36
Gambar 4.3 menunjukkan kurva proses perolehan serapan maksimum pada ekstrak pekat daun jati. Berdasarkan data yang diperoleh, serapan maksimum
dihasilkan pada panjang gelombang 517. Abdel-Aal, etc. 2008, mengidentifikasi beberapa antosianin dari berbagai tumbuhan dengan mencari serapan
absorbansinya pada UV-Vis, dan dicantumkan bahwa pada panjang gelombang 517 nm terdeteksi serapan maksimum untuk pelargonidin. Hal tersebut juga
bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Wrolstad 1993, pada analisis zat warna, juga dicantumkan bahwa pada panjang gelombang 517 nm terdapat
panjang gelombang maksimum dari pelargonidin. Berdasarkan rujukan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwasanya, secara kualitatif, pada ekstrak pekat daun
jati terdapat antosianin, yang juga ditunjukkan dengan warna merah darah pada ekstrak pekat daun jati tersebut.
4.4. Aplikasi Indikator Ekstrak Pekat Daun Jati sebagai
Indikator Titrasi Asam – Basa
4.4.1 Uji Warna Ekstrak Daun Jati pada Berbagai Larutan pH
Antosianin mempunyai daerah perubahan warna yang berbeda-beda pada perubahan pH, tergantung kepada senyawaan yang terkandung di dalamnya.
Pelargonidin mempunyai daerah perubahan warna dari orange ke hijau. Pada asam, pelargonidin akan berwarna orange pada larutannya, dan pada basa warna
orange tersebut kemudian akan berubah menjadi hijau. Sebelum digunakan untuk titrasi, perlu diketahui daerah perubahan pH
pada ekstrak pekat daun jati. Ekstrak pekat daun jati di teteskan pada larutan dengan pH 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 13. Warna ekstrak daun jati
37
tersebut kemudian diamati pada tabung reaksi seperti yang terlihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Warna ekstrak pekat daun jati pada pH 1 - 13, secara berurutan dari kiri ke kanan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, seperti pada Gambar 4.4, larutan pH yang sebelumnya tak berwarna, setelah ditetesi dengan 3 tetes indikator
ekstrak pekat daun jati, larutan tersebut menjadi berwarna. Warna larutan pada pH 1-7 berubah menjadi orange, sedangkan pada pH 8-13, warna larutan berubah dari
tak berwarna menjadi hijau. Terjadi perubahan warna dari orange menjadi hijau pada ekstrak pekat daun jati.
Diketahui terjadi perubahan warna larutan dari warna orange ke hijau pada pH 7 ke pH 8. Pengaturan rentang pH yang lebih teliti kemudian dilakukan untuk
mendapatkan daerah perubahan warna yang lebih akurat. Ekstrak pekat daun jati kemudian diteteskan pada larutan pH 6,6; 6,7; 6,8; 6,9; 7,0; 7,1; 7,2; 7,3; 7,4 dan
7,5.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
38
Gambar 4.5 Warna ekstrak pekat daun jati pada pH 6,6; 6,7; 6,8; 6,9; 7,0; 7,1; 7,2; 7,3; 7,4 dan 7,5, secara berurutan dari kiri ke kanan
Gambar 4.5 menunjukkan warna ekstrak pekat daun jati pada rentang pH yang lebih teliti sebesar 0,1 dari pH 6,6 hingga pH 7,5. Terjadi perubahan warna
pada pH 7 ke pH 7,1. Perubahan warna pada pH tersebut kemudian nantinya akan dijadikan sebagai landasan pada proses titrasi dan perhitungan kesalahannya.
4.4.2 Aplikasi Indikator Ekstrak Pekat Daun Jati pada Titrasi Asam-basa