Uji Stabilitas Indikator Ekstrak Daun Jati terhadap Keberadaan Pembuatan kurva titrasi HCl Perlakuan Titrasi HCl Perlakuan Titrasi HCl Pembuatan kurva titrasi CH

52 b

d. Uji Stabilitas Indikator Ekstrak Daun Jati terhadap Keberadaan

Asam Askorbat Ekstrak daun jati - Dilakukan pengamatan yang lebih pada daerah pH perubahan warna tersebut dengan ketelitian satu angka dibelakang koma Warna larutan dengan ekstrak daun jati pada berbagai pH 40 mL indikator ekstrak daun jati masing-masing Botol A Botol C Hasil - Menambahkan 10 mL asam askorbat 100 ppm - Mengukur absorbansi pada hari ke-1, 5, 10, 15, 20 dan 25 setelah pembuatan. Botol B Hasil - Menambahkan 10 mL asam askorbat 400 ppm - Mengukur absorbansi pada hari ke-1, 5, 10, 15, 20 dan 25 setelah pembuatan. Hasil - Menambahkan 10 mL asam askorbat 250 ppm - Mengukur absorbansi pada hari ke-1, 5, 10, 15, 20 dan 25 setelah pembuatan. Botol D Hasil - Menambahkan 10 mL asam askorbat 550 ppm - Mengukur absorbansi pada hari ke-1, 5, 10, 15, 20 dan 25 setelah pembuatan. 53

e. Pembuatan kurva titrasi HCl

dengan NaOH, [pH versus X fraksi tertitrasi]

f. Perlakuan Titrasi HCl

dengan NaOH menggunakan Indikator Fenolftalein

g. Perlakuan Titrasi HCl

dengan NaOH menggunakan Indikator Ekstrak Daun Jati

h. Pembuatan kurva titrasi CH

3 COOH dengan NaOH, [pH versus X fraksi tertitrasi] 15 mL HCl 0,1 N - Ditambah 3 tetes indikator fenolftalein - Dititrasi dengan NaOH 0,1 N titrasi diakhiri sampai larutan berwarna merah lembayung Hasil 15 mL HCl 0,1 N - Ditambah 3 tetes indikator ekstrak daun jati - Dititrasi dengan NaOH 0,1 N Hasil 15 mL HCl 0,1 N - Dititrasi dengan NaOH 0,1 N - Mencatat pH diukur dengan pH meter pada setiap kali penambahan 1 mL NaOH 0,1 N atau sesuai hasil standarisasi, hingga penambahan 20 mL Hasil 15 mL CH 3 COOH 0,1 N - Dititrasi dengan NaOH 0,1 N - Mencatat pH diukur dengan pH meter pada setiap kali penambahan 1 mL NaOH 0,1 N atau sesuai hasil standarisasi, hingga penambahan 20 mL Hasil 54

i. Perlakuan Titrasi CH