Hujan Lereng terjal Penyebab Terjadinya Tanah Longsor

11. Longsoran lama

Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadinya pengendapan material gunungapi pada lereng yang relatif terjal atau pada saatsesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memiliki ciri-ciri: adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda, umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur, daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai, dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah, dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama, dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil, serta longsoran lama ini cukup luas.

12. Adanya bidang diskontinuitas bidang tidak sinambung

Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri-ciri: bidang perlapisan batuan, bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar, bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat, bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air, serta bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat. Bidang-bidang tersebut merupakan bidang-bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.

13. Penggundulan hutan

Kejadian tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul, dimana pengikatan air tanah sangat kurang.

14. Daerah pembuangan sampah

Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di TPAS Leuwigajah di Cimahi yang mengakibatkan sekitar 120 orang lebih meninggal.

D. Faktor Keamanan Lereng

Banyak rumus perhitungan faktor keamanan lereng material tanah yang diperkenalkan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng ini. Salah satu metode yang sangat populer dalam analisis kestabilan lereng yaitu metode irisan. Metode ini telah terbukti dapat diandalkan dalam praktek rekayasa serta membutuhkan data yang relatif sedikit dibandingkan metode lainnya seperti metode elemen hingga. Semua metode irisan menyatakan kondisi kestabilan suatu lereng dinyatakan dalam suatu indeks yang disebut faktor keamanan F. Faktor keamanan diasumsikan mempunyai nilai yang sama untuk setiap irisan. Kekuatan geser material yang tersedia untuk menahan material sehingga lereng tidak longsor dinyatakan dalam kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb sebagai berikut: s = c +σ n -u tan ϕ 4 Dimana s merupakan kekuatan geser, c merupakan kohesi efektif, σ n merupakan tegangan normal total, u merupakan tekanan air pori dan ϕ merupakan sudut geser efektif. Kekuatan geser tersebut dianggap tidak tergantung pada kondisi tegangan- regangan yang ada pada lereng. Besarnya tahanan geser yang diperlukan agar

Dokumen yang terkait

PENENTUAN BIDANG GELINCIR GERAKAN TANAH DENGAN APLIKASI GEOLISTRIK METODE TAHANAN JENIS DUA DIMENSI KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (Studi Kasus di Sekitar Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Limau Manis, Padang).

4 11 8

PENDUGAAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODA TAHANAN JENIS DUA DIMENSI.

0 0 1

Pendugaan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi Dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Di Daerah Karangsambung Dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen).

3 5 88

IDENTIFIKASI STRUKTUR BIDANG GELINCIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DESA KORIPAN, KECAMATAN MATESIH, KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 1

Jenis tanah dan banyumas Indonesia

0 0 37

PENYELIDIKAN KEDALAMAN BIDANG GELINCIR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK HAMBATAN JENIS PADA RUAS JALAN TAVAILI - TOBOLI, KABUPATEN DONGGALA

0 0 9

Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Identifikasi Zona Bidang Gelincir Tanah Longsor Studi Kasus Desa Nglajo Kec. Cepu Kab. Blora

0 0 6

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR DI DAERAH NGLAJO, KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA, JAWA TENGAH

0 0 32

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB. BENGKULU UTARA - UNIB Scholar Repository

0 7 10

Aplikasi Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Identifikasi Zona Bidang Gelincir Tanah Longsor Studi Kasus Desa Nglajo Kec. Cepu Kab. Blora - ITS Repository

0 0 110