Pemeriksaan tulangan Pemberian beton decking Pemeriksaan bekisting Pemeriksaan tulangan Pemberian beton decking Pemberian besi keong

Perlu diketahui bahwa pekerjaan pemasangan bekisting plat lantai dilakukan setelah proses pemasangan bekisting balok selesai.

3. Pengecoran balok dan plat lantai

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pada proses pengecoran balok dan plat lantai, diantaranya :

a. Pemeriksaan bekisting

Pengecekan posisi dan kondisi bekisting harus dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pengecoran. Bekisting juga harus di tes kekuatannya, agar tidak terjadi pergeseran atau jebol karena tekanan saat proses pengecoran berlangsung.

b. Pemeriksaan tulangan

Jika bekisting sudah tertata dengan benar, tahap kedua yang harus dilakukan adalah pemeriksaan tulangan. Tulangan harus dicek, apakah sudah selesai atau belum. Pemeriksaan tulangan ditujukan untuk mengetahui ukuran, ketepatan letak dan jumlah tulangan, serta pengaitan antar tulangan, sehingga akan terbentuk konstruksi beton yang kuat dan sesuai dengann spesifikasi.

c. Pemberian beton decking

Setelah bekisting dan tulangan selesai diperiksa, maka hal terakhir yang harus dilakukan sebelum proses pengecoran adalah pemasangan beton decking, beton decking dipasang dengan tujuan agar posisi tulangan tidak goyah saat di cor dan sebagai penentu tebal selimut beton.

d. Pemberian besi keong

59 Pemberian besi keong dimaksudkan agar tulangan plat lantai tidak goyah dan melendut saat dicor. Proses pelaksanaan pengecoran balok adalah sebagai berikut : a. Setelah adonan beton selesai di buat, kemudian adonan beton dikeluarkan dan dibawa ke lokasi pengecoran dengan menggunakan ember. b. Berikutnya, beton dituangkan kedalam bekisting, pastikan beton dituang secara merata. c. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan kayu. Proses pelaksanaan pengecoran plat lantai dilakukan setelah pelepasan bekisting balok, dengan urutan sebagai berikut: a. Pelaksanaan pengecoran plat lantai menggunakan bantuan concrete pump untuk menyalurkan beton dari mixer truck ke tempat pengecoran. b. Saat pengecoran, beton dipadatkan menggunakan concrete vibrator dengan maksud agar beton benar-benar padat. c. Kemudian adukan diratakan menggunakan penggaruk dan kayu.

4. Pelepasan bekisting

Pelepasan bekisting balok dan plat lantai dilakuan setelah + 7 hari kerja jika diatasnya tidak ada pekerjaan yang menumpu pada struktur balok atau plat tersebut. Proses pelepasan bekisting tersebut menggunakan alat linggis untuk membantu memudahkan pelepasan. 60

IV.3.4. Pekerjaan Tangga

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada proses pekerjaan tangga adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan perancah

a. Pasang perancah sebagai pembantu dalam memasang tulangan untuk tangga. b. Perancah yang digunakan dalam proyek ini adalah bambu.

2. Pemasangan tulangan

a. Tulangan tangga dipasang menyesuaikan dengan stek tulangan pondasi tangga yang sudah ada untuk lantai dasar, dan tulangan stek lantai dua yang telah ditanam sebelumnya. Tulangan disambung dengan tulangan yang telah difabrikasi sesuai dengan bentuk tangga. b. Tulangan-tulangan tadi dijadikan tulangan pokok yang ada didasar atau bagian bawah anak tangga. Untuk tulangan anak tangga dibuat dari fabrikasi tulangan yang dibentuk sesuai dengan gambar rencana. c. Untuk tulangan bordes hampir sama dengan tulangan pada plat. Hanya saja tidak menggunakan wire mesh tetapi menggunakan tulangan besi ulir biasa. Pekerjaan pembuatan tulangan tangga pada proyek ini terdiri dari 2 tipe, yaitu : a. Tipe 1 tulangan pokok. Detail penulangan Ø16-150 b. Tipe 2 tulangan bordes. Detail penulangan Ø8-150

3. Pemasangan bekisting

a. Setelah perancah selesai dipasang, papan multiplek dipotong sesuai ukuran dan dipasang dibawah tulangan tangga. b. Pada bagian tepi-tepi tangga dipasangi subcoat untuk memperkuat tepi bekisting agar tidak jebol pada saat dicor. 61 c. Anak-anak tangga dipasangi setelah bekisting demarking oleh surveyor untuk menyamakan peil ketinggian dengan gambar kerja.

4. Pengecoran

a. Proses pengecoran pada tangga dilakukan dengan cara beton dibawa dengan gerobak dorong menuju tempat pengecoran dan diratakan manual dengan tangan manusia. b. Setelah beton dituangkan, dan diarahkan ke cetakan tangga dan diratakan, beton dengan sendirinya akan mengisi bagian tangga yang lebih rendah dari bagian yang lain.

IV.4.5. Pekerjaan Balok Plat Atap

Pekerjaan balok plat atap dilaksanakan setelah pekerjaan kolom lantai 2, balok dan plat lantai selesai dilakukan. Pekerjaan balok plat atap meliputi beberapa hal, diantaranya pembesian balok plat atap, pemasangan bekisting balok plat atap, pengecoran balok plat atap, serta pembongkaran bekisting balok plat atap. Langkah-langkah pengerjaan balok plat atap adalah sebagai berikut : 1. Penulangan balok plat atap Pekerjaan pembuatan tulangan balok dan plat lantai pada proyek ini terdiri dari 7 tipe, yaitu : a. Tipe B1 dengan ukuran dimensi 20x30 cm 2 , 20x35 cm 2 dan 12x12 cm 2  Detail penulangan 1 potongan A-A : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan B-B : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150  Detail penulangan 3 potongan C-C : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100 Tulangan Utama : 4 Ø10 62 Tulangan Sengkang : Ø6-150  Detail penulangan 4 potongan D-D : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150 Tulangan Utama : 4 Ø10 Tulangan Sengkang : Ø6-150 b. Tipe B1 dengan ukuran dimensi 20x35 cm 2 dan 20x30 cm 2  Detail penulangan 1 potongan C-C : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100 Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan D-D : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø10-150 Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø10-150 c. Tipe B2 dengan ukuran dimensi 20x30 cm 2  Detail penulangan 1 potongan A-A : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan B-B : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150 d. Tipe B3 dengan ukuran dimensi 20x30 cm 2 dan 20x52 cm 2  Detail penulangan 1 potongan A-A : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan B-B : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150  Detail penulangan 3 potongan C-C : Tulangan Utama : 3 D16  Detail penulangan 4 potongan D-D : Tulangan Utama : 3 D16 e. Tipe B.a dengan ukuran dimensi 20x30 cm 2 dan 20x25 cm 2  Detail penulangan 1 potongan A-A dan potongan B-B : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100-150  Detail penulangan 2 potongan C-C dan potongan D-D : Tulangan Utama : 2 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100-150 f. Tipe B.b dengan ukuran dimensi 30x70 cm 2 dan 20x40 cm 2  Detail penulangan 1 potongan A-A : Tulangan Utama : 3 D19 63 Tulangan Sengkang : Ø8-100 Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150  Detail penulangan 2 potongan B-B : Tulangan Utama : 3 D19 Tulangan Sengkang : Ø8-150 Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150 g. Tipe B.c dengan ukuran dimensi 20x25 cm 2 dan 20x40 cm 2  Detail penulangan 1 potongan C-C : Tulangan Utama : 2 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan D-D : Tulangan Utama : 2 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150  Detail penulangan 1 potongan E-E : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150 Tulangan Utama : 2 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100  Detail penulangan 2 potongan F-F : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-150  Detail penulangan 1 potongan G-G : Tulangan Utama : 3 D16 Tulangan Sengkang : Ø8-100 Pertama potong dan bengkokan tulangan yang akan digunakan sesuai dengan bentuk dan panjang yang diinginkan. Kemudian, potong dan bentuk begel sesuai dengan gambar rencana. Setelah itu, bawa tulangan dan begel ke lokasi pembesian. Pasang tulangan dan masukan begel untuk di rangkai sedemikian rupa dengan cara diikat menggunakan bendrat. Pekerjaan pembesian balok plat atap dilakukan serentak oleh 5-7 pekerja, hal ini bertujuan untuk mempercepat waktu pekerjaan. Pekerjaan pembesian balok plat lantai dilakukan 64 setelah proses pekerjaan kolom lantai dua dan pekerjaan balok dan plat lantai selesai dikerjakan.

2. Pemasangan bekisting balok plat atap

Bekisting balok plat atap dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran balok plat atap yang akan di cor. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bekisting balok plat atap adalah multiplex dengan tebal 15 mm, dan kayu ukuran 57 untuk menahan bekisting agar tidak jebol saat pengecoran. Pembuatan bekisting balok plat atap dilakukan di lokasi proyek menyesuaikan dengan panjang dan lebar balok plat atap yang akan di cor. Setelah penulangan balok plat atap selesai dirangkai dan bekisting telah selesai dibuat, maka selanjutnya adalah pemasangan bekisting. Tahap-tahap pemasangan bekisting balok plat atap adalah sebagai berikut : a. Penyusunan bambu sebagai penyangga bekisting balok plat atap. b. Bersihkan bekisting balok plat atap. c. Pasang bekisting balok plat atap sesuai dengan posisi. Perlu diketahui bahwa pekerjaan pemasangan bekisting balok plat atap dilakukan setelah proses pekerjaan kolom lantai dua dan balok dan plat lantai selesai.

3. Pengecoran

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pada proses pengecoran balok plat atap, yaitu :

a. Pemeriksaan bekisting

Pengecekan posisi dan kondisi bekisting harus dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pengecoran. Bekisting juga harus di tes kekuatannya, agar tidak terjadi 65 pergeseran atau jebol karena tekanan saat proses pengecoran berlangsung.

b. Pemeriksaan tulangan

Jika bekisting sudah tertata dengan benar, tahap kedua yang harus dilakukan adalah pemeriksaan tulangan. Tulangan harus dicek, apakah sudah selesai atau belum. Pemeriksaan tulangan ditujukan untuk mengetahui ukuran, ketepatan letak dan jumlah tulangan, serta pengaitan antar tulangan, sehingga akan terbentuk konstruksi beton yang kuat dan sesuai dengann spesifikasi.

c. Pemberian beton decking

Setelah bekisting dan tulangan selesai diperiksa, maka hal terakhir yang harus dilakukan sebelum proses pengecoran adalah pemasangan beton decking, beton decking dipasang dengan tujuan agar posisi tulangan tidak goyah saat di cor dan sebagai penentu tebal selimut beton.

d. Pemberian besi keong

Sama halnya dengan beton decking, pemberian besi keong juga dimaksudkan agar tulangan plat atap tidak goyah saat di cor dan tidak melendut. Proses pelaksanaan pengecoran balok plat atap adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan pengecoran balok plat atap menggunakan bantuan concrete pump untuk menyalurkan beton dari mixer truck ke tempat pengecoran. b. Saat pengecoran, beton dipadatkan menggunakan concrete vibrator dengan maksud agar beton benar-benar padat. 66 c. Kemudian adukan diratakan menggunakan penggaruk dan kayu.

4. Pelepasan bekisting

Pelepasan bekisting balok plat atap dilakuan setelah + 7 hari kerja jika diatasnya tidak ada pekerjaan yang menumpu pada struktur balok atau plat tersebut. Proses pelepasan bekisting tersebut menggunakan alat linggis untuk membantu memudahkan pelepasan. IV.4. Pengendalian Proyek IV.4.1. Gambaran Umum