan akan mudah untuk melakukan suatu tindak pidana, termasuk pencurian dengan, dibandingkan dengan mereka yang berpendidikan tinggi atau yang lebih tinggi. 119 Ibid, hal. 169 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pencurian dengan kekerasan ini tidak akan terjadi apabila tidak adanya niat dari si pelaku sendiri, kewaspadaan korban, tinggi nya tingkat keamanan di Bagan Sinembah, pergaulan pelaku yang baik, tidak adanya kesempatan sekecil apapun yang diberikan korban kepada si pelaku. 120

D. Peranan Peraturan Perundang-undangan KUHP

Tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Polsek Bagan Sinembah mengalami suatu hambatan. Dari hambatan tersebut, pihak penegak hukum dapat belajar apakah yang diperlukan dalam mengatasi hambatan tersebut. Hambatan adalah suatu tantangan atau rintangan, atau kendala-kendala yang terdapat dalam suatu kejadian, sedangkan Undang-undang adalah ketentuan-ketentuan dan peraturan yg dibuat oleh pemerintah suatu negara, disusun oleh kabinet menteri, badan eksekutif, dsb dan disahkan oleh parlemen dewan perwakilan rakyat, badan legeslatif, dsb ditandatangani oleh kepala negara Presiden, Kepala Pemerintah, Raja. 121 Upaya dalam penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Polsek Bagan Sinembah dihadapkan dengan kendala – kendala. Kendala yang dihadapi oleh Polsek Bagan Sinembah adalah hambatan dalam Undang-undang atau peraturan yang berkaitan, dalam masyarakatnya, dan dalam aparatporsenil kepolisian nya sendiri 122 . Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kapolsek Bagan Sinembah, hambatan dalam penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan 120 Hasil wawancara dengan Briptu R. Haloho di Polsek Bagan Sinembah 121 Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta : Pusat Bahasa, 2008 online 122 Skripsi Online Upaya Polri dalam Menanggulangi Tindak Pidana Penadahan Kendaraan Bermotor hasil Pencurian studi kasus di POLRES Malang, 2008 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA adalah bahwa sebenarnya hukuman yang tertera dalam Pasal 365 KUHP sudah tertera dengan jelas terhadap hukuman tersebut belum maksimal di berikan ke pada pelaku. 123 Isi dari Pasal 365 KUHP adalah sebagai berikut: Pasal 365 KUHP ayat 1 sampai dengan ayat 4 yaitu : 124 Ayat 1 : “Hukuman penjara maksimal sembilan 9 tahun, apabila pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan terpergok agar dapat kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi orang lain kawannya yang turut melakukan kejahatan itu dengan melarikan diri atau supaya barang yang dicurinya itu tetap berada ditangannya”. Ayat 2 : “Hukuman penjara selama-lamanya dua belas 12 tahun dijatuhkan : 1e : jika perbuatan itu dilakukan pada waktu malam didalam sebuat rumah atau perkarangan yang tertutup, dijalan umum atau di dalam term yang sedang berjalan. 2e : jika perbuatan itu dilakukan oleh dua orang atau lebih secara bersama- sama. 3e : jika si pelaku masuk ketempat melakukan kejahatan itu dengan jalan membongkar atau memanjat atau dengan jalan memakai kunci palsu atau pakaian jabatan palsu. 4e : jika perbutan itu menjadikan orang mendapat luka berat”. Ayat 3 : “Hukuman penjara maksimal lima belas 15 tahun dijatuhkan jika karena perbuatannya itu mengakibatkan orang lain mati”. Ayat 4 : “Hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya dua belas 20 tahun dijatuhkan, jika perbuatan itu menjadikan orang mendapat luka berat atau mati yang dilakukan oleh dua orang bersama-sama atau lebih dan disertai pula oleh salah satu orang yang tertera dalam No.1 dan 3. 125 Pelaku kejahatan misalnya melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan luka berat ataupun mati, tetapi hukuman yang didapat pelaku kurang dari lima belas tahun, bahkan hanya mendapat hukuman tiga tahun saja, sehingga banyak pelaku kejahatan tersebut merupakan residivis, 123 Wawancara dengan Bapak Kapolsek Bagan Sinembah, di Polsek Bagan Sinembah 124 R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP, Bogor : Politeia, 1994, hlm. 253 125 R. Soesilo, Ibid, hlm. 254 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tetapi hanya ditempat yang berbeda. Oleh karena itu, banyak pelaku kejahatan yang beranggapan bahwa hukumannya masih terlalu ringan sehingga pelaku dapat mengulang perbuatannya lagi. 126 Pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku pencurian dengan kekerasan dalam penanggulangan tindak pidana pencurian dengan kekerasan merupakan hambatan bagi si pelaku melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut. Pihak kepolisian mengatakan bahwa sanksi yang diberikan kepada setiap pelaku kejahatan tidak sesuai dengan bentuk tindak pidananya, padahal didalam KUHP sudah tertera dengan jelas mengenai lamanya waktu hukumannya. 127 Pelaksanaan terhadap perturan tindak pidana pencurian dengan kekerasan harus menjadi prioritas dalam suatu peradilan pidana, karena pelaku kejahatan dapat mengulang perbuatannya atau tidak tergantung kepada hukumannya, apakah hukuman nya sudah dapat memberikan efek jera atau tidak. Namun, di Polsek Bagan Sinembah, pelaku kejahatan merupakan residivis, hanya saja di tempat yang berbeda. 128

E. Peranan Porsenil Anggota Kepolisian

Dokumen yang terkait

Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Ternak Kerbau (Studi Kasus Polsek Padang Bolak, Kec.Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara)

10 136 89

Upaya Polri Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Sepeda Motor Dengan Kekerasan (StudiPadaKepolisianSektorPakuanRatu)

0 44 50

UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Studi di polresta Bandar Lampung)

0 12 70

Kajian Yuridis Unsur Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan

0 3 6

PENGHENTIAN PENYIDIKAN PADA TINDAK PIDANA PENCURIAN DI WILAYAH HUKUM POLSEK DURI (RIAU).

1 1 6

PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN TERHADAP KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS DI KEPOLISIAN SEKTOR KUTA KABUPATEN BADUNG).

0 3 65

UPAYA KEPOLISIAN TERHADAP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR (Studi Kasus di Polsek Banjar Agung KabupatenTulang Bawang)

0 0 13

BAB II PENGATURAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN A. Pencurian Dengan Kekerasan Sebagai Bagian dari Kejahatan Kekerasan - Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Di Polsek Bagan Sinembah Riau

1 1 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Di Polsek Bagan Sinembah Riau

0 0 26

PENANGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DI POLSEK BAGAN SINEMBAH RIAU SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mahasiswa Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Disusun oleh : Hanna Mandela 080200224

0 0 11