13
1.5.2 Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini merupakan turunan atau operasionalisasi dari konsep-konsep yang terdapat di dalam kerangka pemikiran di atas. Variabel
tersebut diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Secara garis besar definisi operasional dari variabel yang
digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Posisi: kedudukan aktor dalam pengelolaan mangrove. Indikator posisi adalah kategori posisi aktor, yaitu: Pemerintah Kabupaten Pesawaran, pengusaha
tambak udang intensif, LSM Mitra Bentala, dan masyarakat. 2.
Peran: sikap atau tindakan aktor yang diharapkan oleh aktor lainnya sesuai dengan kedudukannya dalam pengelolaan mangrove. Indikator peran adalah
kategori perlindungan lingkungan dan pemanfaatan. 3.
Kepentingan: sesuatu barang dan jasa yang diperjuangkan yang menjadi kebutuhan menurut masing-masing aktor dalam pengelolaan mangrove.
Indikator kepentingan adalah tingkat kepentingan sosial, ekonomi, dan ekologi. Kepentingan sosial diukur dari tingkat keadilan dalam distribusi manfaat dari
sumberdaya mangrove. Kepentingan ekonomi diukur dari tingkat pendapatan yang diperoleh dari usaha yang memanfaatkan sumberdaya mangrove.
Kepentingan ekologi diukur dari tingkat perlindungan terhadap sumberdaya mangrove.
4. Akses: kemampuan untuk memperoleh manfaat dari sumberdaya mangrove
dengan menggunakan teknologi, modal, pasar, tenaga kerja dan peluang tenaga kerja, pengetahuan, kewenangan, identitas sosial, dan relasi sosial. Indikator
akses adalah tingkat manfaat yang diperoleh dari mangrove. Tingkat manfaat diukur dari penguasaan atas sumberdaya mangrove dan produksinya.
5. Kelayakan finansial:
kelayakan usaha dari pola penggunaan sumberdaya mangrove dengan membandingkan semua barang dan jasa yang dapat
meningkatkan atau mengurangi pendapatan selama proses investasi dilaksanakan. Indikator kelayakan finansial adalah Net Present Value NPV
0, Benefit Cost Ratio BCR 1, dan Internal Rate of Return IRR tingkat suku bunga.
6. Kelembagaan: seperangkat aturan yang mengatur kewajiban, hal-hal yang
diperbolehkan, hal-hal yang dilarang, dan sanksi yang diterapkan dalam pengelolaan mangrove secara lestari. Indikator kelembagaan adalah tingkat
pemahaman, kepatuhan, dan kepercayaan masyarakat terhadap aturan daerah perlindungan mangrove yang berlaku. Tingkat pemahaman diukur dari
pemahaman terhadap fungsi dan manfaat mangrove, serta aturan pengelolaannya yang telah disepakati bersama. Tingkat kepatuhan diukur dari
kepatuhan terhadap aturan pengelolaan mangrove yang telah disepakati bersama. Tingkat kepercayaan diukur dari kepercayaan terhadap pemahaman
anggota masyarakat lainnya tentang fungsi dan manfaat mangrove, aturan pengelolaannya yang telah disepakati bersama, dan kepercayaan terhadap
kepatuhan anggota masyarakat lainnya terhadap aturan pengelolaan mangrove yang telah disepakati bersama.