pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik di suatu negara, termasuk di dalamnya pola yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi atau perilaku bisnis.
Terdapat politik yang dirancang untuk menjauhkan campur tangan pemerintah dalam bidang perekonomianbisnis. Sistemnya disebut sistem liberal dan politiknya
demokratis. Ada politik yang bersifat intervensionis secara penuh dengan dukungan pemerintahan yang bersih. Ada pula politik yang cenderung mengarahkan agar
pemerintah terlibat ikut campur tangan dalam bidang ekonomi bisnis. Indonesia lebih mengacu pada pola terakhir, yakni pemerintah terlibat atau
turut campur tangan dalam bisnis. Hal ini dapat dilihat dalam hukum maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjang perekonomian
dan bisnis Risiko politik atau resiko perubahan kebijakan pemerintah yang pengaruhnya
akan merugikan kemampuan perusahaan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan kemampulabaannya dapat menghalangi perusahaan yang ingin berinvestasi di luar
negeri. Apabila tingkat resiko politik dirasa lebih rendah, sebuah negara berkemungkinan lebih menarik untuk tenpat berinvestasi. Tingkat risiko politik
proporsional dengan tahap perkembangan ekonomi sebuah negara: yang lain adalah sama, semakn kecil perkembangan di suatu negara, semakin besar risiko politiknya.
Perubahan yang cepat belakangan ini di Eropa tengah dan pembubaran Uni Sovyet secara jelas menunjukkan risiko politik yang besar; tekanan politik secara
drastic dapat mengubah lingkungan bisnis tanpa sedikitpun peberitahuan terlebih dahulu. Karena adanya potensi terjadi hal-hal seperti perubahan yang tiba-
tiba,pebisnis perlu diberitahukan tentang pembentukkan dan evolusi artai-partai politik Rusia, khususnya partai-partasi yang berorientasi ultranasionalis yaitu yang
anti-barat.meskipun beberapa perusahaan telah menyimpulkan bahwa risiko politik di Rusia dan Commonwealth of ndependent State CIS terlalu tinggi untukmembearkan
jika dilakukan investasi pada saat ini, tetap dilakukan pengawasan yang seksama untuk memperkirakan resiko yang akan terjadi guna menentukan risiko itu telah turun
ke tingkat yang dapat diterima. Politik internasional diwarnai oleh berbagai berbagai relasi yang bersifat
globaldan kekuatan politik dunia. Dengan kata lain, pengaruh politik dunia. Dengan kata lain,pengaruh politik dunia dapat dibedakan oleh:
1. relasi global, 2. politik trannasional, dan
BISNIS INTERNASIONAL Page 10
3. kekuatan politik tinggi.
Kebanyakan perusahaan merasa nyaman menilai iklim politik di negaranya sendiri. Namun , menilai iklim politik di Negara – Negara lain adalah sesuatu yang
jauh lebih bermasalah. Bisnis- bisnis internasional yang berpengalaman terjun dalam penilian resiko politik political risk assessment
TABEL 3.1 JENIS
DAMPAKNYA TERHADAP PERUSAHAAN
Eksporsi pengambil alihan milik Kehilangan laba pada masa mendatang
Penyitaan Kehilangan asset,
Kehilangan laba pada masa mendatang Kampanye anti-barang asing
Kehilangan penjualan, Peningkatan biaya upaya hubungan
masyarakat untuk menaikan citra publik Peraturan tunjangan buruh wajib
Peningkatan biaya operasional Penculikan, ancaman teroris, dan bentuk –
bentuk kekerasan lainnya Gangguan produksi
Peningkatan biaya keamanan Peningkatan biaya manajerial
Penurunan produktivitas Perang saudara
Perusakan tanah dan bangunan Kehilangan penjualan
Gangguan produksi Peningkatan biaya keamanan
Penurunan produktivitas inflasi
Biaya Oprasional yang lebih tinggi Repatriasi dana
Ketidakmampuan mentransfer dana dengan bebas
Devaluasi mata uang Pengurangan nilai pendapatan yang
direpatriasi Kenaikan paja
Penurunan laba setelah pajak
Suatu analisis sistematis tentang resiko – resiko politik yang dihadapinya di Negara – Negara asing. Resiko politik adalah perubahan – perubahan dalam
BISNIS INTERNASIONAL Page 11
lingkungan yang mungkin akan membawa pengaruh yang merugikan terhadap nilai kegiatan – kegiatan bisnis suatu perusahaan. Kebanyakan risiko politik dapat dibagi
menjadi tiga katagori : 1. Risiko kepemilikan dimana harta kekayaan suatu perusahaan terancam oleh
pengambil alihan 2. Risiko pengoprasian dimana operasi suatu perusahaan yang sedang berjalan dan
atau keselamatan karyawan – karyawannya terancam oleh perubahan – perubahan hukum, standar lingkungan, undang – undang perpajakan, pemberontakan
bersenjata, dst 3. Risiko transport dimana pemerintah melakuakan campur tangan dalam
kemampuan suatu perusahaan memindahkan dana dari ke Negara tersebut
Sebagaimana diperlihatkan Tabel 3.1 risiko politik mungkin saja berasal dari tindakan – tidakan pemerintah, seperti dikeluarkannya undang – undang untuk
mengambil alih milik swasta menaikan biaya oprasional, melakukan devaluasi mata uang, atau membatasi pengiriman laba ke Negara asal. Risiko politik mungkin juga
muncul dari tindakan – tindakan non pemerintah seperti penculikan, pemasaran, dan tindakan terorisme
Risiko politik dapat menimpa semua perusahaan dengan sama rata atau hanya difokuskan pada beberapa perusahaan tertentu. Risiko makropolitik mempengaruhi
semua perusahaan di suatu Negara; contohnya adalah perang saudara yang mencabik cabik Sierra Lione, Zaire, Bosnia, dan Ruanda. Pada tahun 1990-an. Risiko
mikropolitik hanya menimpa suatu atau beberapa perusahaan tertentu dalam suatu industri tertentu. Nasionalisasi arab Saudi atas industry minyaknya pada tahun 1970-
an adalah suatu contoh risiko mikropolitik yang ditimpakan pemerintah. Risiko mikropolitik dari pihak non pemerintahan juga sesuatu yang penting.
Setiap perusahaan yang sedang mempertimbangkan untuk memasuki pasar baru seharusnya memperoleh pengetahuan dasar tentang Negara tersebut, dengan
mempelajari, misalnya, struktur politik dan ekonominya guna mengendalikan risiko politik perusahaan itu.
BISNIS INTERNASIONAL Page 12
Kontrol terhadap Saham Tekanan Politik terhadap kendali nasional dari perusahaan asing merupakan
bagian dari lingkungan bisnis global di negara-negara yang penapatannya lebih rendah. Tujuan terpenting dari pemerintah nasional adalah untuk melindungi hak
kedaulatan nasional, khususnya dalam segala aspek kegiatan bisnis domestic. Pemerintah setempat kadang-kadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan
perusahaan yang dipunyai asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka. Di negara-negara berkembang, tekanan politik kadang-kadang menyebabkan perusahaan
mengambil mtra local. Peraturan yang mengharusnkan perusahaan untuk mencairkan sahamnya tidak
pernah disukai dalam ruang rapat direksi, sekalipun demikiaan konsekwensi dari peraturan seperti itu seringkali secara mengherankan ternyata menguntungkan.
Terdapa empat buah plihan yang tersedia bagi perusahaan yang menghadapi ancaman pecairan saham:
1. Mengikuti isi undang-undang yang berlaku. 2. Meningalkan negara itu