Stasiun Perebusan Sterilizer Stasiun Penebahan Thresing dan Pengadukan Digester

41 Tabel 8. Kriteria kematangan TBS, persyaratan mutu dan komposisi panen yang ideal Instruksi Kerja Bagian Sortasi PKS Rambutan PTP. N III, 2005 Fraksi Kematangan Buah luar membrondol Komposisi panen ideal Fraksi 00 Fraksi 0 Fraksi 1 Fraksi 2 dan 3 Fraksi 4 dan 5 Sangat mentah Mentah Kurang matang Matang Lewat matang Tidak ada 0 – 12,5 12,50 – 25 25 - 75 75 - 100 dan buah dalam ikut membrondol Tidak boleh ada Tidak boleh ada Maksimal 20 Maksimal 68 Maksimal 12 Brondolan = 2 5 4 7 Fraksi Fraksi + + Catatan : 7 adalah brondolan dari Fraksi 0,1,2 dan 3. Apabila persentase brondolan kurang dari perhitungan maka setiap penurunan kekurangan brondolan 1 maka rendemen turun sebesar 0,5 . Prosedur pelaksanaan sortasi adalah sebagai berikut : 1. Buah yang disortasi hanyalah buah segar TBS yang diserahkan pada hari yang sama ke pabrik. 2. Truk yang mengangkut TBS yang akan disortasi dipilih secara acak random dari setiap afdeling oleh asisten laboratorium dan secara insidentil ditetapkan manajer. 3. Buah yang disortasi adalah 5-10 dari produksi atau minimal 1 truk dari setiap afdeling. Buah pihak ketiga plasma, pembelian, dan titip olah disortasi seluruhnya. 4. Hasil dari sortasi berlaku umum untuk semua produksi TBS afdeling bersangkutan pada hari yang sama.

3. Stasiun Perebusan Sterilizer

Dari loading ramp, TBS dimasukkan ke dalam lori rebusan, kemudian lori dimasukkan ke dalam rebusan sterilizer untuk direbus dengan tujuan berikut ini : - Memudahkan brondolan lepas dari tandan - Melunakkan buah sehingga mudah diaduk - Menonaktifkan enzim-enzim yang merusak mutu minyak Formatted: Bullets and Numbering 42 - Menggumpalkan zat putih telur dalam buah agar pemurnian minyak mudah dilakukan. - Melunakkan inti dari cangkang. Perebusan dilaksanakan dengan kondisi operasi sebagai berikut : - Tekanan uap 2.8 sampai dengan 3.0 kgcm 2 . - Waktu merebus 80-90 menit siklus perebusan - Sistem merebus 3 puncak, puncak pertama dengan tekanan 1 kgcm 2 , puncak kedua sampai 2 kgcm 2 dan puncak ketiga 2.8-3 kgcm 2 . - Pada puncak ketiga, waktunya 35-45 menit, dimana lamanya tergantung pada kondisi buah buah segar 45 menit, buah menginap 35 menit. Tujuan cara merebus sistem tiga puncak adalah sebagai berikut : - Tahap pertama adalah pembuangan udara dan penguapan air dari tandan buah air kondensat. - Tahap kedua, untuk pematangan dan melunakan daging buah. Cara ini dilakukan untuk memperoleh hasil rebusan buah yang sempurna, mengingat kerapatan brondolan dalam tandan buah semakin padat atau solid. Untuk mencapai kematangan perebusan brondolan bagian dalam diperlukan panas yang cukup. Pembuangan air kondensat dan udara pada puncak pertama dan kedua harus benar-benar sampai habis. Perebusan yang kurang sempurna akan mengakibatkan brondolan sukar lepas dari tandan, kehilangan brondolan di janjang kosong naik, buah yang kurang matang memerlukan perebusan ulang, pengepresan lebih sulit, inti kurang lekang dari cangkangnya, kehilangan minyak dalam air kondensat tinggi, serta kehilangan minyak dalam janjang kosong naik.

4. Stasiun Penebahan Thresing dan Pengadukan Digester

Setelah direbus tandan buah dimasukkan kedalam alat penebah thresher. Tujuannya untuk melepaskan brondolan dari janjangan. Proses perontokan berlangsung akibat terbantingnya berulang-ulang tandan buah di dalam alat penebah, yang berputar dengan kecepatan ± 23 rpm. 43 Dalam penggunaan alat penebah, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : - Sewaktu diputar, tandan buah dalam alat penebah harus dapat mencapai ketinggian yang maksimal sebelum jatuh. - Pengaturan buah yang masuk ke dalam alat penebah disamakan dengan kapasitas alat, sehingga tidak terjadi kelebihan kapasitas. Hal yang menyebabkan hasil penebahan kurang sempurna antara lain : - Tandan buah dari lapangan mentah - Tandan buah kurang masak dalam perebusan - Susunan brondolan dalam tandan sangat rapat dan padat sehingga uap tidak dapat mencapai bagian dalam tandan. - Pengeluaran udara kurang sempurna. Setelah terjadi penebahan di alat penebah thresher, selanjutnya brondolan dimasukkan ke dalam alat pengadukan digester. Brondolan yang telah rontok pada proses penebahan, selanjutnya dimasukkan kedalam alat pengadukdigester. Di dalam alat pengaduk, brondolan diremasdilumat dengan pisau pengaduk yang diputar sambil dipanaskan. Proses pengadukan berlangsung akibat adanya gesekan antara pisau brondolan dan adanya tekanan gaya berat dari brondolan yang terisi penuh dalam alat pengaduk. Tujuan dari proses pengadukan adalah mendapatkan massa adukan yang homogen agar mudah diproses dalam pengepresan. Pengadukan dilaksanakan dalam kondisi sebagai berikut : - Ketel adukan selalu dalam keadaaan penuh. - Suhu 90–95 o C. - Waktu pengadukan ± ½ jam. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, massa adukan akan sulit dikempadipress, dan akibatnya kehilangan minyak dalam ampas semakin tinggi.

5. Stasiun Pengempaan Pressing