meletakkan unit-unit tempat pembuangan sampah sementara baik di dalam maupun luar area pasar dan mall. Karena tidak sedikit dari
individu-invidu baik pembeli, pengunjung bahkan pedagangnya sekalipun yang tangannya jahil dengan membuang sampah tidak pada
tempatnya meskipun telah diterapkan aturan maupun sanksi oleh pengelola pasar dan mall. Sementara itu, standar estetika akan pasar
dan mall berupa tidak terlihat jorok, kotor, dan bau. Sehingga kondisi pasar dan mall seperti itu akan membuat nyaman bagi semua
pedagang, pembeli maupun pengunjung.
7. Manajemen Pengelolaan Sampah
Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2007 dalam Lestari, 2015, pengelolaan
sampah adalah
kegiatan yang
sistematis dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Pemerintah bertanggung jawab dalam pengumpulan ulang dan
pembuangan sampah dari pemukiman secara memadai. Namun karena terdapat hal lain yang harus diprioritaskan dalam pembangunan di daerah
serta kurangnya dana penunjang untuk oprasionalisasi pengolahan persampahan, menjadikan beberapa daerah kegiatan pengelolaan sampah
ini tidak seperti yang diharapkan.
Menurut Sustaining Partnership 2011, Sudirman selaku Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup KLH menegaskan
kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan masih sangat rendah. Kondisi ini yang seharusnya dibenahi lebih dulu agar timbul kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan Selain itu, penanganan sampah harus dimulai dari manusianya. Sampah timbul karena manusia. Jika
manusianya bisa dibenahi, maka persoalan sampah tidak sampai krusial.
Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek terpenting dalam manajemen pengelolaan sampah terpadu. Esensi dari
program tersebut adalah peran aktif dari warga masyarakat untuk melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. Seperti diketahui, jenis
sampah ada yang organik dan non organik. Masyarakat harus memilah terlebih dulu sebelum membuangnya. Sampah organik adalah sampah
yang mudah membusuk dan dapat diurai degradable seperti sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain. Sedangkan sampah non-
organik adalah sampah yang tidak dapat membusuk dan tidak dapat diurai undegradable seperti plastik, wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, styrofoam, pecahan kaca, karet, dan sebagainya. Kedua jenis sampah itu bisa
dimanfaatkan menjadi barang bernilai jual.
Pemanfaatan sampah organik antara lain sebagai sumber pupuk organik, misalnya kompos yang sangat dibutuhkan petani untuk menyuburkan
tanaman. Kompos dari sampah ini dapat menjadi barang bernilai ekonomi yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Sedangkan manfaat yang
bisa diambil dari limbah dan sampah jenis non-organik misalnya adalah