18
2.2 Iklim dan Topografi
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Pesawaran selama tahun 2012 sebanyak 138,79 mm dengan 11,17 rata-rata hari hujan per bulan. Curah hujan tertinggi dan
hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember dengan curah hujan mencapai 424,50 mm dan 23 hari hujan. Curah hujan terendah dan hari hujan terkecil terjadi
pada bulan Agustus yang hanya 2,10 mm curah hujan dan 2 hari hujan. Topografi Kabupaten Pesawaran merupakan daerah dataran rendah dan dataran tinggi
dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi antara 0-1.682 m Tabel 5. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran berada pada ketinggian 100-
200 mdpl, dengan luasan terbesar yaitu 24.261,14 ha yang tersebar di wilayah Kecamatan Kedondong. Sedangkan kelas ketinggian di antara 500 - 600 mdpl
dengan luasan terbesar yaitu 2.897,05 ha yang tersebar di wilayah Kecamatan Padang Cermin BPS Kabupaten Pesawaran 2013.
Tabel 5 Luas wilayah berdasarkan ketinggian di Kabupaten Pesawaran
Ketinggian mdpl
Luas ha
0-100 22.924,64
19,53 100-200
46.303,07 39,45
200-300 11.251,34
9,59 300-400
12.686,18 10,81
400-500 7.177,69
6,12 500-600
4.298,54 3,66
600 12.735,53
10,85 Sumber: BPS Kabupaten Pesawaran 2013
Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran merupakan wilayah berbukit terjal yang hampir tersebar di seluruh bagian wilayah, sedangkan
wilayah yang memiliki kondisi lahan yang cukup datar berada di wilayah bagian utara. Luas wilayah dengan kemiringan lereng 0 - 8 adalah sebesar
11.337,85 ha 9,66 dan kemiringan lereng 40 adalah sebesar 106.079,78 ha 90,38 . Luas wilayah dengan topografi 0-8 terbesar adalah yang
tersebar di wilayah Kecamatan Negeri Katon sebesar 6.155,76 ha, sedangkan luas wilayah dengan topografi 40 terbesar adalah yang tersebar di
Kecamatan Padang Cermin sebesar 35.394,05 ha. Jenis tanah regosol banyak terdapat di pesisir pantai Kecamatan Padang Cermin dan Kecamatan Punduh
Pidada. Jenis tanah gleisol terdapat di bagian barat laut Kecamatan Gedongtataan, bagian barat daya Kecamatan Negeri Katon, bagian utara Kecamatan Way Lima,
bagian utara Kecamatan Kedondong, serta bagian tengah, selatan dan timur Kecamatan Padang Cermin. Jenis tanah gleisol juga terdapat di Kecamatan
Punduh Pidada yang tersebar di dekat pesisir timur dan selatan. Selain itu, terdapat juga jenis tanah kambisol eutrik yang berasosiasi dengan tanah gleisol,
kambisol distrik yang berasosiasi dengan tanah podsolik, serta jenis tanah podsolik BPS Kabupaten Pesawaran 2013.
Sumber: Pemerintah Kabupaten Pesawaran 2012
Gambar 2 Administrasi Kabupaten Pesawaran 19
20
2.3 Tata Ruang Wilayah
Peraturan Daerah Perda Kabupaten Pesawaran No. 4 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Pesawaran Tahun 2011-2031
telah menetapkan sistem pusat kegiatan yang dikembangkan secara hierarki dalam bentuk pusat kegiatan, sesuai kebijakan nasional dan provinsi, potensi,
dan rencana pengembangan wilayah kabupaten Gambar 3. Sistem pusat kegiatan tersebut meliputi:
1.
Pusat Kegiatan Wilayah promosi PKWp berada di Perkotaan Gedong Tataan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan
dan jasa, pusat pendidikan, dan kesehatan; 2.
Pusat Kegiatan Lokal promosi PKLp berada di Perkotaan Tegineneng yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat industri, dan
pusat perdagangan skala lokal; 3.
Pusat Pelayanan Kawasan PPK meliputi: a.
Perkotaan Padang Cermin yang berfungsi sebagai pusat minapolitan tangkap dan kawasan penunjang agropolitan; dan
b. Perkotaan Negeri Katon yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
kecamatan dan permukiman perkotaan; 4.
Pusat Pelayanan Lingkungan PPL meliputi: a.
Perdesaan Kedondong yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, permukiman perdesaan, dan kawasan penunjang agropolitan;
b. Perdesaan Way Lima yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
kecamatan, permukiman perdesaan, dan kawasan penunjang agropolitan; dan
c. Perdesaan Punduh Pedada yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
kecamatan, permukiman perdesaan, kawasan penunjang agropolitan, dan minapolitan.
Perda tersebut juga menetapkan rencana pola ruang yang meliputi: 1.
Kawasan lindung terdiri atas: a.
Kawasan hutan lindung; b.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; c.
Kawasan perlindungan setempat; d.
Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; dan e.
Kawasan rawan bencana alam. 2.
Kawasan budidaya terdiri atas: a.
Kawasan peruntukan hutan produksi; b.
Kawasan peruntukan hutan rakyat; c.
Kawasan peruntukan pertanian; d.
Kawasan peruntukan perikanan; e.
Kawasan peruntukan pertambangan; f.
Kawasan peruntukan industri; g.
Kawasan peruntukan pariwisata; h.
Kawasan peruntukan permukiman; dan i.
Kawasan peruntukan lainnya.