d. Gangguan Estetika
Semakin besar jumlah penduduk, semakin beragam dan tingginya aktifitas manusia karena perkembangan zaman dan tuntutan dunia
global, maka akan semakin besar pula jumlah sampah yang dihasilkan. Pada umumnya sampah-sampah tersebut berasal dari pertokoan,
industri, pasar, mall dan lain-lain. Sehingga peran masyarakat sangat mempengaruhi dalam menangani masalah sampah, masyarakat
dituntut untuk memiliki kesadaran dan sifat peduli dalam menangani masalah sampah dan menjaga lingkungan agar tetap bersih. Namun
pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang seakan-akan tidak peduli dengan masalah sampah ini. Untuk mencegah sampah agar
tidak berserkan dan memberi kesan kotor. Dinas kebersihan sebenarnya telah menerapakan beberapa standar Tempat Pembuangan
Sampah Sementara TPSS agar dapat mempermudah dalam proses kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah ke Tempat
Pembuangan Akhir TPA tanpa mempengaruhi kerusakan lingkungan, sumber penyakit dan keindahan fasilitas umum. Berkaitan dengan
keindahan fasilitas umum, maka sebaiknya harus memperhatikan kenyaman dan kebersihan bagi semua orang. Kebersihan fasilitas
umum seperti pasar dan mall, suatu wadah yang menjadi tempat berkumpul banyaknya individu-individu dengan berbagai macam
kegiatan jual-beli, maka tentunya tidak mungkin jika dari kegiatan tersebut tidak menghasilkan sampah. Sehingga untuk tetap menjaga
estetika dari pasar dan mall, upaya yang bisa digunakan dengan
meletakkan unit-unit tempat pembuangan sampah sementara baik di dalam maupun luar area pasar dan mall. Karena tidak sedikit dari
individu-invidu baik pembeli, pengunjung bahkan pedagangnya sekalipun yang tangannya jahil dengan membuang sampah tidak pada
tempatnya meskipun telah diterapkan aturan maupun sanksi oleh pengelola pasar dan mall. Sementara itu, standar estetika akan pasar
dan mall berupa tidak terlihat jorok, kotor, dan bau. Sehingga kondisi pasar dan mall seperti itu akan membuat nyaman bagi semua
pedagang, pembeli maupun pengunjung.
7. Manajemen Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2007 dalam Lestari, 2015, pengelolaan
sampah adalah
kegiatan yang
sistematis dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Pemerintah bertanggung jawab dalam pengumpulan ulang dan
pembuangan sampah dari pemukiman secara memadai. Namun karena terdapat hal lain yang harus diprioritaskan dalam pembangunan di daerah
serta kurangnya dana penunjang untuk oprasionalisasi pengolahan persampahan, menjadikan beberapa daerah kegiatan pengelolaan sampah
ini tidak seperti yang diharapkan.
Menurut Sustaining Partnership 2011, Sudirman selaku Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup KLH menegaskan