39
Produk dan Bahan Baku
PKS Rambutan merupakan pabrik yang mengolah kelapa sawit menjadi CPO crude palm oil atau minyak sawit kasar. Sumber TBS Tandan Buah
Segar sebagai sumber bahan baku yang masuk ke PKS Rambutan adalah berasal dari kebun seinduk dan pihak ketiga. Sumber TBS dari kebun seinduk berasal dari
delapan kebun kelapa sawit, yaitu : Kebun Rambutan, Kebun Tanah Raja, Kebun Gunung Pamela, Kebun Gunung Monako, Kebun Sarang Gitting, Kebun Silau
Dunia, Kebun Sei Putih, dan Kebun Gunung Para, sedangkan dari pihak ketiga berasal dari PIR dan Pembelian TBS pihak ketiga.
Buah yang berasal dari kebun seinduk merupakan TBS, namun dari pihak ketiga hanya berupa brondolan saja. Dari perkiraan keseluruhan, buah yang
berasal dari pihak ketiga hanya berkisar 5-10 dari total bahan baku yang dibutuhkan PKS.
Proses Produksi CPO
PKS Rambutan mengolah tandan buah segar TBS menjadi crude palm oil CPO dan kernel. Untuk mengolah TBS menjadi crude palm oil CPO dan
kernel, PKS Rambutan memiliki 10 stasiun kerja yang saling terkait, yaitu : Stasiun Penerimaan TBS dan Pengiriman Produksi, Stasiun Loading Ramp,
Stasiun Rebusan, Stasiun Thresing, Stasiun Pressing, Stasiun Klarifikasi, Stasiun Kernel, Stasiun Water Treatment, Stasiun Water Plant, Stasiun Fat-fit dan
Effluent. Kapasitas pabrik disesuaikan dengan kapasitas alat pengempaan, yaitu 30 tonjam. Diagram alir proses produksi CPO di PKS Rambutan dapat dilihat pada
Lampiran 4.
1. Stasiun Penerimaan TBS
Pada stasiun ini, dilakukan proses penerimaan TBS, yang bertujuan untuk memperoleh catatan waktu dan jumlah produk yang masuk dan dibongkar di
loading ramp sesuai dengan kapasitas olah dan tidak dibenarkan membongkar TBS di pohon. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan terdiri atas alat angkut
TBS, timbangan dan loading ramp. Prosedur kerja di stasiun penerimaan TBS adalah sebagai berikut :
40 a. Penerimaan TBS harus disertai dengan surat pengantar buah yang
berisikan : asal TBS, tahun tanam, jumlah tandan, tanggal panen, jam berangkat dan ditandatangani oleh pengirim.
b. Penerimaan TBS disesuaikan dengan waktu olah dan kapasitas pabrik. c.
Alat angkut TBS terlebih dahulu ditimbang, dicatat tanggal, jam tiba, dan hasil timbangan bruto.
d. TBS dibongkar di loading ramp.
e. Alat angkut TBS ditimbang kosong tarra, sehingga diketahui berat netto.
Berat netto adalah berat bruto dikurangi berat tarra. f.
Penimbangan dan pencatatan hasil penimbangan diserahkan kepada pemasok yang bersangkutan sesuai dengan formulir yang berlaku.
g. Hasil penimbangan TBS dibukukan dalam buku produksi.
2. Stasiun Loading Ramp
Loading ramp adalah tempat penampungan sementara dan pemindahan tandan buah ke dalam rebusan sterilizer. Tandan buah ditaruh pada tiap-tiap
sekat bays dan diatur dengan pintu-pintu lain dengan isian sesuai kapasitas. Pengisian bays tidak boleh terlalu penuh karena dapat mengakibatkan hal-hal
berikut : 1. Pintu dan penahan buah membengkok.
2. Tandan dan buah brondol dapat jatuh ke bawah
3. Dapat menyulitkan penurunan tandan buah ke dalam lori.
Hal tersebut diatas dapat mengakibatkan kerugian produksi, yaitu kenaikan losis dan kenaikan ALB. Loading ramp PKS Rambutan berjumlah satu unit
12 bays dengan kapasitas loading ramp sebesar 144 ton. Pada stasiun ini terjadi proses sortasi, yaitu pemilihan TBS yang sesuai
dengan kriteria yang diinginkan PKS. Tujuan sortasi adalah untuk menjamin bahan baku TBS kelapa sawit yang diterima di pabrik sesuai kriteria yang
sudah ditentukan. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan antara lain gancu, sekop, timbangan, buku sortasi, dan surat pengantar buah.
Formatted:
Bullets and Numbering
Formatted:
Bullets and Numbering
41 Tabel 8. Kriteria kematangan TBS, persyaratan mutu dan komposisi panen yang
ideal Instruksi Kerja Bagian Sortasi PKS Rambutan PTP. N III, 2005
Fraksi Kematangan Buah
luar membrondol Komposisi
panen ideal
Fraksi 00 Fraksi 0
Fraksi 1 Fraksi 2 dan 3
Fraksi 4 dan 5 Sangat mentah
Mentah Kurang matang
Matang Lewat matang
Tidak ada 0 – 12,5
12,50 – 25 25 - 75
75 - 100 dan buah dalam ikut membrondol
Tidak boleh ada Tidak boleh ada
Maksimal 20 Maksimal 68
Maksimal 12
Brondolan = 2
5 4
7 Fraksi
Fraksi +
+ Catatan : 7 adalah brondolan dari Fraksi 0,1,2 dan 3. Apabila persentase
brondolan kurang dari perhitungan maka setiap penurunan kekurangan brondolan 1 maka rendemen turun sebesar 0,5 .
Prosedur pelaksanaan sortasi adalah sebagai berikut : 1. Buah yang disortasi hanyalah buah segar TBS yang diserahkan pada hari
yang sama ke pabrik. 2.
Truk yang mengangkut TBS yang akan disortasi dipilih secara acak random dari setiap afdeling oleh asisten laboratorium dan secara
insidentil ditetapkan manajer. 3.
Buah yang disortasi adalah 5-10 dari produksi atau minimal 1 truk dari setiap afdeling. Buah pihak ketiga plasma, pembelian, dan titip olah
disortasi seluruhnya. 4.
Hasil dari sortasi berlaku umum untuk semua produksi TBS afdeling bersangkutan pada hari yang sama.
3. Stasiun Perebusan Sterilizer