50 pabrik terkait dan dibuat dalam laporan tertulis untuk diserahkan kepada
direktur produksi, bagian teknologi, distrik, manajer, dan pabrik yang bersangkutan.
9. Stasiun Pembangkit Tenaga Listrik Power Plant
Stasiun ini berfungsi sebagai penggerak peralatan pabrik, penerangan pabrik dan kantor serta perumahan. PKS Rambutan memiliki 2 dua unit
Turbin Generator dan 2 dua unit Diesel Generator. Untuk menampung steam dari turbin terdapat 1 satu unit BPV Back Pressure Vessel, yang berfungsi
untuk mendistribusikan uap ke stasiun-stasiun yang memerlukan uap.
10. Stasiun Boiler Pembangkit Tenaga Uap
Sumber uap di PKS Rambutan adalah Boiler. Uap tersebut digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan pemanasan. Boiler tersebut menggunakan
bahan bakar fibre dan shell yang dihasilkan oleh stasiun Depericarper dan Kernel Recovery.
Boiler berfungsi untuk menghasilkan steam dari pipa-pipa air, dimana di dalam boiler pipa-pipa air tersebut dipanaskan dengan mengalirkan udara
panas dari hasil pembakaran di Refactory sehingga dibutuhkan untuk proses pembakaran. Udara dari boiler dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Udara primer : udara dipasok dari bawah rangka bakar grate.
b. Udara sekunder
: udara dipasok melalui lorong masuk bahan bakar. Secara teori, sejumlah bahan bakar memerlukan udara agar pembakaran
total tercapai. Udara lebih sebaiknya dihindarkan karena ini akan mendinginkan tungku masak dan operasi boiler jadi tidak efisien. Ada
beberapa cara untuk menentukan apakah jumlah udara yang dipasok sudah mencukupi atau berlebihan, yaitu dengan cara berikut :
a. Oksigen lebih O
2
meter dapat ditempatkan pada Exhouse Ducting agar dapat mengukur oksigen didalam emisi gas asap, dimana angka 2–3 menunjukkan udara
cukup untuk proses pembakaran yang baik. Lebih dari angka diatas berarti terlalu banyak udara lebih dan udara ekstra ini akan dapat mendinginkan
tungku.
Formatted:
Bullets and Numbering
51 b. Karbondioksida
Alat pengukur CO
2
dapat juga digunakan, dan ditempatkan di Ducting Exhouse, dimana angka 12–14 memperlihatkan pembakaran baik.
Kurang dari 12 berarti pembakaran tidak sempurna, dan diatas 14 menunjukkan udara berlebihan.
c. Emisi Cerobong Metode ini umumnya digunakan di PKS dengan kondisi sebagai berikut :
1. Bila warna asap yang keluar dari chimny berwarna coklat muda, maka pembakaran baik.
2. Bila warna asap hitam dan pekat, maka hal ini menunjukkan terlalu
banyak bahan bakar digunakan atau udara kurang. 3.
Bila asap berwarna putih atau tidak terlihat pada saat boiler beroperasi menunjukkan udara berlebihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari boiler adalah pengisian bahan bakar, distribusi bahan bakar, jumlah dan tingginya, desain rangka
bakar dan kebersihannya, udara primer, udara sekunder, draft Balance, dan draft adjustment. Di PKS Rambutan memiliki 2 dua unit Boiler merek
TAKUMA dengan jenis WATER TUBE berkapasitas 20 ton uapjam.
11. Stasiun Limbah Effluent Treatment